Kriya keramik Seni kriya

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 64 Apresiasi dilakukan dengan melihat, mengamati, mengerti, dan memahami nilai keindahan suatu karya seni untuk kemudian memberikan penilaian atau penghargaan. Bagi siswa, apresiasi dapat melatih kepekaan batin dan daya pikir dalam mengamati karya seni. Adapun sikap atau kegiatan apresiasi dapat digolong- kan dalam 3 tingkatan sebagai berikut.

a. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang menilai kualitas

karya seni sebatas tangkapan indrawi.

b. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi yang menilai karya seni

dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam. c. Apresiasi kritik , yaitu apresiasi yang bertujuan meng- analisa suatu karya seni dan memberikan kesimpulan kritik atas hasil pengalamannya. Teknik apresiasi kritik dapat dilakukan dengan mengamati benda secara langsung atau tidak langsung.

2. Makna dalam karya seni rupa terapan Nusantara

Karya-karya seni rupa terapan yang berkembang di wilayah Nusantara umumnya sarat dengan makna atau simbol-simbol tertentu. Makna tersebut berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Nilai-nilai simbolis tersebut bisa dalam pemilihan warna, bentuk, atau motifnya. Misalnya, di Sumatra, kain tenun bagi masyarakat Melayu memiliki nama dan simbol tertentu, begitu pula warna-warna yang digunakan, masing-masing pewarnaan erat kaitannya dengan makna-makna tertentu.

3. Ragam hias dalam karya seni rupa terapan Nusantara

Ragam hias di setiap daerah sangat beragam. Ragam hias di daerah Jawa umumnya bermotif tumbuhan, hewan, dan ada pula yang bermotif bidang geometrik atau bidang organik. Di Toraja, Papua, dan Sumatra Utara sering dijumpai ragam hias yang berpola geometrik. Motif manusia dan hewan banyak digunakan pada ragam hias masyarakat Dayak di Kalimantan, Batak, dan Papua. Motif atau corak ragam hias di Nusantara dapat digolongkan dalam dua kelompok sebagai berikut.

a. Pola hias abstrak, di antaranya adalah motif-motif

geometrik dan organik, seperti motif tumpal, baji, kawung, meander, pilin, swastika, dan lain-lain.