37
mata  pelajaran  yang  berfungsi  sebagai  pendidikan  nilai  yang mensosialisasikan  dan  menginternalisasikan  nilai
–nilai  Pancasilabudaya bangsa  yang  terdapat  pada  kurikulum  PKn  SD  Ruminiati,  2007:1.30.
Pelajaran  PKn  SD  adalah  salah  satu  pelajaran  yang  berkaitan  langsng dengan  kehidupan  bermasyarakat  yang  lebih  cenderung  pada  pendidikan
afektif,  sedangkan  sikap  seseorang  khususnya  anak –anak  banyak
dipengaruhi  oleh  lingkunganya.  Dengan  demikian,  nilai  sangat  penting untuk ditananamkan sejak dini karena bermanfaat dalam kehidupan.
Dalam pembelajaran, semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa  mempelajari  suatu  materi  tertentu  baik  berupa  pelajaran,
keterampilan,  sikap  dan  sebagainya.  Dalam  materi  PKn  SD  menghargai keputusan bersama, peserta didik diharapkan dapat menerapkan nilai
–nilai Pancasila  ketika  melaksanakan  diskusi  dengan  menggunakan  model
pembelajaran inovatif.
2.1.7 Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD
Pada dasarnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn yang dilaksanakan  untk  mencapai  SK  dan  KD  yang  sudah  ditentukan.  Materi
yang disampaikan guru kepada peserta didik sesuai dengan SK dan KD yang telah  ditentukan.  Berikut  materi  pada  mata  pelajaran  Pendidikan
Kewarganegaraan  kelas  V  semester  2  yang  tercantum  dalam  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 BNSP, 2006:120, sebagai berikut:
38
Tabel 2.1 Materi Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD
2.1.8 Model Pembelajaran
2.1.8.1 Pengertian Model Pembelajaran
Dalam  pelaksanaan  pembelajaran,  hendaknya  menerapkan  model pembelajaran  inovatif  untuk  menciptakan  suasana  pembelajaran  yang
menyenangkan  dan  menggugah  keinginan  peserta  didik  untuk  mengikuti pembelajaran. Menurut Joyce dalam Trianto, 2011:5 Model Pembelajaran
adalah  kerangka  konseptual  yang  melukiskan  prosedur  yang  sistematis dalam  mengorganisasikan  pengalaman  belajar  tertentu,  dan  berfungsi
sebagai  pedoman  para  perancang  pembelajaran  dan  para  pengajar  dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Model  pembelajaran  adalah  pola  yang  digunakan  sebagai  pedoman dalam  merencanakan  pembelajaran  di  kelas  maupun  tutorial  Suprijono,
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami
kebebasan berorganisasi
3.1 Mendiskripsikan pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat 3.3
Menampilkan  peran  serta  dalam  memilih organisasi di sekolah
4. Menghargai
keptusan bersama
4.1 Mengenal bentuk – bentuk keputusan bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama
39
2014:46. Sedangkan
menurut Fathurrohman
2015:30 model
pembelajaran adalah suau  rencana mengenai kegiatan belajar yang berpijak dari  teori  psikologi  yang  digunakan  sebagai  pedoman  bagi  guru  dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran mempunyai ciri
–ciri sebagai berikut: 1 rasional, teoretis, dan logis yang disusun para pengembang model pembelajaran; 2
memiliki  landasan  yang  kuat  mengenai  tujuan  pembelajaran  yang  akan dicapai;  3  tingkah  laku  mengajar  yang  baik  supaya  model  pembelajaran
dapat  dilaksanakan  dengan  baik  dan  membuahkan  hasil;  4  lingkungan belajar  yang  kondusif  diperlukan  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran
Fathurrohman, 2015:30. Model  pembelajaran  telah  berkembang  menjadi  lebih  inovatif.  Ada
model  pembelajaran  yang  kurang  baik  untuk  diterapkan,  namun  ada  juga model  pembelajaran  yang  baik  untuk  diterapkan.  Ciri
–ciri  model pembelajaran yang baik, sebagai berikut: 1 adanya keterlibatan intelektual
– emosional  peserta  didik  melalui  kegiatan  mengalami,  menganalisis,
berbuat, dan pembentukan sikap; 2 peserta didik aktif dan kreatif selama pelaksanaan  model  pembelajaran;  3  guru  bertindak  sebagai  fasilitator,
koordinator,  mediator,  dan  motivator  kegiatan  belajar  peserta  didik;  4 penggunaan berbagai model, alat, dan media untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran Fathurrohman, 2015:31. Mengenai  penjelasan  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  model
pembelajaran  adalah  suatu  kerangka  yang  dijadikan  pedoman  untuk
40
melaksanakan  kegiatan  belajar  mengajar.  Dalam  menerapkan  model pembelajaran  hendaknya  guru  mengetahui  model  yang  sesuai  dan  dapat
diterapkan pada materi tertentu dengan memperhatikan model pembelajaran dan  menyesuaikannya  pada  ciri
–ciri  model  pembelajaran  yang  baik, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal.
