Penghitungan EVA EVA = NOPAT – CoC

77 CoC tahun 2006 CoC = WACC x Jumlah Utang dan Ekuitas = 15.14 x 4.626.000 = 700.376,4 Dari penghitungan di atas diketahui bahwa biaya modal tertinggi adalah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp 700.376,40. Hal ini dikarenakan meningkatnya passiva perusahaan. Padahal dari segi persentase WACC yang tertinggi adalah pada tahun 2004. Sedangkan biaya modal terendah adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp 227.083,00

3. Penghitungan EVA EVA = NOPAT – CoC

Keterangan: EVA : Economic Value Added NOPAT : Net Operating Profit After Tax CoC : Cost of Capital Universitas Sumatera Utara 78 Hasil Penghitungan EVA disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Penghitungan EVA PT. Unilever Indonesia, Tbk Periode 2004-2006 Dalam Juta Rupiah Keterangan 2004 2005 2006 NOPAT 1.442.003,692 1.402.194,982 1.693.433,606 CoC 647.724,6 227.083 700.376,4 EVA 794.279,092 1.175.111,982 993.057,206 Sumber: Laporan Tahunan PT. Unilever Indonesia, Tbk Dari penghitungan di atas kita ketahui bahwa nilai EVA perusahaan selama periode 2004-2006 selalu positif. Hal ini berarti laba yang diperoleh perusahaan dapat menutupi seluruh biaya modalnya. Nilai EVA yang tertinggi adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp 1,175 Triliun. Sedangkan nilai EVA yang paling rendah adalah pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp 794,279 miliar. Universitas Sumatera Utara 79

C. Analisis Hasil Penelitian 1. Penilaian Kinerja Keuangan dengan Alat Ukur EVA

Pengukuran kinerja keuangan dengan metode EVA akan menghasilkan tiga kemungkinan yang berbeda. Ketiga kemungkinan tersebut adalah: a. EVA 0, artinya perusahaan telah berhasil menutupi semua biaya modalnya. selisih positif yang tersisa setelah dikurangi biaya utang dan biaya ekuitas adalah nilai tambah yang diciptakan perusahaan untuk para pemegang sahamnya. b. EVA = 0, artinya perusahaan tersebut impas. Laba yang dihasilkan habis untuk menutupi biaya modal perusahaan. Tidak ada nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan bagi para pemegang sahamnya. c. EVA 1, artinya perusahaan belum mampu menutupi semua biaya yang dikeluarkannya untuk memperoleh laba. Biaya utang dan modal lebih besar daripada laba yang dihasilkan. Sehingga tidak ada nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan bagi para pemegang sahamnya. PT.Unilever Indonesia, Tbk selama periode penelitian ini berhasil mencapai nilai EVA yang positif. Ini berarti perusahaan mampu menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usaha memperoleh laba. Bahkan perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kemampuan menciptakan EVA yang positifnya mencerminkan kinerja keuangan Universitas Sumatera Utara