1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menguji ketuntasan klasikal siswa kelas X SMA dalam pembelajaran
model Auditory Intellectually Repetition AIR dalam mengukur kemampuan pemecahan masalah.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X
SMA pada materi trigonometri dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan. 2. Dapat menjadi referensi model pembelajaran yang dapat digunakan di
dalam kelas.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam mengamati dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA pada
materi trigonometri dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR.
2. Mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa SMA kelas X dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR.
3. Memberikan informasi terkait inovasi yang perlu dikembangkan di dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR.
1.6
Penegasan Istilah
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu
adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Analisis
Secara umum analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Pusat
Bahasa Depdiknas 2008:60 menyebutkan bahwa analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Dalam penelitian ini analisis yang dimaksudkan adalah deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA materi trigonometri dalam
pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR, sehingga nantinya diperoleh gambaran yang tepat dan sesuai.
1.6.2 Kemampuan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan
demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah 1 ada tantangan dalam materi tugas atau soal, 2 masalah tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab Wardhani, 2008. Jadi, kemampuan pemecahan masalah matematika adalah
kecakapan yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
masalah yang bersifat tidak rutin. Solusi soal pemecahan masalah menurut Polya 1973 memuat empat langkah penyelesaian, yaitu: 1 memahami masalah
understanding the problem, 2 merencanakan penyelesaian devising a plan, 3 melaksanakan rencana carrying out the plan, dan 4 memeriksa
kembali proses dan hasil looking back. Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes pada materi trigonometri. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur adalah kemampuan
memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali penyelesaian terhadap proses dan hasil yang telah
dikerjakan.
1.6.3 Materi Trigonometri