Kerangka Berfikir KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA NGALIYAN SEMARANG

54

2.3 Kerangka Berfikir

Sebagian besar siswa kelas V di SDN Ngaliyan 05 dan SDN Podorejo 02 pada mata pelajaran PKn masih belum mencapai KKM. Ditunjukkan dengan data di SDN Ngaliyan 05 dari 26 siswa terdapat 12 siswa yang belum mencapai KKM dan 14 siswa yang sudah mencapai KKM yaitu 68, sedangkan di SDN Podorejo 02 dari 28 siswa terdapat 15 siswa yang belum mencapai KKM dan 13 siswa sudah mencapai KKM yaitu 68. Selain data kuantitatif, penelitian ini juga didukung data kualitatif yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas V Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang. Permasalahan yang ditemui mengenai penerapan model pembelajaran, guru sudah menerapkan model pembelajaran. Guru sering menerapkan model pembelajaran berpasangan satu bangku Think Pair Share dengan alasan tidak terlalu susah dalam membentuk kelompok. Akan tetapi dalam penerapannya masih belum maksimal. Dalam penerapan model tersebut masih ada peserta didik yang bergantung dengan teman sebangkunya karena sudah terlalu akrab. Dalam pelaksanaan kurang menumbuhkan siswa berfikir kritis dan partisipasi peserta didik masih kurang. Dalam pembelajaran guru hanya menunjuk beberapa siswa yang sama, sehingga tidak ada pemerataan kesempatan untuk semua peserta didik. Selain itu, materi yang disampaikan belum dikaitkan dengan kehidupan nyata dan pengalaman peserta didik sehingga peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi, suasana pembelajaran kurang menyenangkan sehingga 55 peserta didik melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan pembelajaran dikarenakan jenuh dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Berdasarkan uraian tersebut, maka dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat menggali pengetahuan dengan bekerja kelompok dan saling bertukar pendapat dengan teman sebaya. Pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk berinteraksi yaitu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif bagi peserta didik yang mendapatkan hasil belajar kurang maksimal. Dalam pembelajaran kooperatif mengajarkan peserta didik untuk bekerjasama dengan kelompoknya, berdiskusi menyelesaikan tugas yang diberikan guru, lebih berfikir kritis dan mengajarkan untuk berpartisipasi dalam kelompok serta saling membantu antar teman. Pembelajaran kooperatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif TPS dan TAI. 56 SKEMA KERANGKA BERFIKIR Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Proses Belajar Mengajar Kelas Eksperimen Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization TAI Kelas Kontrol Model Pembelajaran Think Pair Share Tes Akhir Dibandingkan Hasil belajar kelas eksperimen Hasil belajar kelas kontrol Tes Awal Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol Pembelajaran TAI lebih efektif dibanding TPS 57

2.4 Hipotesis Penelitian