Pengertian Efisiensi Kerja Sumber-Sumber Efisiensi Kerja

26

2.1.6 Metode Pengawasan

Menurut Handoko 2003 : 376 pengawasan terdiri dari dua kelompok, yaitu metode bukan kuantitatif dan metode kuantitatif. 1. Metode Pengawasan Non-Kuantitatif Metode pengawasan non-kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Pada umumnya hal ini mengawasi keseluruhan perfomance organisasi dan sikap para karyawan. 2. Metode Pengawasan Kuantitatif Sebagian besar teknik-teknik pengawasan kuantitatif cenderung untuk menggunakan data khusus dan metode-metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas dan kualitas keluar.

2.2 Efisiensi Kerja

2.2.1 Pengertian Efisiensi Kerja

Menurut The Liang Gie 2009 : 171 pengertian efisien adalah “suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya”. Sedangkan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu. Menurut Sedarmayanti 2001 : 112 efisiensi kerja adalah “perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal”. Universitas Sumatera Utara 27 Perbandingan dilihat dari: 1. Segi hasil Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila dengan usaha tersebut memberikan hasil yang maksimal mengenai pekerjaan. 2. Segi usaha Suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien bila suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha minimal. Usaha tersebut terdiri dari lima unsur yaitu: pikiran, tenaga, waktu, ruang, dan benda termasuk biaya.

2.2.2 Sumber-Sumber Efisiensi Kerja

Menurut Sedarmayanti 2001 : 118 sumber utama efisiensi kerja adalah “manusia karena dengan akal, pikiran dan pengetahuan yang ada, manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien”. Unsur efisiensi yang melekat pada manusia adalah: 1. Kesadaran Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan modal utama bagi keberhasilannya. Dalam hal efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisiensi akan banyak membantu usaha pencapaian efisiensi itu sendiri. Efisiensi sesungguhnya berkaitan erat dengan tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup dapat mengarah pada perbuatan yang efisien atau sebaliknya. Dengan adanya kesadaran, seseorang akan terdorong untuk membangkitkan semangat atau kehendak untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang disadarinya dalam hal ini yang dimaksudkan adalah efisiensi. Universitas Sumatera Utara 28 2. Keahlian Sesuatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dibidangnya hasilnya akan lebih baik dan cenderung lebih cepat daripada dikerjakan oleh yang bukan ahlinya. Hal ini berati unsur keahlian yang juga melekat pada manusia merupakan bagian yang menjadi sumber efisiensi. Keahlian manusia dicapai bila ada pelatihan yang mendukung pekerjaan tersebut. Sehingga apabila suatu pekerjaan difasilitasi dengan suatu peralatan, maka peralatan tersebut menunjang pencapaian efisiensi kerja. Peralatan disediakan dengan maksud agar pekerjaan lebih mudah dikerjakan dan lebih cepat penyelesaiannya. Penyediaan peralatan atau fasilitas kerja yang tidak disertai dengan keahlian penggunanya malah akan menjadikan sumber biaya yang tidak bermanfaat. 3. Disiplin Kesadaran dan keahlian seperti yang telah diuraikan sebelumnya tidak akan menjamin hasil kerja yang baik dan efisien jika tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu dalam efisiensi termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin adalah salah satu unsur penting didalam efisiensi. Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran, sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran. Hanya bedanya kalau kesadaran timbulnya atau prosesnya dapat memakan waktu lama dan sulit dilaksanakan sedangkan disiplin dapat dipaksakan dengan menggunakan suatu aturan, apabila disiplin dapat diwujudkan dengan baik maka semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik. Universitas Sumatera Utara 29

2.2.3 Syarat Tercapainya Efisiensi Kerja