Tabel 3.5 Rekap Hasil Analisis Daya Pembeda Klasifikasi
Daya Pembeda Tingkat
Nomor Soal Jumlah
Sangat jelek Negatif
5, 7, 12, 15, 20, 23, 29, 30, 8
Jelek – 0,20
1, 2, 3, 6, 8, 9, 13, 21, 35, 36, 39,
11
Cukup 0,20
– 0,40 10, 16, 17, 19, 24, 26, 27, 28,
31, 32, 37, 38, 40 13
Baik 0,40
– 0,70 4, 11, 14, 18, 22, 25, 33, 34,
8 Baik sekali
0,70 – 1,00
Jumlah soal 40
Jumlah soal yang dapat digunakan 30
Jumlah soal yang dibuang 10
Sumber: data hasil uji coba lampiran 11 Terlihat pada tabel 3.5 memperlihatkan bahwa ada 8 soal dengan kriteria
daya pembeda baik, soal dengan kriteria daya pembeda cukup berjumlah 13 soal, soal dengan kriteria jelek berjumlah 11 soal, dan soal dengan kriteria daya
pembeda sangat jelek atau negatif berjumlah 8 soal.
3.9 Metode Analisis Data
3.9.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah berlaku untuk
umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi di mana sampel diambil Sugiyono 2012:147.
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kuantitatif. Data kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka, oleh karenanya kategori-kategori yang
digunakan juga akan berbentuk angka Prasetyo dkk. 2010: 217. Data dalam penelitian ini berupa nilai hasil belajar simulasi digital materi simulasi visual
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dinilai hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dilaksanakan terlebih dahulu pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah data nilai pretest didapatkan maka antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan perlakuan berbeda, kemudian setelah diberikan perlakuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji dengan posttest yang fungsinya untuk
melihat ada tidaknya hasil belajar.
3.9.2 Uji Syarat Asumsi
Uji asumsi dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengolahan data yang akan digunakan. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan
uji homogenitas.
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik
parametrik atau non parametrik. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-kuadrat.
k i
i i
i
E E
O
1 2
Keterangan :
2
= chi kuadrat O
i
= frekuensi hasil pengamatan E
i
= frekuensi yang diharapkan K
= banyaknya kelas
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut.
H diterima jika
3 1
2 2
k hitung
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan k-3, yang berarti bahwa data tidak berbeda normal atau data
berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Untuk nilai selain itu tolak H
Sudjana, 2002:273.
3.9.2.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan varians antara kelompok eksperimen dengan kelompok control. Untuk itu digunakan Uji F
Sudjana, 1996 sebagai berikut :
F=
terkecil terbesar
ians ians
var var
Ketentuan: Tolak Ho jika Fo
≥ Ft
Terima Ho jika Fo ≤ Ft
3.9.3 Uji Hipotesis