Uji Multikolinearitas Uji Normalitas

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar IV.3 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan di-regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana antar variabel bebas saling mempengaruhi sangat kuat. Persamaan regresi ganda yang baik adalah persamaaan yang bebasa dari multikolonearitas. Ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan nilai VIF variance inflactor factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance di atas 0,0001. Dalam model regresi ini, hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel IV.38. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant Kemampuan Intelektual .336 2.973 Kemampuan Fisik .535 1.869 1 Kepribadian .374 2.672 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan hasil pengolahan pada table 4.24. menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai VIF ketiga variabel tersebut yang besarnya kurang dari 10, dan nilai tolerance jauh melebihi angka 0,0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini seluruh variable bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apaakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam suatu model regresi bisa dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar tidak teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari pelaksanaan uji heteroskedastisitas terlihat pada Gambar IV.4 berikut ini: Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar IV.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama Universitas Sumatera Utara Gambar di atas menunjukkan bahwa titik-titik yang dihasilkan menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola atau trend garis tertentu. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa sebaran data ada di sekitar titik nol. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas, dengan perkataan lain: variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini bersifat homokedastis. IV.5.1.2. Hasil uji hipotesis pertama Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa kemampuan intelektual, kemampuan fisik, dan kepribadian berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Dalam hal ini, PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan telah melakukan peningkatan kinerjanya dengan memberikan peluang kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan intelektual melalui pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan fisik dengan mengadakan cek kesehatan secara rutin dan meningkatkan kepribadian dengan mengadakan tes kecerdasan emosional secara berkala. Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan untuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien- koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel.IV.39. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta Constant 10.055 3.802 Kemampuan Intelektual .381 .159 .408 Kemampuan Fisik .249 .116 .291 1 Kepribadian .075 .111 .110 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan Tabel IV.39. di atas, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah : Y = 10,055 + 0,381X 1 + 0,249X 2 + 0,075X 3 Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 10,055 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata variabel diluar model tetap akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 10,055 satuan. Nilai besaran koefisien regresi β 1 sebesar 0,382 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kemampuan intelektuaal X 1 berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kemampuan intelektuaal mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,382 satuan. Nilai besaran koefisien re g resi β 2 sebesar 0,249 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kemampuan fisik X 2 berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y pada Universitas Sumatera Utara PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kemampuan fisik mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,249 satuan. Nilai besaran koefisien re g resi β 3 sebesar 0,075 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kepribadian X 3 berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kepribadian mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,075 satuan. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kemampuan intelektual X 1 dan kemampuan fisik X 2 terhadap kinerja pegawai Y di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hasil Uji determinasi dapat dilihat pada Tabel IV.40. berikut ini: Tabel.IV.40. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .728 a .530 .500 3.31544 Predictors: Constant, Kepribadian , Kemampuan Fisik, Kemampuan Intelektual b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel V.40. diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,530 53. Sehingga dapat dikatakan bahwa 53 variasi variabel terikat yaitu kinerja pegawai Y pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel kemampuan intelektual X 1 , kemampuan fisik X 2 dan kepribadian fisik X 3 sedangkan sisanya sebesar 47 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Faktor lain yang dimaksud disini adalah faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kinerja selain kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian seperti misalnya bakat, lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, motivasi dan kemampuan emosional, teknologi, manajemen, kesempatan berprestasi dan lain sebagainya. IV.5.1.3. Uji serempak hipotesis pertama Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai signifikansi uji F lebih keeil dari 5 maka terdapat pengaruh antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.41 di bawah ini: Tabel.IV.41. Hasil Uji F Hipotesis Pertama Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 593.821 3 197.940 18.007 .000 a Residual 527.622 48 10.992 1 Total 1121.442 51 a. Predictors: Constant, Kepribadian , Kemampuan Fisik, Kemampuan Intelektual Universitas Sumatera Utara Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 593.821 3 197.940 18.007 .000 a Residual 527.622 48 10.992 1 Total 1121.442 51 a. Predictors: Constant, Kepribadian , Kemampuan Fisik, Kemampuan Intelektual b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Pada hasil uji regresi dalam penelitian ini, diketahui nilai uji F hitung sebesar18,007. Sedangkan nilai F tabel sebesar 2,53 dengan signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian, dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Hal tersebut berarti jika kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan kinerja pegawai Y, sebaliknya jika kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai Y. Hasil ini berarti bahwa kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian sangat menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi Universitas Sumatera Utara PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawainya. Upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai ini dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian yang menjadi kebutuhan setiap pegawai di PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. IV.5.1.4 Uji parsial hipotesis pertama Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada table IV.42 berikut: Tabel. IV.42. Hasil Uji t Hipotesis Pertama Model t Sig. Constant 2.645 .011 Kemampuan Intelektual X 1 2.389 .021 Kemampuan Fisik X 2 2.148 .037 1 Kepribadian X 3 .678 .501 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Universitas Sumatera Utara Dari Tabel IV.42 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel kemampuan intelektual 2,389 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada α=2.5 dan n-2 52-2=50 maka diperoleh t tabel 1,674, atau nilai sig. t untuk variabel kemampuan intelektual 0,021 lebih kecil dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H o dan menerima . H a untuk variable kemampuan intelektual. Dengan demikian, secara, parsial kemampuan intelektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. Hal ini memberi arti bahwa dengan kemampuan intelektual adalah usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada setiap unit kerja. 2. Nilai t hitung untuk variabel kemampuan fisik 2,148 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,671, atau nilai sig. t untuk variabel kemampuan fisik 0,037 lebih besar dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H o , dan menolak H a untuk variabel kemampuan fisik. Dengan demikian, secara parsial kemampuan fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa kemampuan fisik cukup penting dalam upaya mempengaruhi kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan. 3. Nilai t hitung untuk variabel kepribadian 0,678 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel 1,671, atau nilai sig. t untuk variabel kepribadian 0,501 lebih besar dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H a dan menerima H o untuk variabel kepribadian. Dengan demikian, secara parsial kepribadian berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa kepribadian kurang penting dalam upaya mempengaruhi kinerja pegawai PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Universitas Sumatera Utara Medan. Pegawai yang memiliki kepribadian tinggi cenderung menggunakan prinsip pribadinya dibandingkan dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh bank. Berdasarkan hasil yang diperoleh suatu kesimpulan bahwa ternyata kemampuan intelektual di dalam suatu bank lebih dibutuhkan dibandingkan dengan kemampuan fisik dan kepribadian, dimana dalam menjalankan aktivitas keseharian bank, kemampuan intelektual seperti kecerdasan numerik, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif dan visualisasi ruang, akan sangat mendukung dalam menjalankan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, keseriusan dan ketepatan dalam perhitungan sehingga mempermudah dalam meningkatkan kinerja pegawai.

