∑X
2
= hasil perkalian kuadrat dari hasil nilai skor bebas Arikunto, 2013:87
Pengambilan keputusan paada uji validitas berdasarkan hasil perhitungan yaitu jika r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen atau
item pertanyaan dinyatakan valid. Namun apabila r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen atau item pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Dari hasil perhitungan diperoleh n = 21 nilai r tabel adalah 0,433. Jika nilai korelasi lebih tinggi dari r tabel maka item soal dinyatakan valid. Berikut adalah
hasil uji validitas instrumen soal uji coba. Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Uji Coba Valid
Tidak Valid Butir
soal 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20,
21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30 1, 3, 7, 10, 11, 13, 17,
23 Jumlah
22 butir 8 butir
Dari 30 soal yang diujicobakan diperoleh 22 butir soal valid dan 8 butir soal tidak valid. Instrumen yang dibutuhkan yakni 20 butir soal, sementara butir
soal yang dinyatakan valid ada 22. Maka, dari kisi-kisi soal dapat diketahui bahwa semua indikator sudah mewakili.
3.7.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan pada subjek yang sama Arikunto, 2013:104. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
dengan berbagai cara salah satunya dengan internal consistency yaitu pengujian
dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono, 2015:185. Pengujian reliabilitas
instrumen ini menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut Arikunto, 2013:115
Keterangan: r
11
= koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Hasil uji reliabilitas dilakukan pada soal uji coba untuk mngetahui instrumen yang digunakan memiliki ketetapan dalam mengukur objek yang
diukur. Hasil uji dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05. Untuk n = 21 diperoleh r
tabel
0,433. Hasil pengujian item soal jika r
hitung
r
tabel
maka dikatakan reliabel. Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas instrumen soal uji coba.
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Uji Coba
r
tabel
0,433 Hasil uji reliabilitas
0,803768 Kesimpulan
r
hitung
r
tabel
maka reliabel
3.7.4 Uji Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah Arikunto, 2013:226. Rumus daya pembeda butir soal yaitu:
Keterangan: D
= daya beda soal J
A
= banyak peserta kelompok atas J
B
= banyak peserta kelompok bawah B
A
= banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2013:228
Klasifikasi daya pembeda: D
: 0,00 – 0,20 : jelekpoor
D : 0,21
– 0,40 : cukup satistifactory D
: 0,41 – 0,70 : baik good
D : 0,71
– 1,00 : baik sekali excellent D
: negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2013:232
Dapat dijelaskan uji daya pembeda butir soal dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok atas sebagai nilai tertinggi dan kelompok bawah sebagai nilai
terendah. Pada kelompok atas proporsi nilai hitung P
A
dihitung dari membagi jumlah siswa yang menjawab benar di kelompok atas dengan jumlah siswa pada
kelas atas. Sedangkan pada kelompok bawah P
B
dihitung dari membagi jumlah siswa yang menjawab benar di kelompok bawah dengan jumlah siswa di
kelompok bawah. Selanjutnya mengurangkan hasil P
A
dengan P
B
sehingga dapat dihasilkan daya pembeda dari butir soal yang akan dijadikan instrumen penelitian.
Hasil perhitungan daya beda soal kemudian di klasifikasikan menurut kriteria jelek, cukup, baik atau baik sekali selanjutnya untuk soal dengan daya
beda negatif
maka soal
tersebut tidak
digunakan atau
dibuang Arikunto,2012:232. Berikut adalah kesimpulan hasil perhitungan daya pembeda
soal dalam tabel 3.3 Tabel 3.3
Hasil Analisis Daya Beda Soal Keterangan
Kriteria Baik
Cukup Jelek
Nomor soal
2, 5, 21, 26, 30 6, 9, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 24, 25, 27, 28, 29
3, 4, 7, 8, 10, 11, 16,
19, 22, 23 Jumlah
5 butir soal 13 butir soal
10 butir soal
Dari analisis tersbut soal yang digunakan untuk soal pretest dan posttest adalah soal nomor 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29,
dan 30 karena butir soal pada nomer tersebut telah mewakili semua indikator.
3.7.5 Taraf Kesukaran