Dimensi Penilaian Prestasi Kerja Bank

c. Perilaku dan Hubungan Kerja. Pada tahap perilaku dan hubungan kerja, seorang karyawan dinilai prestasi kerjanya melalui faktor kerjasama, komunikasi, dan kedisiplinan. 1 Kerjasama merupakan evaluasi perilaku kerja aktif dengan segala kemampuan dan keahliannya untuk saling mendukung dalam tim kerja agar dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal serta menerima dan menjalankan keputusan yang diambil secara sah. 2 Komunikasi merupakan evaluasi perilaku penyampaian pesan maupun informasi secara singkat dan jelas sehingga dapat dipahami dan ditindaklanjuti secara benar. 3 Kedisiplinan merupakan evaluasi kuatnya perilaku di dalam mematuhi peraturan yang berlaku, mengetahui hak dan kewajiban kerja, termasuk di dalamnya disiplin masuk kerja kecuali hal-hal yang memperbolehkan tidak masuk kerja. Sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk menentukan faktor yang relevan berdasarkan dimensi penilaian prestasi kerja, terdapat sepuluh faktor penilaian yang telah diberlakukan di bank. Faktor penilaian tersebut adalah: Transaksi harian, pelayanan nasabah, implementasi budaya sifat, kualitas kerja, keandalan, pemecahan masalah, inisiatif, kerjasama, komunikasi, dan kedisiplinan.

II.4.4. Dimensi Penilaian Prestasi Kerja Bank

Universitas Sumatera Utara Penjelasan mengenai dimensi penilaian prestasi kerja terdapat 10 sepuluh faktor penilaian yang ada untuk diuji ketepatan dan keandalannya. Kesepuluh faktor tersebut antara lain: a. Transaksi harian, merupakan proses kegiatan yang dilakukan setiap hari dalam mendukung operasional bank, dengan indikatornya : menyediakan kebutuhan data dan melakukan jurnal transaksi dengan teliti. menyediakan kebutuhan data dan melakukan jurnal transaksi dengan cepat. menyediakan kebutuhan data dan melakukan jurnal transaksi dengan ramah. menyediakan kebutuhan data dan melakukan jurnal transaksi dengan akurat. b. Pelayanan Nasabah, merupakan suatu kegiatan dalam melayani nasabah setiap hari, dengan indikatornya: menangani kesulitan yang dialami nasabah, bekerja sesuai prosedur operasional,budaya sifat, melatih diri pada pekerjaan, berdoa sebelum dan sesudah bekerja, berakhlaqul karimah, melakukan introspeksi diri dan tegur sapa di lingkungan perusahaan. c. Kualitas kerja, merupakan suatu kondisi peningkatan hasil kerja dari waktu ke waktu, degan indikatornya: kelengkapan administrasi pekerjaan, ketertiban dan perawatan peralatan kantor, keandalan, ulet dan pantang menyerah dalam usaha, serius dan konsentrasi dalam bekerja, berpartisipasi menangani pekerjaan lain. d. Pemecahan masalah, merupakan kemampuan karyawan dalam memutuskan adanya masalah dalam bekerja, dengan indikatornya :menyelesaikan masalah dengan baik dan benar, memberikan alternatif solusi bagi permasalahan. Universitas Sumatera Utara e. Inisiatif, merupakan pola pikir yang berbeda dalam setiap pengambilan keputusan kerja, dengan indikatornya: mengetahui dan memahami persoalan di lingkungan kerja, mampu memberikan saran pada atasan. f. Kerja sama, merupakan usaha yang saling mendukung antar sesame karyawan dalam bekerja, dengan indikatornya: mampu bekerja aktif dalam tim, memahami dan melaksanakan tugas dalam tim dengan baik dan tepat, menerima dan menjalankan keputusan yang diambil secara sah. g. Komunikasi, merupakan interaksi yang saling menukarkan pengetahuan yang dimiliki karyawan, dengan indikatornya: menyampaikan pesan dengan singkat dan jelas, penyampaian pesan mudah dipahami dan dapat ditindak-lanjuti. h. Kedisiplinan, merupakan sifat patuh terhadap aturan yang berlaku di bank, dengan indikatornya: mematuhi peraturan yang berlaku, mengetahui hak dan kewajiban kerja, aktif masuk kerja dan tepat waktu. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan yang beralamat di jalan Pemuda No. 10 A Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei, yaitu metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara peneliti dan responden dimana data peneliti berupa subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, karakteristik subjek penelitian secara individu atau secara kelompok. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995 menyatakan bahwa, “Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui pengaruh kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Penelitian deskriptif ini meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau Universitas Sumatera Utara menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Kuncoro, 2003. III.2.3. Sifat Penelitian Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif korelational, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain Sugiyono, 2006. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. III.3. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan berjumlah 109 karyawan dengan perincian sebagai berikut : Tabel III.1. Jumlah Pegawai Tetap PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan No Bagian Jumlah Orang 1 Retail Service Departement 37 2 Operation Departement 30 3 Collection Workout Dept 25 4 Accounting – Control 17 Jumlah 109 Sumber : PT. BTN Cabang Medan, 2010 Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: Umar, 2001 Universitas Sumatera Utara   2 1 e x N N n   n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat kekeliruan dalam pengambilan sampel Populasi N sebanyak 109 orang dan tingkat kesalahan e sebanyak 10 maka jumlah sampel adalah:   2 1 . 