Waktu dan Tempat Penelitian Subjek Penelitian Teknik Penentuan Subjek Penelitian

menganalisis data kualitatif yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Alasan pemilihan pendekatan penelitian tersebut adalah bahwa kedua jenis penelitian tersebut saling memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan dicapai hasil penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan terukur namun akan dicapai juga hasil penelitian yang mendalam dan faktual. Pada penelitian ini, data kuantitatif dianalisis terlebih dulu, selanjutnya dilakukan analisis data kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa SMA kelas X dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR mencapai ketuntasan nilai KKM. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA pada materi trigonometri dalam pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition AIR. Data kualitatif ini didapatkan melalui wawancara dengan partisipan secara mendalam.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februari hingga 7 April tahun 2016 bertempat di SMA Negeri 9 Semarang, yang beralamat di Jalan Cemara Raya Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

3.4 Subjek Penelitian

Menurut Patton 1990: 184, “There are no rules for sample size in qualitative inquiry. Sample size depends on what you want to know, the purpose of the inquiry, whats at stake, what will be useful, what will have credibility, and what can be done with available time and resources .” Hal ini berarti tidak ada aturan khusus mengenai jumlah subjek penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas X-6 SMA Negeri 9 Semarang, yang dipilih 2 siswa dari masing-masing kelompok atas, sedang, dan rendah. Pemilihan kelas didasarkan pertimbangan guru matematika yang mengampu kelas X di SMA Negeri 9 Semarang. Sedangkan cara pengambilan subjek penelitian dalam penelitian ini dengan cara purposive sample sampel bertujuan yang dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dari tiap-tiap kelompok . Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan mempertimbangkan penjelasan guru mengenai kemampuan siswa mengemukakan pendapat atau jalan pikiran secara lisan.

3.5 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi sebanyak mungkin dalam penelitian ini. Penentuan subjek penelitian didasarkan pada hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, sedang, dan bawah. Peneliti akan mengelompokkan kedudukan siswa berdasarkan standar deviasi. Menurut Arikunto, 2009 yang dimaksud dengan penentuan kedudukan siswa dengan standar deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok. Tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar deviasi tertentu. Penentuan kedudukan dengan standar deviasi dalam penelitian ini dengan pengelompokkan atas 3 ranking. Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking, sebagai berikut: 1 Menjumlah skor semua siswa 2 Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku 3 Menentukan batas-batas kelompok. - Kelompok Atas Semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu standar deviasi ke atas. - Kelompok Sedang Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD. - Kelompok Bawah Semua siswa yang mempunyai skor -1 SD dan yang kurang dari itu. Perhitungan rata-rata dan simpangan baku standar deviasi langsung dari angka skor kasar menggunakan rumus, Mencari rata-rata Mean ̅ ∑ Jadi untuk mencari nilai rata-rata, tinggal menjumlah semua skor kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu. Mencari Standar Deviasi G √ ∑ ∑ di mana SD = Standar Deviasi ∑ = tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N ∑ = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan Selanjutnya dari hasil pengelompokan tes kemampuan pemecahan masalah, setiap kelompok siswa dipilih 2 subjek penelitian secara purposive sample. Subjek dipilih dengan mempertimbangkan penjelasan guru mengenai kemampuan siswa mengemukakan pendapat atau jalan pikiran secara lisan. Subjek penelitian yang telah terpilih secara purposive selanjutnya akan dianalisis kemampuan pemecahan masalah matematikanya sesuai dengan hasil pekerjaan tes kemampuan pemecahan masalah pada materi trigonometri. Pemilihan subjek penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Alur Pemilihan Subjek Penelitian Pembelajaran model AIR di kelas Tes kemampuan pemecahan masalah Penentuan kedudukan siswa dalam kelompok Pengecekan ulang Diperoleh lebih dari seorang siswa untuk setiap kelompok Dipilih 2 subjek untuk kelompok Selesai Apakah setiap kelompok telah terisi subjek

3.6 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dokumen yang terkait

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

PENINGKATAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII

0 16 263

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP N SATU ATAP 6 PAKKAT HUMBAHAS.

2 9 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 15

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR.

0 1 221

PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA.

4 12 95

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan pemecahan masalah matematika - PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 PADAMARA - repository perpustakaan

0 0 11