Jenis Penelitian Desain Penelitian

52 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sukmadinata 2013:57 penelitian eksperimen merupakan peneltian laboratorium, meskipun bisa dilakukan di luar laboratorium, pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi jalannya eksperimen. Penelitian eksperimen yang dilakukan bermaksud untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar IPS materi koperasi yaitu antara media pembelajaran ular tangga dengan media konvensional.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian eksperimen ini menggunakan quasi eksperimental design sebagai desain penelitiannya. Bentuk quasi eksperimental design yang digunakan adalah nonequivalent control group design dengan penjelasan gambar sebagai berikut: E O 1 X O 2 K O 3 - O 4 Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Sugiyono, 2015:223 Keterangan : E : kelas eskperimen K : kelas Kontrol O 1 dan O 3 : kedua kelas diberi pretest X : perlakuan treatment - : tanpa perlakuan O 2 dan O 4 : kedua kelas diberi posttest Dalam desain peneltian ini terdapat dua kelompok yang masing –masing tidak dipilih secara random. Pada kelompok pertama X diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Menurut Sugiyono 2015:223 kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan mengenai proses penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Tahap pertama yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol O 1 dan O 3 mendapat perlakuan yang sama yaitu pretest. Pretes digunakan untuk menghitung kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah diketahui tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara kedua kelas tersebut, kemudian dilakukan proses pembelajaran pada masing- masing kelas. Proses pembelajaran pada kelas ekperimen menggunakan media ular tangga X, sedangkan proses pembelajaran pada kelas kontrol dengan media konvensional -. Setelah 4 kali pembelajaran kemudian kedua kelas dilakukan posttest O 2 dan O 4 untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar dari kedua kelas tersebut setelah mendapatkan materi dan model pembelajaran yang sama, tetapi menggunakan media pembelajaran yang berbeda. Hasil dari posttest digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui keefektifan penggunaan media ular tangga pada kelas eksperimen dengan media konvensional pada kelas kontrol. Secara lebih detail desain penelitian eksperimen pada penjelasan di atas di aplikasikan dalam bagan berikut: Bagan 3.1 Alur Desain Penelitian Eksperimen Keefektifan Media Ular Tangga

3.2 PROSEDUR PENELITIAN