109 1 109    n   0.01 109 1 109    n 2.09 109  n n = 52,15 Dibulatkan menjadi 52 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang pegawai tetap yang bekerja di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Cara menentukan sampel berdasarkan atas asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap strata maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara n i = N i N x n dimana : N i = Besarnya populasi tiap stratum N = populasi n = Jumlah sampel ni = Jumlah sampel stratum ke-i penggolongan pengambilan sampel penelitian berdasarkan jumlah pegawai setiap bagian berdasarkan rumus adalah sebagai berikut : Tabel III.2. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian No Bagian Populasi Orang Sampel Orang 1 Retail Service Departement 37 37109x52 = 18 2 Operation Departement 30 30109x52 = 14 3 Collection Workout Departement 25 25109x52 = 12 4 Accounting – Control 17 17109x52 = 8 Jumlah 109 52 III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara interview langsung dengan pejabat yang berwenang dan karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan yang memiliki wewenang untuk memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pejabat yang berwenang dijadikan responden pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data pendukung berupa sejarah singkat PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan, struktur organisasi, dan beberapa data lain yang diperoleh secara langsung dari PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan III.5. Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder. a. Data Primer adalah data yang diolah langsung dari objek penelitian. Contoh : Hasil wawancara dan angket daftar pertanyaan kepada responden Data primer diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara organisasi tersebut. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian berupa dokumen, dalam hal ini PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. III.6. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel independen atau variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel dependen atau variabel terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas. Universitas Sumatera Utara III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel bebas pertama X 1 yaitu kemampuan intelektual. Variabel bebas kedua X 2 yaitu kemampuan fisik dan Variabel bebas ketiga X 3 yaitu kepribadian. Variabel terikat Y yaitu kinerja. Berikut penjelasan operasionalisasi masing-masing b varia el: Tabel III.3. Definisi Operasional, Indikator dan Skala pengukuran Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Kemampuan Intelektual X 1 Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pemaha- man verbal, daya pikir dan kegiatan mental a. Kecerdasan Numerik b. Kecepatan perseptual c. Penalaran induktif d. Penalaran deduktif e. Visualisasi ruang Skala Likert Kemampuan Fisik X 2 Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas- tugas yang menuntut stamina, kecekatan a. Kekuatan dinamis b. Kekuatan tubuh c. Kekuatan statis d. Keluwesan dinamis e. Koordinasi tubuh f. Keseimbangan g. Stamina Skala Likert Kepribadian X 3 Karateristik yang mengambarkan perilaku seseorang a. Kesenangan akan hubungan dengan orang b. Mampu bersepakat c. Mendengarkan kata-kata d. Kemantapan emosional e. Keterbukaan terhadap pengalaman Skala Likert Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel III.3. Kinerja Karyawan Y Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya a. Transaksi harian b. Pelayanan nasabah c. Budaya sifat d. Kualitas kerja e. Keandalan f. Pemecahan masalah g. Inisiatif h. Kerjasama i. Komunikasi j. Kedisiplinan Skala Likert III.6.2. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua Variabel bebas pertama X 1 yaitu Pemahaman Verbal. Variabel bebas kedua X 2 yaitu ingatan dan Variabel terikat Y yaitu kemampuan Intelektual. Berikut penjelasan operasionalisasi masing-masing variabel: Tabel III. 4. Definisi Operasional, Indikator dan Skala pengukuran Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Pemahaman Verbal X 1 Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar serta hubungan kata satu sama lain a. Pemahaman apa yang dibaca b. Pemahaman apa yang didengar c. pemahaman hubungan kata Skala Likert Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel III.4. Ingatan X 2 Kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu b. Kemampuan mengenang c. Kemampuan mengingat nama d. Kemampuan menghafal Skala Likert Kemampuan Intelektual Y Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pemahaman verbal, daya pikir dan kegiatan mental a. Kecerdasan Numerik b. Kecepatan perseptual c. Penalaran induktif d. Penalaran deduktif e. Visualisasi ruang Skala Likert III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan kepada 30 orang karyawan PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan diluar dari responden yang dijadikan sebagai sampel. Menurut Umar 2007, sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor nilai akan mendekati kurva normal. III.7.1. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Universitas Sumatera Utara Menurut Santosa dan Ashari 2005, uji validitas dibedakan atas 3 tiga jenis, yaitu: 1. Validitas konstruksi yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang dilakukan. 2. Validitas isi yaitu suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. 