b. Perpustakaan dapat ditunjukan sebagai penyalur dari semua
penerbitan lembaga yang bersangkutan. 2. Penerbitan oleh perpustakaan sendiri seperti daftar tambahan koleksi
bulletin, manual bibliografi, dan lain-lain. Penambahan koleksi perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan
sendiri dapat dilakukan perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan berseri bulletin, phamplet, jurnal, indeks, ataupun bibliografi
perpustakaan.
2.4.4 Penerimaan Bahan Pustaka
Penerimaan bahan pustaka adalah pendataan bahan pustaka yang menjadi koleksi perpustakaan dalam proses pengolahan bahan pustaka. Pendataan tersebut
dilakukan pada buku induk inventarisasi atau komputer jika perpustakaan sudah terautomasi.
Inventarisasi pendataan ini merupakan kegiatan yang mencatat koleksi bahan pustaka yang menjadi hak milik perpustakaan dengan spesifik mulai dari
nomor induk, judul, pengarang, jenis, jumlah, harga dan informasi yang ada dalam buku induk.
Menurut Soetminah 1992 : 81 dalam Perpustakaan dan Kepustakawanan dan Pustakawan, inventarisasi adalah :
1. Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk.
2. Memberi nomor indukinventarisasi setiap eksemplar buku dan
mencatatnya dalam buku yang bersangkutan. 3.
Majalah di catat dalam kartu majalah dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor edisi yang diterima.
4. Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku.
5. Member capstempel milik pada setiap buku pada halaman tertentu
yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Milburga 2000: 76 keterangan yang dicatat dalam buku
inventarisasiinduk adalah: 1. Nomor urut
2. Taggal masuk buku 3. Asal buku
4. Nama pengarang 5. Judul buku
6. Nama penerbit dan tahun terbit 7. Jumlah eksemplar
Universitas Sumatera Utara
8. Harga satuan dan jumlah harga 9. Jenis buku: teksinformasifiksireferensi
10. Bahasa yang dipakai: IndonesiaInggris dan lain-lain 11. Keteranga mengenai keadaan buku
Tata laksana kerja inventarisasi bahan pustaka menurut Milburga 2000:
75 inventarisasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Mencatat bukubahan pustaka satu persatu mulai dari penerimaan yang paling awal sampai dengan penerimaan yang paling akhir.
2. Mencatat mulai dari kolom nomor urut dengan angka nomor yang
terkecil, dilanjutkan dengan nomor urut seterusnya setiap kali menerima buku atau bahan pustaka baru.
3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal saat pencatatan penerimaan bahan
pustaka tersebut. 4.
Kolom asal buku diisi dengan keterangan: a.
Nama toko buku atau penerbit, bila buku-buku tersebut berasal dari pembelian.
b. Nama Perseoranganbadan atau instansilembaga, bila buku-buku
itu berasal dari hadiah. c.
Nama perpustakaan, apabila buku-buku itu berasal dari pertukaran koleksi dari perpustakaan lain.
5. Kolom pengarang diisi dengan nama pengarang dengan buku yang dicatat.
6. Kolom judul diisi dengan judul buku yang sedang diinventarisasi. 7. Kolom jumlah eksemplar diisi keterangan jumlah eksemplar.
8. Kolom harga satuan diisi dengan harga setiap eksemplar buku, apabila buku itu berasal dari pembelian.
9. Kolom jumlah harga diisi jumlah harga dari keseluruhan jumlah eksemplar buku yang bersangkutan.
10. Kolom jenis buku diisi dengan jumlah eksemplar masing-masing jenis buku yang sedang diinventarisasi.
11. Kolom bahasa diisi dengan jumlah eksemplar yang setiap bahan dari buku yang sedang diinventarisasi.
12. Kolom nomor inventarisasi diisi dengan nomor inventarisasi yang sudah ditentukan untuk setiap eksemplar buku.
13. Kolom nomor pustaka diisi dengan nomor pustaka berdasarkan isi buku menurut Dewey.
14. Kolom keterangan diisi dengan keterangan-keterangan mengenai keadaan buku yang diinventarisasi
15.Setelah kolom inventarisasi hampir habis, sebelum ganti halaman dicatat rekapitulasi buku-buku yang telah dicatat dengan perincian
tentang jumlah eksemplar, judul, harga seluruh buku yang dibeli, seperti tercatat pada halaman tersebut, jenis buku serta macam
bahasanya dan lain-lain. Kemudian hasil rekapitulasi tersebut dipindahkan ke halaman berikutnya pada baris paling atas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bafadal 2001:46 kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan inventarisasi bahan pustaka meliputi:
1. Memberi stempel pada buku. Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam
pemeriksaannya hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata
benar maka setiap bahan pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan.
2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan sebagai tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-
halaman tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung kepada kebijakan pustakawannya masing-masing.
3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan
tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan dibalik halaman judul.
4. Mendaftar bahan pustaka
Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi
menurut cara pengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris
bantuan pemerintah. Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya.
Format inventaris di atas dibuat dalam buku induk yang berukuran besar seperti ukuran buku akuntansi. Berikut ini adalah contoh buku inventarisasi untuk
buku, contoh stempel kepemilikan dan stempel perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Format Inventarisasi buku Induk
No .
Tgl No. Ind
uk Peng
arang Jdl
Impr esum
Asal Bahasa
Jl h
No. Kla
s Ket
Bl Hd
Terbi tan
sendi ri
I E A
Sumber : Pengadaan Bahan Pustaka 2009 : 13
Contoh : stempel kepemilikan : Nomor Induk : …
Asal :
3 eks : eks ke 1 Beli
Tukar Hadiah
Lokasi
Sumber : Pengadaan Bahan Pustaka 1993 :144
Universitas Sumatera Utara
Contoh : stempel perpustakaan Perpustakaan
Universitas Terbuka Sumber : Pengadaan Bahan Pustaka 1993 :144
Dengan dilakukannya pendataan atau buku induk inventarisasi, maka kita dapat mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah
eksemplar dan judul, jumlah eksemplar yang berbahasa Indonesia, asing dan lain-lain.
Kegiatan inventarisasi pendataan bertujuan untuk mengontrol kepemilikan koleksi dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dengan
inventarisasi ini perpustakaan dapat menyusun statistic bahan pustaka yang sudah atau belum dimiliki perpustakaan.
2.4.5 Pengolahan Bahan Pustaka