2.1.8.2 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.8.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Ada  banyak  model  pembelajaran  yang  dapat  diterapkan  pada pembelajaran,  salah  satunya  yaitu  model  pembelajaran  kooperatif.
Pembelajaran  kooperatif    adalah  konsep  yang  berkaitan  dengan pembelajaran  yang  bersifat  lebih  luas  meliputi  semua  jenis  kerja
kelompok termasuk bentuk kelompok yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan  oleh  guru  Suprijono,  2014:54.  Adapun  menurut  Hamdani
2011:31 ciri –ciri pembelajaran kooperatif antara lain: a setiap anggota
memiliki peran; b terjadinya hubungan interaksi secara langsung antar peserta didik; c adanya rasa tanggung jawab setiap anggota kelompok
mengenai  cara  belajar  dalam  kelompok;  d  guru  membantu mengembangkan keterampilan
–keterampilan interpersonal kelompok; e guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Pada pembelajaran kooperatif, siswa diajarkan keterampilan khusus agar  dapat  bekerja  sama  dengan  baik  dalam  kelompoknya  seperti
menjadi  pendengar  yang  aktif,  memberikan  penjelasan  kepada  teman sekelompok dengan baik dan berdiskusi. Tugas setiap anggota kelompok
41
ketika bekerja kelompok yaitu untuk mencapai ketuntasan materi  yang disampaikan  oleh  guru  dan  saling  bekerja  sama  dengan  teman
sekelompok  utnuk  mencapai  ketuntasan  materi  yang  disampaikan Trianto, 2011:41.
Sejalan dengan pendapat Isjoni 2011:16 pembelajaran kooperatif merupakan  model  pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  mewujudkan
kegiatan  belajar  yang  berpusat  pada  siswa,  khususnya  mengenai permasalahan  yang  ditemukan  guru  dalam  mengaktifkan  peserta  didik
dalam pembelajaran, diantaranya peserta didik yang agresif, peserta didik yang suka bergantung kepada kelompoknya, peserta didik yang kurang
peduli dengan peserta didik lain. Dengan  menerapkan  pembelajaran  kooperatif  dalam  pembelajaran
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berfikir kritis dan mengajarkan untuk berpartisipasi dalam kelompok serta saling
membantu  antar  teman  kelompok  untuk  menyelesaikan  materi  yang diberikan oleh guru dengan diskusi, sehingga dapat mencapai ketuntasan
materi. 2.1.8.2.2
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut Roger dalam Rusman, 2014:212 menyeburtkan lima unsur
dalam pembelajaran kooperatif cooperative learning sebagai berikut:
1. prinsip ketergantungan positif positive interdependence
pembelajaran kooperatif
menekankan pada
keberhasilan menyelesaikan tugas tergantung pada usaha yang dilakukan kelompok.
42
2. tanggungjawab perseorangan individual accountability
tanggungjawab  setiap  anggota  kelompok  sangat  berpengaruh  pada keberhasilan kelompok.
3. interaksi tatap muka face to face promotion interaction
memberikan  kesempatan  yang  luas  kepada  setiap  anggota  kelompok untuk  bertatap  muka  melakukan  interaksi  dan  diskusi  untuk  saling
memberi dan menerima informasi dari angggota kelompok lain. 4.
partisipasi dan komunikasi participation communication melatih  peserta  didik  untuk  dapat  berpartisipasi  aktif  dan
berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 5.
evaluasi proses kelompok menjadwalkan  waktu  khusus  bagi  kelompok  untuk  mengevaluasi
proses  kerja  kelompok  dan  hasil  kerjasama  mereka,  agar  selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
2.1.8.2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran    kooperatif  disusun  untuk  meningkatkan  partisipasi peserta  didik,  memfasilitasi  peserta  didik  dengan  pengalaman  sikap
kepemimpinan  dan  membuat  keputusan  dalam  kelompok,  serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi dan belajar
bersama  dengan  peserta  didik  yang  latar  belakangnya  berbeda.  Dalam pembelajaran kooperatif, peserta didik berperan ganda yaitu sebagai siswa
ataupun guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah
43
tujuan  bersama,  maka  peserta  didik  akan  mengembangkan  keterampilan yang akan bermanfaat di kehidupan luar sekolah.
2.1.9 Model Pembelajaran Think Pair Share