Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan di-regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana antar variabel bebas saling mempengaruhi sangat kuat. Persamaan regresi ganda yang baik adalah persamaaan yang bebas dari multikolonearitas. Ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan nilai VIF variance inflactor factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance di atas 0,0001. Dalam model regresi ini, hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel IV.43. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant Pemahaman Verbal X 1 .641 1.560 1 Ingatan X 2 .641 1.560 a. Dependent Variable: Kemampuan Intelektual Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel IV.43. menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai VIF kedua variabel tersebut yang besarnya kurang dari 10, dan nilai tolerance jauh melebihi angka 0,0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini seluruh variable bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apaakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam suatu model regresi bisa dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar tidak teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari pelaksanaan uji heteroskedastisitas terlihat pada Gambar IV.7 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar IV.7. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama Gambar IV.7 di atas menunjukkan bahwa titik-titik yang dihasilkan menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola atau trend garis tertentu. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa sebaran data ada di sekitar titik nol. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas, dengan perkataan lain: variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini bersifat homokedastis. IV.5.2.2. Hasil uji hipotesis kedua Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa kemampuan verbal dan ingatan berpengaruh terhadap kemampuan intelektual karyawan di PT. Bank Tabungan Negara Universitas Sumatera Utara Persero Cabang Medan. Dalam hal ini, PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan telah melakukan peningkatan kemampuan intelektual dengan memberikan peluang kepada pegawai untuk meningkatkan pemahaman verbal dan ingatan dengan melakukan test hasil kerja setiap 6 bulan berdasarkan performa penilaian kinerja. Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan untuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien- koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut: Tabel. IV.44. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta Constant 9.584 3.118 Pemahaman Verbal X 1 .752 .169 .475 1 Ingatan X 2 .599 .152 .420 a. Dependent Variable: Kemampuan Intelektual Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan Tabel IV.44. di atas, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara Y = 9,584 + 0,752X 1 + 0,599X 2 Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 9,584 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata variabel diluar model tetap akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 9,584 satuan. Nilai besaran koefisien regresi β 1 sebesar 0,752 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel pemahaman verbal X 1 berpengaruh positif terhadap kemampuan intelektual pegawai Y pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika pemahaman verbal mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kemampuan intelektual pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,752 satuan. Nilai besaran koefisien re g resi β 2 sebesar 0,599 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel ingatan X 2 berpengaruh positif terhadap kemampuan intelektual pegawai Y pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika ingatan pegawai mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kemampuan intelektual pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,599 satuan. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari pemhaman verbal X 1 dan ingatan X 2 terhadap kemampuan intelektual pegawai Y di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel IV.45. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel.IV.45. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .801 a .642 .627 3.06483 2.211 a. Predictors: Constant, Ingatan, Pemahaman Verbal b. Dependent Variable: Kemampuan Intelektual Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah umerik, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif dan visualisasi ruang. IV.5.2.3. Uji serempak hipotesis kedua Berdasarkan Tabel IV.45 diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,642 64,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa 64,2 variasi variabel terikat yaitu kemampuan intelektual pegawai Y pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel pemahaman verbal X 1 dan ingatan X 2 sedangkan sisanya sebesar 35,8 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Faktor lain yang dimaksud disini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan intelektual selain pemahaman verbal dan ingaran seperti misalnya kecerdasan N Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikasi nilai F pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai signifikasi uji F lebih keeil dari 5 maka Universitas Sumatera Utara terdapat pengaruh anta riabel dependen. Hasil