29
i. Akuntabel
Penilaian  hasil  belajar  dapat  dipertanggungjawabkan,  baik  dari  segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
j. Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, hasil belajar merupakan suatu kegiatan  belajar  yang  dilakukan  peserta  didik  yang  dapat  menimbulkan
suatu perubahan perilaku yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor setelah melakukan kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan  penggolongan  pada  ketiga  ranah  tersebut,  ranah  yang berkaitan  dengan  tingkat  pemahaman  siswa  dan  hasil  belajar  siswa  yaitu
ranah kognitif. Guru lebih menekankan penilaian ranah kognitif karena pada ranah  tersebut  kemampuan  peserta  didik  dalam  menguasai  materi
pembelajaran  dapat  diketahui.  Untuk  itu  dalam  penelitian  ini  akan memfokuskan  pada  hasil  belajar  pada  ranah  kognitif  yaitu  hasil  belajar
peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan PKn.
2.1.4 Teori Belajar yang Mendasari
Kegiatan  belajar  yang  dilaksanakan  peserta  didik  diharapkan  dapat meningkatkan  perolehan  peserta  didik  sebagai  hasil  belajar.  Untuk  itu
kegiatan  belajar  mengacu  pada  teori  belajar.  Teori  belajar  pada  dasarnya adalah penjelasan mengenai terjadinya belajar atau bagaimana informasi yang
diproses di dalam pikiran siswa Trianto, 2011:12. Menurut Roberts dalam
30
Lapono, 2008:18 menyebutkan terdapat empat jenis teori belajar yakni teori belajar
behaviorisme, teori
belajar kognitivisme,
teori belajar
konstruktivisme, dan teori belajar humanisme. Dalam penelitian ini didasari oleh teori belajar konstruktivisme dan humanisme dengan penjelasan sebagai
berikut: a.
Teori konstruktivisme Konstruktivisme memandang proses belajar didasari oleh kenyataan
bahwa  setiap  individu  memiliki  kemampuan  untuk  mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki. Peserta didik
secara  aktif  membina  pengetahuan  dengan  menggunakan  pengetahuan yang telah ada pada diri masing
–masing peserta didik. Dua prinsip utama dalam teori konstruktivisme. Pertama, pengetahuan tidak dapat dieproleh
secara  pasif,  tetapi  secara  aktif  oleh  struktur  kognitif  peserta  didik. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian
melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak. Dengan  teori  konstruktivisme,  dapat  memfokuskan  peserta  didik
dalam  melakukan  diskusi,  peserta  didik  juga  aktif  mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan. Dengan demikian, pemikiran dan
interaksi sosial peserta didik dapat terjalin. b.
Teori humanisme Teori  belajar  humanisme  memandang  kegiatan  belajar  merupakan
kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan  konatif.  Teori  humanistik  mengkombinasikan  pembelajaran
31
individual  dan  kelompok  kecil.  Teori  humanistik  selalu  memelihara kebebasan peserta didik untuk tumbuh dan melindungi diri dari tekanan
keluarga dan masyarakat Lapono, 2008:1.344. Berdasarkan pemaparan teori belajar tersebut, pembelajaran kooperatif
TAI  dan  TPS  dilandasi  teori  belajar  konstruktivisme  dan  humanisme. Karena  dalam  pembelajaran  tersebut  peserta  didik  dirangsang  untuk  aktif
mengemukakan  pendapat  dalam  diskusi  serta  kemampuan  berinteraksi dengan  peserta  didik  lain  sehingga  menciptakan  pembelajaran  yang  aktif
dan menyenangkan.
2.1.5 Aktivitas Belajar Siswa