Uji Normalitas Data Uji Heterokedastisitas Uji Signifikan Parsial Uji-t

67 tidak. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas Data dan Uji Heterokedastisitas.

4.4.1 Uji Normalitas Data

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah ingin menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal yaitu dengan bentuk lonceng seperti pada Gambar 4.1 berikut ini: Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.1 Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 68 Berdasarkan Gambar 4.1 grafik histogram terlihat bahwa variabel efisiensi kerja berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan atau menceng ke kiri. Normalitas data juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.2 Normal P-P Plot Pada Gambar 4.2 terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal hal ini berarti data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 69

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu: Pendekatan Grafik Grafik Scatterplot Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Data penelitian ini tidak mengalami heterokedastisitas karena titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y seperti pada Gambar 4.3 berikut ini: Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.3 Scatterplot Universitas Sumatera Utara 70

4.4.3 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel pengawasan X pengaruh signifikan terhadap efisiensi kerja pada PT Astra International Tbk Bagian Depo Amplas Medan Y. Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho : b1 = 0, artinya variabel bebas pengawasan X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi kerja pada PT. Astra International Tbk Bagian Depo Amplas Medan sebagai variabel terikat Y. Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial pengawasan X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada � = 5 Ho ditolak jika t hitung t tabel pada � = 5 Pengawasan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi kerja hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11,689 5,430 2,153 ,037 PENGAWASAN ,492 ,084 ,676 5,879 ,000 a. Dependent Variable: EFISIENSI_KERJA Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa: a. Nilai t hitung variabel pengawasan adalah 5,879 dan nilai t tabel adalah 1,681 sehingga t hitung t tabel 5,879 1,681 dan nilai signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja pada PT. Astra International Tbk Bagian Depo Amplas Medan. b. Keterangan Hasil Pengujian Pengawasan X terhadap Efisiensi Kerja Y 1. Metode regresi yang digunakan dalam uji t adalah: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas pengawasan terhadap variabel terikat efisiensi kerja. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas pengawasan terhadap variabel terikat efisiensi kerja. 2. t tabel dapat dilihat pada � = 5 t tabel diperoleh dari n-k n = jumlah sampel yaitu 43 orang k = jumlah variabel bebas yang digunakan yaitu1 maka nilai t tabel 5 42 adalah 1,681. 3. Nilai t hitung sebesar 5,879 dapat dilihat pada Tabel 4.8 4. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika t hitung t tabel, � = 5 Ho ditolak jika t hitung t tabel, � = 5 Universitas Sumatera Utara 72 5. Variabel pengawasan X, diketahui bahwa nilai t hitung = 5,879 t tabel 1,681 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel pengawasan X secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel efisiensi kerja Y. Pengawasan berkaitan dengan penetapan standar, pengukuran kinerja, pembandingan pelaksanaan dengan standar dan tindakan koreksi dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan PT. Astra International Bagian Depo Amplas Medan.

4.4.4 Koefisien Determinasi R