Persiapan dan Pengambilan Data Lapangan

Secara rinci, metode yang diterapkan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

3.3.1 Persiapan dan Pengambilan Data Lapangan

Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian ini diantaranya adalah perencanaan rancangan sampling untuk inventarisasi hutan di HPGW oleh divisi penelitian dan pengembangan HPGW. Pengambilan data lapangan direncanakan di atas peta kerja HPGW. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot contoh di lapangan dengan teknik systematic sampling with random start penarikan contoh sistematik dengan pengacakan awal. Plot contoh diambil secara sitematik menurut aturan atau pola tertentu dengan plot contoh pertama dipilih secara acak dari populasi. Pola yang digunakan berupa grid berbentuk bujur sangkar yang dirancang pada peta HPGW dengan jarak antar plot 150 m untuk memperoleh keterwakilan yang tinggi. Plot contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 142 plot. Total plot contoh yang dibuat langsung dilapangan adalah sebanyak 48 plot sedangkan sisanya diperoleh dari data hasil inventarisasi hutan di HPGW tahun 2011 sebanyak 94 plot. Sebaran plot penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Peta sebaran plot penelitian. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tegakan Agathis lorantifolia agathis, Pinus merkusii pinus, Schima wallichii puspa, Maesopsis eminii kayu afrika, dan tegakan campuran yang ada di HPGW. Plot contoh yang digunakan berbentuk lingkaran karena mudah dibuat dan mudah menentukan pohon batas. Sutaraharja 1999 diacu dalam Noronhae 2007 menyatakan bahwa ukuran satuan contoh untuk bentuk circular dan rectangular plot dinyatakan dalam luasan tertentu dalam satuan hektar, misalnya 0,02 ha; 0,004 ha; 0,005 ha; 0,10 ha, dsb. Pada penelitian ini, plot contoh yang digunakan adalah plot contoh dengan jari-jari 17,8 m yang mewakili luas 0,1 ha. Pemilihan titik pengukuran lapangan dilakukan berdasarkan peta areal HPGW. Pemilihan titik dilakukan dengan metode systematic sampling with random start. Koordinat titik pengamatan di lapangan ditentukan dengan menggunakan GPS Global Positioning System sesuai dengan rancangan sampling yang telah dibuat pada peta kerja. Parameter tegakan yang diukur pada plot-plot contoh berupa diameter pohon setinggi dada Dbh ≥ 10 cm, tinggi total pohon Tt, jenis pohon, kondisi pohon mati pucuk, kurus, berpenyakit, kondisi batang bercabang, lurus, rusak, dan jumlah koakan sadapan. Diameter batang Dbh pohon dan tinggi total Tt diukur untuk menduga volume. Sedangkan untuk menduga potensi biomassanya hanya digunakan data diameter melalui persamaan alometrik. 3.3.2 Pengolahan Data 3.3.2.1 Pendugaan Volume