dengan menggunakan system penjajaran yang telah ditentukan. Perpustakaan yang telah menggunakan sarana bantu computer dalam
pengolahan bahan pustaka, secara berkala dianjurkan melakukan backup data.
5. Pembuatan perlengkapan fisik Seperti label, kartu buku, lembar tanggal kembali dan kantong buku.
Banyak pedoman yang bisa dijadikan landasan dalam penentuan subyek dan nomor klasifikasi bahan pustaka. Penetuan subyek dapat dilihat pada tajuk
subyek dari Perpustakaan Nasional RI, Library of Congress Subject Headings LCSH, Sears Lists Subject Headings, Medical Subject Headings MESH, dan
tajuk subyek lainnya. Sedangkan penentuan klasifikasi, secara umum dapat menggunakan sistem DDC, UDC, LC, LCC, CC, SC, BC, RIC, TC, BSO dan EC.
2.4.6 Pemeliharaan Bahan Pustaka
Perawatan bahan pustaka merupakan usaha agar koleksi bahan pustaka siap pakai dan dapat dilayankan pada pengguna. Usaha tersebut meliputi
memelihara bentuk fisik bahan pustaka dan kandungan informasi yang ada di dalamnya. Perawatan yang teratur akan menghasilkan bahan pustaka yang terjaga
kelestariannya sehingga memungkinkan perpustakaan untuk menghemat anggaran pengadaan untuk koleksi yang sama.
Koleksi yang terawat harus terjaga dari beberapa faktor kerusakan sebagai berikut:
1. Faktor dari dalam
Kerusakan terjadi pada bahan buku sendiri, yakni pada kertas, tinta cetak, perekat, dan pengawet perekat yang tidak baik kualitasnya, dan
pada benang penjilidan yang tidak serasi dengan sampul.
Kerusakan pada bahan pustaka non-buku seperti kaset, disket, piringan hitam, dan pustaka renik juga disebabkan oleh kualitas bahannya yang
tidak baik atau tidak cocok. Pemrosesan bahan pustaka non-buku yang
Universitas Sumatera Utara
kurang baik menyebabkan bahannya mudah tercemari oleh jasad renik sehingga bahan pustaka itu mudah rusak.
2. Faktor dari luar
Kerusakan bahan pustaka dapat pula disebabkan oleh faktor mekanis atau kimiawi dari lingkungan, dan hayati. Faktor mekanis, misalnya,
kecerobohan pengguna yang menimbulkan keausan pada bahan pustaka, seperti debu dan kotoran, cahaya matahari, air, api, dan
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik atau logam magnet.
Faktor kimiawi yang menyebabkan kerusakan, misalnya, air dan kelembapan, suhu udara, dan lingkungan yang mengandung bahan
kimia. Faktor hayati yang menyebabkan kerusakan, misalnya, cendawan, serangga, hewan pengerat, dan manusia Perpustakaan
Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004 : 63.
Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1999 : 27, kegiatan pemeliharaan koleksi meliputi :
1. Reproduksi
Reproduksi dilakukan terhadap koleksi langka yang hendak dilestarikan. Selain itu reproduksi juga dilakukan atas bahan pustaka
yang mudah rusak karena jenis kertasnya, ataupun bentuknya.
Reproduksi dilakukan dengan cara : a.
Fotokopi b.
Membuat bentuk mikro c.
Membuat duplikasi dari bahan pustaka bukan buku dan koleksi yang sering digunakan
2. Penjilidan
Kegiatan ini dilakukan terhadap : a.
Koleksi yang sampulnya rusak b.
Koleksi yang terlalu tipis c.
Koleksi yang jilidannya lepas d.
Buku yang halaman dalamnya lepas e.
Sekumpulan majalah lepas 3.
Laminasi Memberi pelindung plastik agar bahan pustaka tersebut tidak koyak
atau hancur. Terhadap pustaka ini dapat dilakukan penyemprotan dengan bahan kimia coating.
4. Penyiangan
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1999 : 30, ada beberapa faktor perusak bahan pustaka dan cara
mengatasinya diantaranya adalah : 1.
Faktor fisik a. Keausan yang terjadi karena perlakuan yang kurang tepat
terhadap bahan pustaka pada saat pengiriman, penempatannya di rak, frekuensi pemakaian, penanganan yang salah oleh
pengguna atau petugas pada waktu pengambilan dan penempatan kembali pada rak.
b. Debu dan kotoran yang terjadi karena kurang bersihnya lingkungan perpustakaan.
c. Cahaya matahari yang langsung mengenai bahan pustaka.
Cara mengatasi kerusakan atau pencegahan kerusakan karena faktor fisik ini adalah :
a Bahan pustaka diperlakukan dengan hati-hati pada waktu
pengiriman, penempatan dan pengambilan pada rak, waktu membaca, membuka dan menutup buku.
b Bahan yang mudah rusak harus dijilid terlebih dahulu
sebelum dimasukkan dalam koleksi. c
Memelihara kebersihan gedung dan lingkungan sekitar perpustakaan . Gunakan alat pendingin AC bila
memungkinkan. d
Hindarkan bahan pustaka dari cahaya matahari langsung.
2. Faktor kimiawi atau iklim
a. Kelembaban udara yang terlalu tinggi b. Suhu udara yang fluktuatif
c. Reaksi kimia yang terjadi karena proses oksidasi dan hidrolisa materi bahan pustaka
d. Pencemaran udara Cara mengatasi faktor kimiawi dan iklim ini adalah :
a Mengurangi kelembaban, mengatur suhu udara dan
mengurangi pencemaran udara dengan pengaturan ventilasi
Universitas Sumatera Utara
yang baik, memasang kipas penghisap udara exhaustfan, atau memasang pendingin ruangan AC apabila memungkinkan.
b Tidak terlalu rapat dalam menempatkan bahan pustaka
c Koleksi mikrofilm atau mikrofis sebaiknya disimpan dalam
kotak bernahan kayu atau polyester, dan bukan logam 3.
Faktor hayati Beberapa faktor hayati perusak bahan pustaka antara lain ;
a. Jamur cendawan
b. Serangga, seperti kecoak dan ngengat
c. Hewan pengerat terutama tikus
Cara mengatasi faktor-faktor hayati di atas adalah sebagai berikut : a
Kerusakan yang disebabkan oleh jamur cendawan dapat diatasi dengan :
1 Mengurangi kelembaban udara
2 Menghindari adanya debu, kotoran, minyak atau bahan
organik lainnya 3
Tidak menggunakan perekat yang mengandung amylum untuk menjilid tetapi bahan sintetis seperti misalnya
polyvinyl acetat 4
Mengatur suhu udara ruangan agar tidak terlalu tinggi 5
Menggunakan bahan fungisida untuk membasmi cendawan dengan bantuan ahli
6 Menggunakan larutan kimia yang tidak berbahaya bagi
manusia b
Kerusakan karena serangga dapat diatasi dengan : 1
Mengatur kelembaban udara dalam ruangan dengan sekitar 50
2 Mengatur suhu ruangan sekitar 20-24 derajat celcius
3 Memelihara kebersihan ruangan
4 Mengadakan fumigasi dengan bantuan ahli
Hewan pengerat dapat diatasi dengan : 1
Memelihara kebersihan ruangan 2
Tidak meninggalkan sisa makanan dalam ruangan 3
Menggunakan bahan pembasmi tikus
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBINAAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS