Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

kebutuhan kerja. Dan masih terjadi pemakaian waktu luang dalam bekerja yang berlebihan. PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan, dimana banyak pekerjaan yang dilakukan para karyawannya berkaitan dengan ketelitian, kejelian dan ketepatan dalam menghitung serta pelayanan yang baik terhadap para nasabah. Sehingga kemampuan intelektual, fisik dan kepribadian sangat diperlukan untuk dapat mencapai kinerja yang sudah ditargetkan. Dengan pemahaman ini pimpinan dapat melaksanakan kepemimpinan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penurunan kemampuan dan kepribadian karyawan akan berdampak pada hasil kerja karyawan yang senantiasa mengalami penurunan dan tidak tercapainya target kerja yang diharapkan.

I.2. Perumusan Masalah

Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi masalah atau hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran kegiatannya. Berdasarkan pengamatan maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1. Sejauh mana pengaruh kemampuan intelektual, kemampuan fisik, dan kepribadian terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan ? 2. Sejauh mana pengaruh pemahaman verbal, dan ingatan terhadap kemampuan intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan Universitas Sumatera Utara

I.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman verbal dan ingatan terhadap kemampuan intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Pimpinan PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan dalam upaya peningkatan kinerja karyawam pada masa yang akan datang. 2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister Ilmu Manajemen. 3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.

I.5. Kerangka Berpikir

Untuk mencapai tujuan organisasi, maka perlu sekali pegawai -pegawai yang ada dapat bekerja secara efektif dan efesien sehingga kinerja mereka dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan kinerja, mereka perlu meningkatkan kemampuannya. Dengan peningkatan kemampuan, baik kemampuan intelektual maupun kemampuan fisik serta kepribadian maka pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Kemampuan intelektual saja belum cukup untuk mendukung kinerja, karena kemampuan fisik juga sangat mendukung kinerja dan didukung dengan kepribadian pegawai yang mengindikasikan etika dan motivasi dalam bekerja. Semua faktor tersebut jika dimaksimalkan akan mampu mendukung kinerja pegawai. Menurut Sinungan 2003 : kemampuan apa yang diharapkan di tempat kerja, dan merujuk pada pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dalam penerapannya harus konsisten dan sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan dalam pekerjaan. Menurut Robbins 2008 kemampuan ability merujuk kepada suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan Kemampuan intelektual Robbins 2008 adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Tujuh dimensi yang paling sering dikutip yang memberi kemampuan intelektual adalah kemahiran berhitung, pemahaman comprehension verbal kecepatan perseptual, penalaran induktif, Universitas Sumatera Utara penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan memori. Pekerjaan yang berbeda-beda dalam tuntutannya bagi pemangku perkerjaan itu untuk menggunakan kemampuan intelektual mereka. Makin banyak kecerdasan umum dan kemampuan verbal diperlukan untuk dapat melakukan pekerjaan itu dengan sukses. Kemampuan fisik yang khusus memiliki makna penting untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan dan yang lebih terbakukan dengan sukses. Pekerjaan yang keberhasilannya menuntut stamina, kecekatan tangan, kekuatan tungkai atau bakat-bakat serupa menuntut manajemen untuk dapat mengenali kapabilitas fisik seorang karyawan. Faktor kemampuan fisik menurut Robbins 2001 mencakup kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan verbal, koordinasi tubuh dan stamina tubuh. Menurut Otong, 1995 lamanya bekerja dalam sehari akan ditentukan oleh pribadi seseorang, waktu jam 5 pagi sampai jam 9 pagi akan menghasilkan prestasi yang berbeda tergantung pada kepribadian pekerja. Jadi prestasi kerja sangat ditentukan oleh kepribadian pegawai dalam bekerja. Menurut Kirkcaldy 2000, kepribadian Tipe A Eustress adalah perasaan- perasaan yang menyenangkan positif individu, yang dialami karena mendapatkan penghargaan atau mendapat pujian atas dasar kinerjanya yang memuaskan. Tipe kepribadian Tipe A yang kedua disebut sebagai distress, yaitu perasaanperasaan yang tidak menyenangkan negatif individu dan dapat menyebabkan kinerjanya turun. Universitas Sumatera Utara Menurut Setiadi 2003 Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian adalah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi juga sesuatu yang terbuka terhadap dunia sekitarnya. Pandangan ini lebih menekankan segi etika dan rohaniah, sedangkan segi fisik kurang mendapat perhatian. Dalam kepribadian selalu termuat pula elemen etis dan moral, yakni suatu perasaan keharusan pada manusia untuk berlaku susila. Bicara kepribadian merupakan suatu konsep dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan dari sistem psikologis keseluruhan dari seseorang. Menurut Mangkunegara 2000, “Faktor yang mempengaruhi pencapai kinerja yaitu faktor kemampuan”. Kemampuan merupakan karakterisik individual seperti intelegensia, manual skill, traits yang merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil. Sebagaimana diketahui, bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka pimpinan perusahaan harus berusaha agar setiap bawahan dapat bekerja sama dengan segala kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaannya atau tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan dan latihan agar dapat meningkatkan kinerja mereka. Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa kerangka konseptual memberikan arahan yaitu kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian akan membentuk perilaku kinerja yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Kerangka dalam penelitian ini terbagi ke dalam 2 model yaitu: Kemampuan Intelektual Kemampuan Fisik Kepribadian Kinerja Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesa Pertama Pemahaman Verbal Kemampuan Intelektual Ingatan Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesa Kedua

I.6. Hipotesis