34
2 Jumlah ekuitas dalam struktur modal, pada nilai pasar 3 Biaya utang
4 Tingkat pajak 5 Biaya ekuitas
Struktur modal perusahaan sudah tentu pasti berbeda satu dengan yang lain. Pada umumnya struktur modal perusahaan terdiri dari hutang dan modal sendiri
dalma bentuk saham, untuk saham ada yang saham biasa common stock dan saham preferen. Perbedaan struktur modal ini mengakibatkan biaya modal yang
berbeda pula. Karena masing-masing ada biaya dalam penggunaannya, yaitu bunga pinjaman untuk modal yang berasal dari utang, dan expected return atau
tingkat pengembalian yang diharapkan untuk modal yang berasal dari saham. Menurut Warsono 2003:236, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan adalah sebagai berikut:
1 Laju pertumbuhan dan kemantapan penjualan di masa yang akan datang.
2 Struktur kompetitif dalam industri. 3 Susunan aset dari perusahaan sendiri.
4 Risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. 5 Status kendali dari para pemilik dan manajemen.
6 Sikap para kreditor modal terhadap industri perusahaan. 7 Posisi pajak perusahaan.
8 Fleksibilias keuangan perusahaan atau kemampuan untuk
menerbitkan modal dalam kondisi yang tidak baik. 9 Konservatisme atau agresivitas manajerial
c. Biaya Utang
Young 2001:150 menyatakan bahwa “biaya utang adalah tingkat sebelum pajak yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemberi pinjaman. Jika
Universitas Sumatera Utara
35 perusahaan memiliki beberapa sumber pembiayaan utang, masing-masing dengan
tingkat berbeda, biaya utang yang digunakan adalah rumus WACC”. Menurut Warsono 2003:239,” Utang perusahaan dapat berupa utang pada
bank atau utang obligasi. Biaya utang bank adalah sebesar bunga yang dibayarkan. Dan perlu diingat bahwa penghitungan bunga secara umum ada dua,
yaitu simple interest dan compund interest bunga berbunga”. Secara umum biaya utang dapat dihitung dengan rumus:
Kd = Beban Bunga
x 100 Jumlah Utang
Kd : Biaya utang sebelum pajak
Sedangkan untuk utang yang berasal dari obligasi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Martono:204
Kd
o
= 1+N-Nbn
Nb+N2
Keterangan: Kd
o
: Biaya utang obligasi N
: Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya. N
: Jangka waktu obligasi I
: Bunga obligasi satu tahun dalam Rupiah Nb
: Nilai bersih penjualan obligasi.
Universitas Sumatera Utara
36 Rumus ini tidak memasukkan beban pajak. Besarnya biaya utang setelah
pajak menurut Brigham 2006:470 adalah:
Ki = Kd 1-T
Keterangan: Ki
: Biaya utang setelah pajak Kd
: Biaya utang sebelum pajak T
: Tingkat pajak Indonesia menganut sistem pajak progresif berlapis dengan ketentuan
sebagai berikut: 1.
Laba sebelum pajak Rp 25,00 juta = 10 2.
Kelebihan laba sebelum pajak antara Rp 25,00 juta – Rp 50,00 juta = 15 3.
Kelebihan laba sebelum pajak Rp 50,00 juta = 30
d. Biaya Ekuitas
Menurut Young 2005:150, “biaya ekuitas adalah pengembalian yang diminta oleh investor untuk membuat investasi ekuitas dalam perusahaan itu”.
Selain dari menerbitkan obligasi perusahaan juga dapat menggunakan laba ditahan retained earning dan menerbitkan saham biasa yang baru sehingga biaya
ekuitas dapat berasal dari modal saham baik saham biasa maupun saham preferen serta dari laba ditahan.
Universitas Sumatera Utara
37
e. Saham Preferen
Saham preferen memiliki ciri-ciri yang khusus, yaitu mirip dengan utang karena adanya penghasilan tetap bagi para pemiliknya walaupun perusahaan
tersebut tidak berlaba atau rugi. Pendapatan ini berupa dividen saham yang harus dibayarkan setiap tahun. Saham preferen tidak ada masa jatuh temponya seperti
yang dimiliki oleh obligasi. Biaya untuk saham preferen dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: K
ps
: tingkat pengembalian minimum yang diisyaratkan oleh pemegang saham Preferen
D
ps
: dividen saham preferen V
ps
: Harga saham preferen Menurut Tampubolon 2005:175, ada tiga teknik pendekatan dalam
menghitung biaya modal saham biasa sebagai ekuitas di dalam perusahaan, yaitu:
1 The Gordon’s Growth Model
Keterangan: Po
: Nilai saham biasa DI
: Penerimaan dividen dalam satu tahun r
: Rate of return yang diinginkan investor
K
ps
= D
ps
V
ps
Po = D I
r - g
Universitas Sumatera Utara
38 g
: Growth yaitu tingkat pertumbuhan yang diasumsikan konstan setiap tahun.
2 Capital Asset Pricing Model CAPM
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh William Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara risiko dan
return. Menurut Martono 2001:11,” return suatu saham merupakan fungsi
dari tingkat keuntungan bebas risiko risk free rate, tingkat keuntungan yang diisyaratkan agar portofolio pasar market return dan koefisien
β beta”. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ke = Rf + {Rm – Rf x β }
Keterangan: Ke
: Biaya ekuitas perusahaan Rf
: Pengembalian bebas risiko, pada penelitian ini digunakan besarnya Rata-rata SBI selama satu tahun
Rm : Tingkat pengembalian pasar, yang dihitung dengan cara
Menjumlahkan return pasar selama satu tahun β
: Risiko sistematis risiko individual saham perusahaan yang dihitung dengan cara mencari nilai rata-rata beta saham untuk
satu tahun. Tingkat pengembalian suatu saham biasa yang diinginkan investor sama
dengan tingkat risiko saham perusahaan yang dikenal dengan istilah beta β. Beta
Universitas Sumatera Utara
39 merupakan alat ukur risiko individual saham yang dikaitkan dengan tingkat return
yang diinginkan atau diharapkan investor. Menurut Naftali 2007:4, “
β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham. Bila
β 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar.
β 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum
general market index”. Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna
dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indek pasar market index, Rumus yang digunakan untuk mencari nilai
β suatu saham adalah:
Rm = IGSG
t
- IHSG
t-1
IHSG t-1
Ri = P
n
- P
n-1
+ D
n
P
n - 1
Keterangan: n
: Banyaknya periode pengamatan x
: tingkat pengembalian pasar Rm y
: Tingkat pengembalian saham i pada periode t Ri IGSG
t
: IHSG pada tahun t
β = n
∑x ∑y - ∑x ∑y n
∑x
2
- ∑x
2
Universitas Sumatera Utara
40 IHSG
t-1
: IHSG pada tahun t-1 Pn
: Harga saham pada periode t Pn-1
: Harga saham pada periode t-1 Dn
: Dividen yang diperoleh
3 The Bond Plus Approach Ke = Long Term Bond + Risk Premium
Ke = Kd 1-T + Risk Premium
Keterangan: Ke
: Biaya Ekuitas Kd
: Biaya utang sebelum pajak T
: Tax atau pajak
f. Laba Ditahan