Uji Gain Kenaikan Pretest-Posttes

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Hasil Belajar Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- taile d Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper SDN Bend unga nDa nSD NKar angr ejo0 1 Equal variances assumed 2,759 ,101 3,633 70 ,001 10,396 27 2,8615 5 4,68909 16,1034 5 Equal variances not assumed 3,719 69,112 ,000 10,396 27 2,7952 5 4,82006 15,9724 8 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 dengan bantuan software SPSS versi 20 nilai hasil beajar posttest kedua kelas diperoleh Sig 0,05 pada kolom Levene’s test for equality of variances Sig 0,05 maka data memiliki varian yang sama sehingga yang digunakan pada baris equal variances assumed. Uji perbedaan rata-rata menggunakan uji satu pihak sehingga cara membacanya dengan melihat nilai sig 2-tailed kemudian dibagi 2. Selanjutnya nilai Sig 2-tailed dibandingkan dengan level signifikan 0,05. Uji satu pihak ini dikatakan rata-rata apabila kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol jika sig 2-tailed 0,05. Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai sig 2-tailed sebesar 0,001 kemudian dibagi 2 diperoleh 0,0005 sehingga nilai sig 1-tailed 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya data hasil belajar posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

4.2 PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan potensinya baik yang ada di dalam maupun di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia menjadi lebih baik. Melalui pendidikan pula, seseorang tidak hanya belajar secara teori yang ada di bangku sekolah tetapi juga dapat belajar melalui pengalaman yang bermakna. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 dijelaskan bahwa proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus mampu memberikan ruang terbuka dalam pengembangan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Pengembangan bakat dan minat yang sesuai dengan fisik serta psikologis siswa berawal dari pendidikan dasar. Hal ini dikarenakan pendidikan dasar sebagai modal awal siswa mengenal teori dan konsep pembelajaran. Pendidikan dasar sebagai pendidikan formal membentuk kepribadian dan memberikan bekal pengetahuan dasar yang dapat dikembangakan melalui 3 ranah yakni pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Salah satu pembelajaran yang dapat mengembangkan tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yakni mata pelajaran IPS. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang tidak hanya menyajikan materi berdasarkan teori semata namun memberikan gambaran kepada siswa tentang hidup dalam lingkungan sekitar. Melalui mata pelajaran IPS siswa secara alami akan belajar tentang hidup berdampingan dengan manusia lainnya, saling