Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VII
36
memenuhi fungsinya dengan baik. Misalnya, sebuah kursi harus disesuaikan dengan ukuran duduk sehingga
nyaman untuk diduduki.
3. Bahan dan teknik
Pengetahuan terhadap bahan serta penguasaan teknik pembuatan harus dimiliki seorang pencipta kriya.
Setiap bahan selalu memiliki sifat yang berbeda-beda. Tanah liat berbeda dengan lilin. Semen berbeda dengan
gips. Bahkan setiap jenis kayu mempunyai karakter yang berbeda pula.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan seni kriya harus dipilih sesuai karakteristik benda yang
dibuat. Misalnya, keramik dibuat dari tanah liat yang baik agar tidak mudah retak pecah. Pemilihan bahan
tersebut disesuaikan pula dengan kemampuan teknis penciptaannya.
4. Nilai seni
Daya tarik terhadap karya seni kriya ditentukan oleh tampilan keindahannya. Jika dikaitkan dengan tujuan
komersial penjualan, selain pertimbangan estetis, perlu juga mengikuti selera konsumen dan ide kreatif.
Karya seni kriya di setiap daerah memiliki teknik dan corak yang beragam. Teknik pembuatan karya seni kriya
pada umumnya masih menggunakan teknik yang sederhana dan tradisional. Teknik-teknik yang digunakan
T TT
TTeknik dan Cor eknik dan Cor
eknik dan Cor eknik dan Cor
eknik dan Corak Seni Kr ak Seni Kr
ak Seni Kr ak Seni Kr
ak Seni Kriy iy
iy iy
iya Daer a Daer
a Daer a Daer
a Daerah Se ah Se
ah Se ah Se
ah Setttttem em
em em
empat pat
pat pat
pat
D D
D D
D
Kerjakan tugas ini secara mandiri. · Rancang sebuah desain seni kriya dengan motif yang
ada di daerahmu masing-masing. Buat semenarik mungkin, bila perlu berilah warna.
· Jelaskan pendapatmu tentang peran pemerintah dan masyarakat termasuk peranmu dalam perkembangan
seni kriya di Indonesia.
Benda kriya dibuat berdasarkan pola
rancangan tertentu. Pola rancangan itu
ada kalanya dituangkan di atas kertas terlebih
dahulu, ada kalanya cukup di dalam pikiran
si pembuat benda.
W W
W W
Waaaaaw w
w w
wasan asan
asan asan
asan Seni
Seni Seni
Seni Seni
Bab Bab
Bab Bab
Bab
3 33
33
Merancang dan Membuat Karya Seni Kriya
37
Rosma lahir di Bonjo Panampuang, Sumatra Barat pada 10 Agustus 1926. Meski usianya sudah lanjut, beliau masih
mahir dalam membuat sulaman-bordir khas Sumatra. Ribuan motif sulaman-bordir telah diciptakannya.
Sejak 1960-an Rosma sudah membuka rumahnya sebagai tempat kursus sulaman-bordir. Rosma adalah pengrajin
sulaman-bordir terkenal di Sumatra Barat dengan melatih generasi muda menjadi pengrajin. Keunggulan sulaman
Rosma adalah kecantikan dan kehalusan motifnya. Atas jasa-jasa beliau dalam mengembangkan keterampilan
kerajinan sulaman-bordir, pada 1987 beliau diberi Penghargaan Upakarti oleh pemerintah.
Sumber: Syofiardi Bachyul Jb padangkini.com 22-01-2009 Sumber: padangkini.com 22-01-2009
Hj. Rosma Hj. Rosma
Hj. Rosma Hj. Rosma
Hj. Rosma
dalam pembuatan karya seni kriya, antara lain butsir menggunakan alat sudip, cocok untuk bahan tanah liat,
membentuk cocok untuk bahan-bahan lunak, pahat ukir, anyam, sulam bordir, renda, cetak grafis, dan
lain-lain.
Corak karya seni kriya terapan di setiap daerah umumnya masih bersifat tradisional, terikat pakem,
monoton, dan diwariskan secara turun-temurun. Namun ada juga pola hias yang mengalami pengembangan, tetapi
masih dapat dikenali ciri-ciri corak tradisionalnya. Corak karya seni kriya biasanya mengambil objek flora, fauna,
atau alam sekitar daerah setempat. Corak tersebut umumnya bersifat dekoratif menggunakan ornamen atau
ragam hias, lembut, kontras, klasik, dan penuh simbolik.
Gambar 3.4 Gambar 3.4
Gambar 3.4
Karya seni kriya yang menggunakan corak
dekoratif.
Sumber: www.javawayang.com 21-01-2009
Kerjakan bersama teman kelompokmu. ¶
Kunjungi tempat-tempat penghasil kerajinan tangan yang ada di daerahmu bisa dalam lingkup desa,
kecamatan, kabupaten, atau provinsi. a. Buat data tentang benda-benda yang dihasilkan,
bahan dasar, teknik, proses pembuatannya, serta data-data pendukung lainnya.
b. Buat laporan tertulis tentang hasil apresiasimu.