Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Kajian Teori

33

2.1.6 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.6.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting untuk memberikan bekal pengetahuan dan pembentukan karakter peserta didik. Sejalan dengan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan yang tercantum pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak –hak dan kewajibannya menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarater yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 19445. Menurut Susanto 2014:225 Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia. Adapun menurut penjelasan Undang –undang No. 2 Tahun 1989 pasal 39 dalam Taniredja, 2013:1 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar mengenai hubungan antar warga negara dengan negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan karakter dan potensi warga Indonesia, agar dapat menjadi warganegara yang cerdas, 34 terampil, berkarakter, dan bertanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat. 2.1.6.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Setiap mata pelajaran pasti mempunyai tujuan tersendiri yang hendak dicapai. Seperti halnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaarn bertujuan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik, sebagai berikut: a. berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan b. berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara c. berkembang secara kritis dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya d. berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi Fathurrohman, 2012:9. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, hendaknya pendidik lebih menekankan peserta didik untuk berfikir secara kritis, kreatif, dan aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan, agar materi dapat tersampaikan secara 35 maksimal dan dapat menggali kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. 2.1.6.3 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan Selain tujuan, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ruang ringkup. Adapun ruang lingkup pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut BNSP 2006, 2006:108 sebagai berikut: a. persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, bangga sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma di masyarakat, peraturan daerah, norma dalam kehidupan berbangsa dna bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional serta internasional. c. hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. kebutuhan Warga Negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan, mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. 36 e. konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. kekuasaan dan Politik, meliputi: pemerintah desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat madani. g. pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan sehari –hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. globalisasi, meliputi: globalisasi lingkungan, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak glbalisasi, hubungan internasioal dan organisasi internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi. Mengingat pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam menghargai keputusan bersama. Maka, kehidupan seseorang akan terasa damai dan tentram. Dengan adanya saling menghargai pendapat orang lain, maka kehidupan bermasyarakat akan harmonis, tidak ada perselisihan yang disebabkan tidak sepaham dengan pendapat lainnya. 2.1.6.4 Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar Salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di Sekolah Dasar adalah PKn. Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar PKn SD merupakan 37 mata pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai –nilai Pancasilabudaya bangsa yang terdapat pada kurikulum PKn SD Ruminiati, 2007:1.30. Pelajaran PKn SD adalah salah satu pelajaran yang berkaitan langsng dengan kehidupan bermasyarakat yang lebih cenderung pada pendidikan afektif, sedangkan sikap seseorang khususnya anak –anak banyak dipengaruhi oleh lingkunganya. Dengan demikian, nilai sangat penting untuk ditananamkan sejak dini karena bermanfaat dalam kehidupan. Dalam pembelajaran, semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa mempelajari suatu materi tertentu baik berupa pelajaran, keterampilan, sikap dan sebagainya. Dalam materi PKn SD menghargai keputusan bersama, peserta didik diharapkan dapat menerapkan nilai –nilai Pancasila ketika melaksanakan diskusi dengan menggunakan model pembelajaran inovatif.

2.1.7 Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD