47
b. Kelemahan Economic Value Added
Kelemahan yang dimiliki Economic Value Added EVA diantaranya adalah:
1 EVA hanya menggambarkan penetapan nilai pada suatu tahun tertentu.
Nilai suatu perusahaan adalah merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan , bisa saja suatu perusahaan mempunyai EVA positif pada
tahun tertentu tetapi nilai perusahaanya rendah karena EVA di masa datangnya negatif. Hal ini mungkin terjadi untuk jenis perusahaan yang
memerlukan pengembalian yang cukup lama. EVA pada awal tahun operasi negatif sedangkan EVA pada akhir masa proyek positif. Maka
dalam menggunakan EVA untuk menilai kinerja harus melihat EVA pada masa kini dan masa yang akan datang.
2 Perhitungan EVA yang sesungguhnya cukup rumit.
Secara konseptual EVA memang unggul daripada pengukuran dengan rasio, tetapi secara praktis belum tentu EVA dapat diterapkan dengan
mudah, karena perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal yang cukup sulit dilakukan dengan tepat, terutama bagi perusahaan yang
belum go public. Biaya modal atas hutang umumnya lebih mudah diperkirakan karena bisa diperoleh dari tingkat bunga setelah pajak yang
harus dibayar perusahaan jika perusahaan harus melakukan pinjaman. Sebaliknya karena keterbatasan data, tidak mudah memperkirakan biaya
modal atas ekuitas. Berbagai estimasi ini dapat menyebabkan kesalahan
Universitas Sumatera Utara
48 dalam perhitungan biaya modal yang pada akhirnya akan mengurangi
manfaat dari EVA itu sendiri.
Menurut Young 2001:84, kelemahan EVA diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Umumnya para eksekutif mengkhawatirkan EVA dan biaya modal yang dikenakan pada semua aktiva, akan mengecilkan hati manajer
untuk melakukan investasi karena peningkatan biaya modal menurunkan EVA.
2 Pengukuran EVA lebih sulit, terlebih jika penggunaan EVA menggunakan penyesuaian akuntansi. Penyesuaian ini serta
perhitungan WACC dalam EVA sulit untuk diputuskan apakah EVA dapat diterapkan dalam setiap jenjang manajemen.
Menurut Keys 2001:5, EVA memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut:
1 EVA is easy to manipulate. 2 Managers will have never fewer choices in financing operations.
3 Risky projects will be accepted and moderately risky project will be
rejected. 4 EVA is too complex.
5 EVA should not be used for capital budgeting 6 EVA is a short term measure.
Walaupun laba secara EVA lebih baik dari laba akuntansi, EVA masih juga terkait dengan akuntansi. Karena angka yang dipakai dalam perhitungan EVA
berasal dari laporan keuangan yang berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan. EVA dapat dengan mudah dimanipulasi karena perhitungan EVA
berdasarkan metode akuntansi konvensional seperti penerapan biaya akrual, sehingga perhitungannya mempertimbangkan taksiran-taksiran seperti amortisasi,
jumlah piutang tak tertagih, tingkat penyusutan, dan taksiran lainnya. Bagi para
Universitas Sumatera Utara
49 manajer yang menerapkan EVA akan memiliki pilihan yang sedikit dalam hal
pembiayaan dalam kegiatan operasi karena pengukuran EVA memfokuskan pada struktur modal yang baik di mana biaya modal saham akan lebih tinggi daripada
biaya hutang, sehingga EVA akan meningkat apabila rasio Debt to Equity juga meningkat. Keadaan ini yang menjadikan bagian pengungkit leverage dalam
struktur modal tidak lagi penting dalam menentukan kinerja perusahaan. Biaya modal yang besar mengindikasikan harapan pengembalian yang besar
pula, sebaliknya investasi yang sedikit berisiko menunjukkan tingkat pengembalian rata-rata. Perusahaan yang menerapkan EVA tentu akan memilih
investasi dengan modal besar dengan tingkat risiko besar, tindakan ini akan dapat membahayakan going concern perusahaan. Selain itu, perhitungan EVA juga
termasuk rumit karena pelaksana harus memahami pendapatan akuntansi dan ekuitas perusahaan serta elemen-elemen EVA dalam formulasinya. EVA sebaiknya
tidak digunakan dalam penganggaran modal, untuk tujuan ini perusahaan lebih baik menggunakan metode internal rate of return IRR dan net present value
NPV karena perhitungannya mempertimbangkan nilai dari arus kas. Begitu pula
dalam hal keputusan investasi jangka panjang, EVA menyebabkan keengganan manajer untuk melakukan investasi karena sifat pengukuran EVA hanyalah potret
jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
50
D. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Nama Tahun Judul
Kesimpulan 1
Stern Stewart III
1991 The Quest for
Value EVA
merupakan pendekatan dalam
penilaian kinerja keuangan perusahaan yang memiliki
korelasi kuat terhadap penciptaan nilai pemegang
saham.
2 Rischa
Carolina 2006 Penerapan
Konsep EVA sebagai Alat Ukur
Kinerja Keuangan pada PT. Indosiar
Media Karya, Tbk
Konsep EVA memberikan penilaian kinerja keuangan
yang lebih akurat daripada analisis kinerja
berdasarkan pada laba akuntansi. Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian EVA yang
bernilai negatif pada tahun 2003, meskipun secara
akuntansi perusahaan tersebut berlaba. Hal
tersebut disebabkan karena EVA
memperhitungkan semua biaya modal,
sedangkan laba akuntansi tidak memperhitungkan
biaya modal.
Universitas Sumatera Utara