kecakapan yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
masalah yang bersifat tidak rutin. Solusi soal pemecahan masalah menurut Polya 1973 memuat empat langkah penyelesaian, yaitu: 1 memahami masalah
understanding the problem, 2 merencanakan penyelesaian devising a plan, 3 melaksanakan rencana carrying out the plan, dan 4 memeriksa
kembali proses dan hasil looking back. Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes pada materi trigonometri. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur adalah kemampuan
memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali penyelesaian terhadap proses dan hasil yang telah
dikerjakan.
1.6.3 Materi Trigonometri
Materi trigonometri merupakan salah satu materi yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada kelas X SMA semester genap
yang tertera pada Standar Kompetensi SK 5: Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah dan
Kompetensi Dasar KD 5.3: Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri dari
sudut di semua kuadran, dan penafsirannya.
1.6.4 Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition AIR
Model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition AIR dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran yang menganggap bahwa suatu
pembelajaran akan efektif jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition. Auditory berarti indera telinga digunakan dalam
belajar dengan
cara menyimak,
berbicara, presentasi,
argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi. Intellectually kemampuan berpikir
perlu dilatih melalui latihan bernalar, mencipta, memecahkan masalah, mengkonstruksi, dan menerapkan. Repetition berarti pengulangan diperlukan
dalam pembelajaran agar pemahaman lebih mendalam dan lebih luas, siswa perlu dilatih melalui pengerjaan soal, pemberian tugas atau kuis.
1.6.5 Ketuntasan Belajar
Indikator ketuntasan belajar pada penelitian ini adalah suatu kelas dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat
siswa yang telah tuntas belajarnya Trianto, 2010.
1.7
Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut.
1.7.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan daftar lampiran.
1.7.2 Bagian Isi