bersifat semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur menurut Sugiyono 2010: 320 dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat dan ide-idenya.
3.10 Analisis Instrumen Penelitian Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk uraian.
Instrumen tersebut harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Sebelum diberikan kepada siswa pada kelas
penelitian, soal-soal tersebut diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa kelas uji coba. Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran yang menggunakan rumus sebagai berikut.
3.10.1 Validitas Tes
Menurut Arikunto 2009:66 tes disebut valid jika memenuhi kriteria validitas isi, validitas konstruk, validitas empiris, dan validitas prediksi. Berkaitan
dengan penelitian ini, tes yang disusun tidak bersifat prediktif karena tes ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah siswa,
dan tidak untuk memprediksi suatu apapun.
Validitas isi berkaitan dengan mampu tidaknya tes ini mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan. Sedangkan validitas konstruk
berkaitan dengan kemampuan masing-masing butir soal untuk membangun tujuan
tes. Tujuan tes dapat tercapai jika setiap butir tes mampu mengukur indikator yang berkaitan. Untuk mengetahui validitas isi dan validitas konstruk kemudian
dilakukan pengecekan oleh pakar dalam hal ini adalah dosen pembimbing dan guru pengampu. Sementara validitas empiris dilakukan melalui hasil tes uji coba.
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Jadi untuk dikatakan valid tes harus mengukur sesuatu
dan melakukannya dengan cermat. Untuk mengetahui butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑ Keterangan :
: koefisien korelasi butir soal : banyaknya peserta tes
: skor butir soal : skor total
Setelah diperoleh harga kemudian dibandingkan dengan
dengan taraf signifikan
. Jika maka soal dikatakan valid dan
sebaliknya. Berdasarkan hasil uji coba soal tes kemampuan pemecahan masalah yang
telah dilaksanakan diperoleh untuk N = 35 dan taraf signifikan
adalah 0,334. Pada analisis hasil uji coba soal tes kemampuan pemecahan masalah
dari 9 butir soal uraian diperoleh 9 butir soal tersebut valid karena .
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31.
3.10.2 Reliabilitas
Selain validitas, suatu tes juga harus reliabel. Tes ini dikatakan reliabel jika mampu memberikan hasil yang tetap sesuai dengan kenyataannya. Untuk
mengetahui reliabilitias tes menggunakan rumus alpa sebagai berikut:
2 2
11
1 1
t i
n n
r
Arikunto, 2009: 109
Dengan
N N
Y Y
t
2 2
2
Keterangan :
r
11
: Reliabilitas instrumen yang dicari n
: Banyaknya butir soal N
: Jumlah peserta X
: Skor tiap butir soal i
: Nomor butir soal
2 t
: Varians total Kriteria pengujian reliabilitas tes adalah setelah didapat koefisien korelasi
yaitu kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan taraf
signifikansi , dan jika
maka item tes yang diujicobakan tersebut reliabel.
Berdasarkan hasil analisis uji coba soal tes kemampuan pemecahan masalah diperoleh nilai
sebesar 0,793 dan = 0,334 maka
, sehingga item tes yang diujicobakan tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 32. 3.10.3
Tingkat Kesukaran
Menurut Arifin 2012:147, tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
bisa dinyatakan dengan indeks. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran soal uraian adalah sebagai berikut.
Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut.
Kriteria: :soal sukar
:soal sedang :soal mudah
Arifin, 2012: 147-148. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh 7 soal
dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, dan 9. Selain itu diperoleh 2 soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 6 dan 7. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 34.
3.10.4 Daya Pembeda