Bab Bab
Bab Bab
Bab
3 33
33
Seni Rupa Murni Indonesia
159 2. Gaya klasik
Gaya seni rupa klasik merupakan peninggalan dari periode Hindu, Buddha, dan Islam. Peninggalan zaman
Hindu-Buddha, antara lain berupa bangunan candi, seni hias, patung, dan relief.
Karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman Islam umumnya bercorak dekoratif dan stilasi. Warisan budaya
seni rupa Islam berupa arsitektur bangunan masjid, seni hias kaligrafi, seni ukir, seni pahat batu nisan, serta batik
dan wayang.
3. Gaya modern
Karya seni rupa murni yang bermunculan pada zaman modern, antara lain seni bangunan, seni patung, dan seni
lukis. Beragam aliran seni rupa yang berkembang di Eropa pun mulai populer di Indonesia. Aliran dalam seni rupa yang
berkembang di Indonesia tersebut, di antaranya sebagai berikut. a. Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan
adegan dramatis serta kaya perpaduan warna kontras. Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.
b. Naturalisme, yaitu ciri lukisan yang mengambil objek
keindahan alam. Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara
lain Rudolf Bonnet, Le Mayeur, Locatelli, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan R.M. Pirngadi.
c. Realisme
, yaitu ciri lukisan yang penggambaran objeknya sesuai keadaan yang sebenarnya. Tokohnya
ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah, Tarmizi, dan Suromo.
Gambar 3.6 Gambar 3.6
Gambar 3.6 Gambar 3.6
Gambar 3.6
a Lukisan karya Basuki Abdullah dengan
gaya naturalisme. b Lukisan karya Dullah
dengan gaya realisme.
Sumber: sumberilmu.info 17-02-2009
b a
Sumber: www.galerinasional.or.id 17-02-2009
Seorang pelukis tidak menentukan aliran apa
yang dianut. Aliran yang dianut oleh
seniman, baru dapat diketahui setelah
melihat hasil-hasil karyanya. Aliran dalam
lukisan seorang seniman juga bisa
berubah atau bergeser ke aliran yang lain.
W W
W W
Waaaaaw w
w w
wasan asan
asan asan
asan Seni
Seni Seni
Seni Seni
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
160
d. Impresionisme, yaitu ciri lukisan bertemakan alam
yang dibuat secara langsung dan cepat, berdasarkan kesan pencahayaan, garis, dan warna. Tokoh aliran ini
ialah Zaini dan Affandi.
e. Ekspresionisme
, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung menyimpang dari wujud aslinya.
Lukisan ini merupakan hasil ungkapan perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Tokohnya ialah
Affandi, Rusli, dan Srihadi Sudarsono.
f. Abstrak
, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang
tidak dikenali lagi hanya pelukisnya yang tahu. Pelukis aliran abstrak ialah Nashar, Fajar Sidik, Handrio,
Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
g. Klasikisme atau Dekoratif, yaitu ciri lukisan yang
penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa dengan penggayaan sehingga terkesan indah dan
elok. Tokoh aliran ini ialah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
h. Pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari
kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik.
Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
i. Kontemporer masa kini
, yaitu suatu aliran seni rupa gaya baru yang mengutamakan kebebasan berekspresi,
dinamis, serta tidak terikat aturan-aturan seni klasik. Teknologi masa kini yang dipadukan dengan seni
merupakan ciri khas gaya kontemporer. Seniman aliran ini ialah S. Prinka, Jim Supangkat, Nyoman Nuarta, dan
Angelina P. Perhatikan karya seni kontemporer pada Gambar 3.8 berikut.
Sumber: tamanismailmarzuki.wordpress.com 18-02-2009
Gambar 3.8 Gambar 3.8
Gambar 3.8 Gambar 3.8
Gambar 3.8
Karya seni kontemporer, karya seniman Indonesia.
Gambar 3.7 Gambar 3.7
Gambar 3.7
Karya lukisan Affandi yang bergaya
ekspresionisme.
Sumber: kifo.blogs. com 18-02-2009