Pedang, badik, dan pisau tradisional Keris

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 58 Bilah keris terbuat dari perpaduan logam besi dan baja, bahkan ada yang berlapis emas. Dibuat dan dibentuk dengan teknik tempaan. Gagang dan warangkanya umumnya terbuat dari kayu pilihan. Bentuk bilahnya ada yang lurus ada yang berlekuk-lekuk. Jumlah lekukan bervariasi karena mengandung makna tertentu. Keris di Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan beberapa daerah lain memiliki ciri khas masing-masing, baik bentuk maupun ukurannya. Senjata lainnya yang memiliki kemiripan dengan keris terutama dalam hal ukuran, bahan, dan fungsi ialah tombak. Ragam hias yang digunakan bervariasi di setiap daerah. Secara umum motif hiasan terdapat di setiap bagian keris. Permukaan bilah keris umumnya terdapat tekstur yang membentuk alur tertentu yang disebut pamor. Warnanya keperak-perakan karena terbuat dari baja putih. Para Mpu zaman dahulu membuatnya dari bahan batu meteor yang sangat langka.

3. Transportasi tradisional

Alat transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati, dan becak.

a. Perahu

Keberadaan perahu di Indonesia seusia datangnya nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara. Sebagai bukti, telah ditemukan lukisan perahu pada dinding gua di Papua, Sulawesi, dan Maluku. Perahu pada masa itu bentuknya masih sederhana. Perahu yang digunakan di Nusantara memiliki bentuk dan ragam hias yang beragam. Keragaman tersebut sebagai akibat perbedaan latar budaya, pengaruh budaya asing, daya kreasi pembuatnya, dan keter- sediaan sumber daya alamnya. Semua pola hiasnya menggunakan warna, sebagian lagi paduan warna dan pahatan. Sebagian besar perahu tersebut bermotif garis dan bidang, baik bidang geometrik maupun bidang organik, sebagian lagi bermotif hewan, tumbuhan, stilasi, pilin berganda, serta motif huruf. Keris, karya asli bangsa Indonesia. Sumber: wb3.indo-work.com 01-02-2009 Bab Bab Bab Bab Bab 1 11 11 Karya Seni Rupa Terapan Nusantara 59 Posisi hiasan ada yang di seluruh bagian kapal, ada yang separuh bagian kapal, atau salah satu bagian saja. Misalnya, perahu penangkap ikan jenis compreng di Jawa Barat yang penempatan hiasannya di seluruh bagian kapal. Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1.5 .5 .5 .5 .5 a Hiasan pilin berganda pada perahu compreng di Cirebon. b Hiasan organik pada perahu nelayan di Panarukan.

b. Andong, pedati, dan becak

Andong merupakan alat transportasi darat tradisional yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Kendaraan ini terbuat dari bahan kayu, ter- masuk bagian rodanya. Hanya bagian-bagian tertentu yang harus menggunakan besi. Andong ditarik dengan tenaga kuda. Di Jawa Timur andong disebut dokar. Setiap daerah memiliki pola khas yang sudah menjadi tradisi dalam menghias andongnya. Motif hiasan dokar di Jawa, terutama di Jawa Timur cenderung memiliki ciri khas khusus yang ditempatkan di beberapa bagian. Warna hitam mendominasi seluruh bagian dokar dengan motif hiasan warna cerah. Selain andong, alat transportasi konvensional yang masih banyak dimanfaatkan adalah pedati. Meski sudah jarang terlihat, namun di beberapa daerah masih seringkali ditemukan kendaraan jenis ini. Kendaraan pengangkut bertenaga sapi ini biasanya untuk mengangkut barang dengan beban berat. a Sumber: Perahu Sunda, 2004 b Sumber: i216.photobucket.com 01-02-2009 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1.6 .6 .6 .6 .6 Andong atau dokar di Jawa. Sumber: www.amanresort.com 01-02-2009