hampir pada semua pekerjaan, baik tingkat pimpinan maupun pelaksana. Kondisi kerja yang lingkungannya tidak baik sangat pontensial untuk
menimbulkan stres kerja Anonymous, 2008.
2.3. Kondisi Kerja
Menurut Munandar AS 2001, kondisi kerja meliputi variabel lingkungan fisik kerja dan kodisi lama waktu kerja. Dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel tadi
dapat mempengaruhi sikap dan prilaku pekerja .Faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam kondisi kerja yang sesuai dengan situasi organisasi tertentu
termasuk bagaimana biasanya pekerjaan dilakukan, karakteristik tenaga kerja yang terlibat dan aturan standart ekternal yang sesua. Dalam psikologi industri 1998,
kondisi kerja yang buruk berpotensi menyebabkan pekerja mudah sakit, mengalami stres psikologis dan menurunkan produktivitas kerja.
a. Lingkungan Fisik Kerja
Lingkungan kerja bagi karyawan akan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap jalannya operasi perusahaan. Lingkungan kerja ini yang akan
mempengaruhi para karyawan perusahaan sehingga dengan demikian baik langsung maupun tidak langsung akan dapat mempengaruhi produktivitas
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi lingkungan kerja dapat menimbulkan ketidaknyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya misalnya udara dan kebisingan, karena
beberapa orang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan Margiati,1999. Lingkungan kerja yang kurang nyaman, misalnya panas, berisik, sirkulasi udara
kurang, lingkungan kerja yang kurang bersih, membuat pekerja mudah menderita stres.
Rancangan kantor memberikan pengaruh pada produktivitas juga, Schultz 1982 mengajukan hasil suatu penelitian di Amerika Serikat tentang pengaruh
kantor yang dirancang seperti pemandangan alam,kantornya terdiri dari ruangan yang luas, tidak ada dinding-dinding yang membagi ruangan kedalam kamar-
kamar terpisah. Semua karyawan dari pegawai rendah sampai menengah dikelompokkan kedalam satuan-satuan kerja fungsional, masing-masing
dipisahkan dari satuan-satuan lainnya dengan pohon-pohon pendek dan tanaman, kaca jendela yang rendah, lemari-lemari pendek dan rak buku, kantor”
pemandangan alam ini” dikatakan dapat melancarkan komunikasi dan alur kerja. Disamping itu keterbukaan menunjang timbulnya keikatan dan kerjasama
kelompok serta mengurangi rintangan-rintangan psikologis antara management dan karyawan.
Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajement kantor maupun hubungan sosial dilingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal bisa
Universitas Sumatera Utara
berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi maupun sosial ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri. Faktor kedua
tidak secara langsung berhubungan dengan kondisi pekerjaan,namun karena dampak yang ditimbulkan pekerjaan cukup besar, maka faktor pribadi
ditempatkan sebagai sumber atau penyebab munculnya stres Dwiyanti,2001
Kondisi kerja yang lingkungannya tidak baik sangat potensial untuk menimbulkan stres kerja. Stres di lingkungan kerja tidak dapat dihindari, yang
dapat dilakukan adalah bagaimana mengelola, mengatasi atau mencegah terjadinya stres kerja tersebut, sehingga tidak mengganggu pekerjaan
Notoatmodjo,2003
b. Lama Waktu Kerja