IV.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua

IV.5.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan dalam upaya untuk memperoleh hasil analisis regresi yang sahih valid, valid menentukan alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Ada 3 tiga asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: normalitas data, tidak ada multikolinearitas dan tidak ada heteroskedastisitas. Berikut ini pengujian untuk menentukan apakah ketiga asumsi klasik tersebut dipenuhi atau tidak.

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji regresi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan untuk menganalisis apakah syarat persamaan regresi sudah dipenuhi atau belum dengan melihat gambar normal Universitas Sumatera Utara histogram dan p-plot. Output dari uji normalitas data adalah berupa gambar visual yang menunjukkan jauh-dekatnya titik-titik pada gambar tersebut dengan garis diagonal. Jika data berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data yang tercermin dalam titik-titik pada output akan terletak di sekitar garis diagonal. Sebaliknya, jika data berasal dari distribusi yang tidak normal maka titik-titik tersebut tersebar tidak di sekitar garis diagonal terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisa grafik filihat pada Gambar IV.5 sebagai berikut : Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar IV.5 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama Universitas Sumatera Utara Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal, dari Gambar IV.5 di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng ke kanan dan tidak menceng ke kiri atau normal. Dalam hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar IV.6. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama Dengan Menggunakan P_Plot Universitas Sumatera Utara Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan di-regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi.

b. Uji Multikolinearitas