3. Validitas prediktif, yaitu kemampuan dari kuesioner dalam memprediksi perilaku dari konsep. Pada penelitian ini menggunakan uji validitas isi. Dimana uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana kuesioner mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. Untuk mempercepat perhitungan pengolahan dan pengujian data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 14. Hasil uji validitas instrumen dalam pengolahan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel III. 5. Hasil Uji Validitas VariabelPertanyaan r-kritis r- tabel Nilai Validitas r- hitung Keterangan Kemampuan Intelektual Kemampuan Intelektual 1 Kemampuan Intelektual 2 Kemampuan Intelektual 3 Kemampuan Intelektual 4 Kemampuan Intelektual 5 Kemampuan Intelektual 6 Kemampuan Intelektual 7 Kemampuan Intelektual 8 Kemampuan Intelektual 9 Kemampuan Intelektual 10 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.615 0.678 0.589 0.524 0.593 0.769 0.744 0.704 0.654 0.604 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kemampuan Fisik Kemampuan Fisik 1 Kemampuan Fisik 2 Kemampuan Fisik 3 Kemampuan Fisik 4 Kemampuan Fisik 5 Kemampuan Fisik 6 Kemampuan Fisik 7 Kemampuan Fisik 8 Kemampuan Fisik 9 Kemampuan Fisik 10 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.653 0.511 0.499 0.542 0.623 0.639 0.643 0.645 0.598 0.482 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kepribadian Kepribadian 1 Kepribadian 2 Kepribadian 3 Kepribadian 4 Kepribadian 5 Kepribadian 6 Kepribadian 7 Kepribadian 8 Kepribadian 9 Kepribadian 10 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.734 0.768 0.615 0.791 0.796 0.736 0.792 0.754 0.751 0.751 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel III.5 Pemahaman Verbal Pemahaman Verbal 1 Pemahaman Verbal 2 Pemahaman Verbal 3 Pemahaman Verbal 4 Pemahaman Verbal 5 Pemahaman Verbal 6 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.634 0.600 0.524 0.610 0.602 0.630 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Ingatan Ingatan 1 Ingatan 2 Ingatan 3 Ingatan 4 Ingatan 5 Ingatan 6 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.683 0.656 0.720 0.633 0.596 0.780 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kinerja Kinerja 1 Kinerja 2 Kinerja 3 Kinerja 4 Kinerja 5 Kinerja 6 Kinerja 7 Kinerja 8 Kinerja 9 Kinerja 10 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0, 30 0.677 0.732 0.683 0.546 0.444 0.832 0.599 0.430 0.756 0.682 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran SPSS, 2010 Dari tabel di atas diketahui, korelasi antara skor seluruhnya lebih besar dari r- kritis 0,30. Berdasarkan nilai validitas diketahui pertanyaan untuk semua variabel bisa digunakan dalam perhitungan selanjutnya karena seluruhnya dinyatakan valid. Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti bahwa konstruk variabel- variabel tersebut adalah reliabel. Universitas Sumatera Utara III.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kusioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui kelayakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Menurut Ghazali 2006 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran diulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsiten dengan jawabannya. 2. One shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban. Berikut hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam pengolahan dengan SPSS. Tabel.III.6. Hasil Reliabilitas Instrumen Instrumen Alpha Keterangan Kemampuan Intelektual 0.894 Reliabel Kemampuan Fisik 0.867 Reliabel Kepribadian 0.937 Reliabel Pemahaman Verbal 0.829 Reliabel Ingatan 0.873 Reliabel Kinerja 0.873 Reliabel Sumber : Lampiran SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama Hipótesis pertama yang digunakan adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh varibel bebas yang terdiri dari : Kemampuan Intelektual X 1 , Kemampuan Fisik X 2 , dan kepribadian X 3 . Sedangkan variabel terikat yaitu Kinerja Y. Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipótesis pertama ini dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = Kinerja X 1 = Kemampuan Intelektual X 2 = Kemampuan Fisik X 3 = Kepribadian b 1, b 2, b 3 = Koefisien regresi variable X 1 X 2 X 3 a = Konstanta e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau alpha = 5 . Kreteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ho : b 1 , b 2 , b 3 = 0 kemampuan Intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan Ha : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 kemampuan Intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumus sebagai berikut: F = Mean Square Regression Mean Square Error Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingan dengan F Tabel Dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F Tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika F hitung F Tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin Universitas Sumatera Utara kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 R 2 1. Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus: Sbi bi t  Dengan: b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau alfa = 5 . Disini T hitung akan dibandingkan dengan T tabel dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H a ditolak 2. Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima Kriteria pengujian hipotesis untuk diuji parsial sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pengaruh variabel Kemampuan Intelektual Terhadap Kinerja Karyawan. H : b i = 0. Artinya kemampuan intelektual secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan H : b i ≠ 0. Artinya kemampuan intelektual secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan 2. Pengaruh Variabel Kemampuan Fisik Terhadap Kinerja Karyawan. H : b i = 0. Artinya kemampuan Fisik secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan H : b i ≠ 0. Artinya kemampuan fisik secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan 3. Pengaruh variabel Kepribadian terhadap Kinerja Karyawan. H : b i = 0. Artinya Kepribadian secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan H : b i ≠ 0. Artinya Kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah kedua adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh varibel bebas yang terdiri dari: Pemahaman Verbal X 1 , Ingatan X 2 . Sedangkan variabel terikat yaitu Kemampuan Intelektual Y. Universitas Sumatera Utara Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipotesis pertama ini dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kemampuan Intelektual X 1 = Pemahaman Verbal X 2 = Ingatan b 1 b 2 = Koefisien regresi variabel X 1 X 2 a = Konstanta e = Epsilon atau variable yang tidak diteliti Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau alpha = 5. Kreteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: Ho : b 1 , b 2 , b 3 = 0 Kemampuan Verbal dan Ingatan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Ha : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 Kemampuan Verbal dan Ingatan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumus sebagai berikut: F = Mean Square Regression Mean Square Error Universitas Sumatera Utara Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingan dengan F Tabel . Dengan syarat sebagai berikut : 3. Jika F hitung F Tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak 4. Jika F hitung F Tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 R 2 1. Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus: Sbi bi t  Dengan : Universitas Sumatera Utara b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau alfa = 5 . Disini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut : 4. Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H a ditolak 5. Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima Kriteria pengujian hipotesis untuk diuji parsial sebagai berikut 1. Pengaruh variabel kemampuan verbal terhadap Kemampuan Intelektual Karyawan. H : b i = 0. Artinya kemampuan verbal secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan H : b i ≠ 0. Artinya kemampuan verbal secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan 2. Pengaruh variabel Ingatan terhadap Kemampuan Intelektual Karyawan. Universitas Sumatera Utara H : b i = 0. Artinya Ingatan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan H : b i ≠ 0. Artinya Ingatan secara parsial berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan III.9. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi: III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas berujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dilakuka dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Analisis grafik juga dilakukan dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Universitas Sumatera Utara III.9.2. Uji Multikolinieritas Menurut Gujarati 2008 bahwa satau dari asusi model linear klasik adalah tidak adanya multikolinieritas diantara variabel yang menjelaskan yaitu di antara variabel independen. Diinterpretasikan secara luas multikolinieritas berhubungan dengan situasi di mana ada hubungan linear baik yang pasti atau mendekati pasti di antara variabel independen. Sedangkan Ghozali 2006 menyatakan bahwa: model regresi yang baik seharsunya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat gejala ini dapat diukur dengan nilai tolerance dan nilai variance inflation facttor VIF. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF=1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkkan adanya multikolinierits adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal, nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolinieritas 0,95. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Gujarati 2008 bahwa: suatu asumsi kritis dari model regresi linear klasik adalah bahwa gangguan u i semuanya mempunyai varians yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, kita mempunyai heteroskedastisitas. Heteroskedastisits tidak merusak sifat ketidakbiasan dan konsisten dari penaksir OLS. Tetapi penaksir ini tidak lagi mempunyai varians minimum atau efisien. Dengan perkataan lain, Universitas Sumatera Utara mereka tidak lagi BLUE. Penaksir BLUE diberikan oleh metode kuadrat terkecil tertimbang. Sedangkan Ghozali 2006 menyatakan bahwa: untuk mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plot. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian IV.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besliq No 27 tanggal 16 Oktober 1897, mendirikan POSTSPAAR BANK, yang terus hidup dan berkembang. Dan saat itu telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Nedherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relative singkat. Namun demikian keadaan keuangan POSTSPAAR BANK pulih kembali pada tahun 1941. tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pemerintah Jepang. Jepang membekuhkan kegiatan POSTSPAAR BANK dan mendirikan Kyokin Kyoku. Sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. Kyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang di Jogjakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmo Soetanto untuk memprekarsai pengambilalihan Kyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. Bapak Darmo Soetanto ditetapkan oleh pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama kantor tabungan pos adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan uang Republik Indonesia ORI. Tetapi kegiatan kantor tabungan pos tidak berumur panjang Universitas Sumatera Utara