menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Berdasarkan uraian di atas, menurut definisi teknologi pendidikan 2004 penelitian ini termasuk dalam penggunaan using, apabila dikaitkan antara
metode pembelajaran dengan bidang kajian teknologi pendidikan, maka penggunaan metode pembelajaran mempunyai andil untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran
Kualitas dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai
oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu apakah tiap waktu cawu, akhir semester, akhir tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun. Prestasi yang dicapai atau hasil
pendidikan studens achievement dapat berupa hasil test kemampuan akademis misalnya ulangan umum, Ebta, Ebtanas. Dapat pula prestasi di suatu cabang
olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: computer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling
menghormati, kebersihan dan lain sebagainya Depdiknas: 2003. Mutu sama dengan arti kualitas dapat diartikan sebagai kadar atau tingkatan
dari sesuatu. Menurut Miarso 2011:516 Konsep tentang peningkatan mutu pendidikan juga diartikan secara berbeda-beda, tergantung pada situasi dan
kondisi. Secara konseptual kriteria mutu itu dikategorikan ke dalam lima hal, yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efesiensi, dan produktivitas.
Secara operasional kualitas pembelajaran dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, kurikulum dan bahan ajar, media,
fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler.
Menurut Mulyasa 2002:101 menyatakan bahwa: “Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.
Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat aktif, baik
fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar,
dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri
peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar. Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan
merata menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat d
an pembangunan.”
Menurut Ratno Harsanto, 2007 : 9 proses pembelajaran yang berkualitas adalah proses pembelajaran yang memberi perubahan atas in[put menjadi output
atau hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar dikatakan baik jika bahan pelajaran 60 sampai 70 dikuasai siwa. Kualitas pembelajaran
adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran dan upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam kegiatan
pembelajaran, hasil belajar siswa merupakan faktor yang penting dan dapat dijadikan tolak ukur kualitas suatu pembelajaran.
2.1.3 Peran Teknologi Pendidikan