Penetasan Telur Itik TINJAUAN PUSTAKA
Kelembapan ideal untuk penetasan telur itik pada umur 1--25 hari adalah antara 60--70, sedangkan pada hari ke-26 sampai menetas membutuhkan lebih tinggi
yaitu 75--85 Rasyaf, 1991.
Menurut Kurtini dan Riyanti 2011, untuk daerah tropik seperti Indonesia, umumnya digunakan 50--55 untuk mencapai weight loss ideal 12--14.
Kelembapan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kecilnya rongga udara sehingga embrio susah keluar saat menetas, penyerapan albumen tidak optimal
yang menyebabkan ayam menempel pada membran dinding telur.
c Sirkulasi udara Ventilasi pada mesin tetas penting untuk diperhatikan. Aktifnya metabolisme
embrio menyebabkan akumulasi CO
2
di dalam ruang penetasan. Selain dapat menyebabkan kematian embrio, jumlah CO
2
yang telalu banyak dapat menyebabkan DOC yang berhasil menetas menjadi lemas dan lemah.
Ventilasi yang buruk bisa disebabkan oleh lubang ventilasi yang kotor atau jumlahnya yang kurang Hartono, 2012.
Sirkulasi udara dalam mesin tetas berfungsi untuk mempermudah pergerakan udara atau oksigen dalam mesin tetas dan mendistribusikan panas secara merata.
Kebutuhan oksigen di dalam mesin tetas sekitar 21 dan setiap penurunan 1 oksigen dapat menurunkan 5 daya tetas telur Kurtini dan Riyanti, 2011.
d Pemutaran telur turning Pemutaran telur turning bertujuan agar embrio dapat memanfaatkan seluruh
albumen protein yang tersedia dan mencegah menempelnya embrio pada sel
membran khususnya pada minggu pertama. Pemutaran telur turning tidak dilakukan dengan pintu terbuka. Pemutaran telur turning yang baik akan
mengoptimalkan pertumbuhan embrio Kurtini dan Riyanti, 2011.
Harianto 2002 menyatakan bahwa jangan membalik telur sama sekali pada 3 hari terakhir menjelang telur menetas. Pada saat itu, telur tidak boleh diusik
karena embrio dalam telur yang akan menetas tersebut sedang bergerak pada posisi penetasannya. Pembalikan telur dilakukan setiap hari mulai hari ke-3 atau
ke-4 sampai 2 hari sebelum telur menetas. Pemutaran telur sebaiknya dilakukan paling sedikitnya 3 kali atau lebih baik jika diputar sampai 5 atau 6 kali sehari
dengan setengah putaran Djanah,1984 yang disitasi Meliyanti 2012
e Peneropongan telur Candling
Peneropongan telur candling merupakan salah satu perlakuan yang menentukan keberhasilan penetasan. Peneropongan telur candling biasanya dilakukan
sebanyak 3 kali selama penetasan berlangsung yaitu pada hari ke-4, ke-11 dan hari ke-25. Peneropongan telur candling dilakukan untuk mengetahui fertilitas telur
dengan cara meneropong telur Rasyaf, 1991. Selain manajemen mesin tetas, seleksi telur juga memengaruhi dalam
keberhasilan penetasan. Menurut Sudaryani 2003, telur yang baik untuk ditetaskan adalah telur yang berasal dari induk yang dikawini, berbentuk oval,
permukaan kulit telur harus halus dan bersih, telur yang akan ditetaskan harus dalam keadaan segar 7 hari, bobot telur itik berkisar antara 65--75 g.
Telur itik tetas adalah telur yang dikoleksi dari sarang itik bertelur. Menurut Suprijatna, et al. 2008, keberhasilan dalam penetasan buatan tergantung dari