Kerangka Berfikir PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL

2.6 Kerangka Berfikir

Pembelajaran kurikulum 2013 SMK adalah pembelajaran kompetensi SMK dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Salah satu mata pelajaran yang ada di kurikulum SMK adalah simulasi digital, dimana mata pelajaran tersebut terdapat di semua kejuruan SMK simulasi digital. Dalam penyampaian materi simulasi digital Guru lebih mengutamakan pemberian pengetahuan secara informatif saja dan kurang memberikan ruang yang bebas bagi siswa untuk melakukan penyelidikan serta mengembangkan cara berpikir objektif dan kritis analitis, sehingga cenderung pembelajarannya kurang menarik. Jumlah siswa yang banyak dengan karakter yang berbeda-beda menjadikan proses pembelajaran di kelas kurang kondusif. Kurangnya perhatian siswa dalam proses belajar dapat disebabkan karena beberapa hal. Pertama, siswa sudah memahami informasi atau materi yang disampaikan guru, sehingga mereka menganggap materi tersebut tidak penting lagi. Kedua, dalam proses belajar mengajar guru tidak berusaha mengajak berfikir kepada siswa, guru menganggap bahwa siswa menguasai materi pelajaran lebih penting dibandingkan dengan mengembangkan kemampuan berfikir. Ketiga, guru menganggap bahwa ia adalah orang yang mampu dan menguasai materi pelajaran dibandingkan siswa. Untuk menghindari hal-hal tersebut, sebagai guru sudah seharusnya ia mencari solusi dari permasalahan tersebut. Bagaimana membuat siswa menjadi nyaman saat belajar. Bagaimana cara penyajian materi agar siswa ikut berpartisipasi dalam membangun pengetahuannya sendiri. Bagaimana mencari metode, pendekatan ataupun strategi yang sesuai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yaitu dengan menerapkan metode discovery learning dan problem based learning. Metode discovery learning adalah sebuah metode yang melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajarannya, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai akibat dari perubahan perilaku. Melalui metode discovery, siswa dilatih belajar secara mandiri dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Sedangkan metode problem based learning adalah metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar dengan cara memberikan sebuah permasalahan pada siswa dimana permasalahan tersebut direkayasa oleh guru. Melalui metode problem based learning, siswa diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan apapun yang diberikan oleh guru. Hasil yang diharapkan dari pembelajaran simulasi digital ini adalah melalui penerapan dua metode tersebut yaitu metode discovery learning dan metode problem based learning adalah guru mampu menyampaikan materi pelajaran dengan metode tersebut di masing-masing kelas yang disesuaikan dengan kriteria tiap kelas yang berguna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dikelas. Sebagai penjelasannya, pada gambar 2.2 dibawah ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir dalam penelitian ini: Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Kurikulum SMK Simulasi Digital Metode Pembelajaran Discovery Learning Problem Based Learning Sintak: 1. Menentukan tujuan Pembelajaran 2. Mengidentifikasi masalah 3. Menyusun kegiatan pembelajaran 4. Merumuskan masalah 5. Membuat jawaban sementara 6. Mengumpulkan data 7. Merumuskan kesimpulan 8. Mengkomunikasikan Sintak: 1. Mengorientasikan siswa terhadap masalah 2. Merumuskan permasalahan 3. Mengumpulkan data 4. Merumuskan jawaban 5. Mengkomunikasikan Metode pembelajaran discovery adalah sebuah metode yang melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajarannya, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai akibat dari perubahan perilaku. Metode problem based learning adalah metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar dengan cara memberikan sebuah permasalahan pada siswa dimana permasalahan tersebut direkayasa oleh guru. Hasilnya siswa dilatih belajar secara mandiri dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Hasilnya siswa mampu menyelesaikan permasalahan apapun yang diberikan oleh guru. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Model Problem Based Learning dan Discovery Learning Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Keaktifan Siswa

0 2 9

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project Based Learning Terhadap Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Ekonomi

0 2 15

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Project Based Learning dalam Meningkatkan Partisipasi

0 4 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment For Learning (AFL) Terhadap

0 1 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Siswa.

0 2 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN

0 2 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN

0 3 11

Penggunaan Metode Problem Based Learning

0 0 7

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

0 0 12

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI SMK DARUSSALAM MAKASSAR

0 0 7