Vegetasi Hutan Kehidupan Satwa Liar Kependudukan

berkisar antara 1600 –4000 mm. Suhu udara maksimum di siang hari 29˚C dan minimum 19˚C di malam hari Badan Eksekutif HPGW 2010. Gunung Walat dilalui beberapa aliran sungai yang umumnya mengalir ke arah Selatan dan berair sepanjang tahun yaitu anak sungai Cipeureu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas, dan Legok Pusar yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat sekitarnya. Kawasan Gunung Walat termasuk ke dalam sistem pengelolaan DAS Cimandiri Badan Eksekutif HPGW 2010.

4.6 Vegetasi Hutan

Tegakan HPGW terdiri dari tanaman agathis Agathis loranthifolia, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia macrophylla dan jenis lainnya seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, sonokeling Dalbergia latifolia, mangium Acacia mangium, dan meranti Shorea leprosula. Selain itu terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu dan juga terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis Badan Eksekutif HPGW 2010. Berdasarkan hasil inventarisasi hutan tahun 1984, HPGW memiliki potensi 10.855 m 3 kayu Agathis lorantifolia agathis, 9.471 m 3 kayu Pinus merkusii pinus, 464 m 3 Schima wallichii puspa, 132 m 3 Paraserianthes falcataria sengon dan 88 m 3 kayu Swietenia macrophylla mahoni. Di HPGW juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus damar, pinus, kayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul. Tanaman damar dan pinus telah menghasilkan getah kopal dan getah pinus Badan Eksekutif HPGW 2010.

4.7 Kehidupan Satwa Liar

Di areal HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Dari kelompok jenis mamalia terdapat monyet ekor panjang, babi hutan, tupai, trenggiling, kelinci liar, meong congkok, musang. Dari kelompok jenis burung aves terdapat sekitar 20 jenis diantaranya adalah elang jawa, kutilang, emprit, dll. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ulat, dan bunglon. Terdapat juga berbagai jenis ikan sungai seperti ikan lubang sejenis lele yang memiliki warna agak merah. Selain itu terdapat pula lebah hutan tawon gung, odeng, apis dorsata Badan Eksekutif HPGW 2010.

4.8 Kependudukan

Penduduk di sekitar HPGW umumya memiliki mata pencaharian sebagai petani, peternak, tukang ojek, pedagang hasil pertanian, dan bekerja sebagai buruh pabrik. Pertanian yang dilakukan berupa sawah lahan basah dan lahan kering. Jumlah petani penggarap yang dapat ditampung dalam program agroforestry HPGW sebanyak 300 orang petani penggarap. Hasil pertanian dari lahan agroforestry seperti singkong, kapolaga, pisang, cabe, padi gogo, kopi, sereh, dll. Jumlah ternak dombakambing di sekitar HPGW sebanyak 1875 ekor, jika setiap ekor dombakambing memerlukan 5 kg rumput, maka diperlukan hijauan sebanyak 9.375 ton. Hijauan pakan ternak tersebut sebagian besar berasal dari HPGW Badan Eksekutif HPGW 2010. Kecamatan Cicantayan, khususnya Desa Hegarmanah juga merupakan desa penghasil manggis dengan mutu eksport. Jumlah pohon manggis di Desa Hegarmanah sebanyak 12.800 batang dan akan terus bertambah. Untuk menjadi sentra produksi diperlukan 40.000 pohon Badan Eksekutif HPGW 2010. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendugaan Potensi Tanpa Stratifikasi