Wawancara dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan peneliti dengan subjek penelitian yaitu pada tanggal 7 April 2016.
4.2 Analisis Data
Setelah melaksanakan pembelajaran pada kelas penelitian yaitu kelas X-6 dan melakukan tes kemampuan pemecahan masalah dengan 6 butir soal uraian,
diperoleh data akhir berupa nilai tes kemampuan pemecahan masalah dan klasifikasi kedudukan siswa dalam kelompok. Data akhir nilai tes kemampuan
pemecahan masalah kelas X-6 disajikan dalam Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Data Akhir Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan yang diukur
Banyak Siswa
N Rata-rata
Mean Standar
Deviasi Nilai
Tertinggi Nilai
Terendah Kemampuan
Pemecahan Masalah
36
82.08 10.54
97 45
4.2.1 Analisis Data Kuantitatif
4.2.1.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kemampuan pemecahan masalah pada kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika
data berdistribusi normal, maka perhitungan yang digunakan adalah statistik nonparametris. Perhitungan dilakukan dari data nilai tes kemampuan pemecahan
masalah siswa kelas penelitian. Dalam penelitian ini data diuji normalitasnya menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan perhitungan uji
normalitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh bahwa nilai sig =
0,052 0,05 yang berarti H diterima. Jadi, data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39.
4.2.1.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang kemampuan pemecahan masalahnya mencapai nilai lebih dari 75 dengan model
Auditory Intellectually Repetition AIR mencapai lebih dari 85. Uji z dilakukan untuk menguji proporsi
kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas penelitian dapat mencapai ketuntasan belajar klasikal 85. Hipotesis uji proporsi
yang diajukan adalah sebagai berikut. siswa yang mendapatkan nilai hasil tes kemampuan pemecahan
masalah lebih dari 75 dengan menggunakan model Auditory Intellectually Repetition AIR lebih dari atau sama dengan 85
siswa yang mendapatkan nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari 75 dengan menggunakan model Auditory Intellectually
Repetition AIR kurang dari 85. Kriteria yang digunakan adalah
ditolak jika , dimana
Didapat dari distribusi bormal baku dengan peluang dengan .
Hasil uji proporsi uji satu pihak, pihak kiri dapat dilihat pada Tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji Proporsi
�
�
Kesimpulan Artinya
1,135 5
Proporsi siswa yang mendapatkan nilai hasil tes kemampuan pemecahan
masalah lebih dari 75 dengan menggunakan model AIR lebih dari
atau sama dengan 85
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa = 1,135 dengan
diperoleh = - 1,64. Hal ini menunjukkan bahwa
. Jadi, diterima yang berarti proporsi siswa yang mendapatkan nilai hasil tes
kemampuan pemecahan masalah lebih dari 75 dengan menggunakan model Auditory Intellectually Repetition AIR lebih dari atau sama dengan 85.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 40.
4.2.2 Analisis Data Kualitatif