Pembagian Ruang Rawat inap Tingkat Kondisi Kerja Perawat Tingkat Beban Kerja Perawat

Mesin cuci darah tersebut telah dioperasikan sejak tanggal 28 Mei 2008 dengan melayani pasien umum, Askes dan Askeskin. Sekarang ini melayani pasien akses sebanyak 3 tiga orang dengan kunjungan 25 kali. e. Endoscopy Terdiri dari Endoscopy Gastroenterologi Penyakit dalam. Mengingat dengan peralatan Endoscopy yang sangat lengkap maka diperlukan ruangan khusus yang memadai. f. Instalasi Jenazah Dalam upaya untuk peningkatan pelayanan khususnya untuk pasien yang telah meninggal, saat ini RSU Kabanjahe sudah tersedia Instalasi jenazah. 4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Pembagian Ruang Rawat inap

Ruang rawat inap yang menjadi tempat penelitian terdiri dari : Ruang Perawatan Bedan 17 orang perawat 29,3, ruangan perawatan obgyn 8 orang perawat 10,3, ruangan perawatan anak 14 orang 24,1 dan ruang perawatan interna berjumlah 21 orang perawat 36,2. TabeL 4.2. Pembagian Ruangan Nama Ruangan Jumlah Orang Jumlah Bedah 17 29,3 Obgyn 6 10,3 Anak 14 24,1 Interna 21 36,2 Total 58 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Tingkat Kondisi Kerja Perawat

Kondisi kerja perawat ruangan RS Umum Kabanjahe dapat di pengaruhi baik oleh lingkungan fisik kerja dan kondisi lama waktu kerja,yang dapat mempengaruhi sikap dan prilaku perawat tersebut Kondisi kerja perawat ruangan RS umum disetiap ruangan kerja dibagi tiga kategori yaitu : Tidak menyenangkan, Kurang menyenangkan dan Menyenangkan. Untuk menentukan kategori kondisi kerja digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran distribusi normal. Hasil perhitungan skor kondisi kerja diperoleh : 39   9    Dengan persamaan =  x  ±  , maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk kondisi kerja sebagai berikut : 70,71 29,3 00,0 Gambar 4.2. Skala Interval kondisi kerja pada distribusi normal Tabel 4.3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Kondisi Kerja Kondisi Kerja Jumlah Orang Jumlah Tidak menyenangkan 41 70,7 Kurang menyenangkan 17 29,3 Menyenangkan 00,0 Jumlah 58 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.3. diatas diketahui kondisi kerja yang paling banyak pada kategori tidak menyenangkan yaitu : 41 orang 70,7 dan kategori kurang menyenangkan 17 orang 29,3 serta kategori menyenangkan tidak ditemukan. Distribusi sampel perawat rungan RS Umum Kabanjahe berdasarkan kondisi kerja disajikan pada gambar berikut ini : 10 20 30 40 50 60 70 80 Tidak Menyenangkan Kurang Menyenangkan Menyenangkan Gambar 4.3. Grafik Distribusi Perawat Ruangan Berdasarkan Kondisi Kerja Perawat Jumlah Orang Jumlah

4.2.3. Tingkat Beban Kerja Perawat

Beban kerja perawat ruangan dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja mental yang dikembangkan dalam 15 item pertanyaan dengan kategori:beban kerja ringan,beban kerja sedang dan beban kerja berat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Distribusi Perawat Ruangan Berdasarkan Tingkat Beban Kerja Tingkat Beban Kerja Jumlah Orang Jumlah Beban kerja ringan 14 24,1 Beban kerja sedang 38 65,5 Beban kerja berat 6 10,3 Jumlah 58 100 Distribusi Sampel Perawat Ruangan RSU Kabanjahe berdasarkan beban kerja disajikan pada gambar berikut ini : 10 20 30 40 50 60 70 Beban kerja ringan Beban kerja sedang Beban kerja berat Gambar 4.4. Grafik Distribusi Perawat Ruangan Berdasarkan Tingkat Beban Kerja Jumlah Orang Jumlah Grafik 4.4. Menunjukkan bahwa pada perawat ruangan RS Umum Kabanjahe beban kerja ringan sebesar 14 orang 24,1, tingkat beban kerja sedang sebesar 38 orang 65,5, dan tingkat beban kerja berat sebesar 6 orang 10,3. Untuk Universitas Sumatera Utara menentukan kategori beban kerja digunakan skala interval dengan pengukuran data pada sebaran distribusi normal. Hasil perhitungan skor beban kerja diperoleh : µ = 45  = 10 Dengan persamaan =  x  ±  , maka diperoleh skala interval distribusi normal untuk beban kerja sebagai berikut : 24,1 65,5 10,3 Gambar 4.5. Skala Interval Beban Kerja Pada Distribusi Normal

4.2.4 Tingkat Stress Kerja Perawat Ruangan.