5.2.2 Potensi Biomassa Tegakan
Stratifikasi yang digunakan untuk menduga potensi biomassa tegakan yaitu berdasarkan kisaran nilai biomassa. Dari hasil interpolasi nilai biomassa dengan
menggunakan metode Inverse Distance Weigth IDW dihasilkan empat stratum. Masing-masing stratum memiliki luasan yang berbeda-beda dengan jumlah plot
contoh pada masing-masing stratum juga berbeda satu sama lain. Bentuk stratum dan sebaran plotnya dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Stratifikasi berdasarkan nilai biomassa tegakan. Stratum 1 merupakan areal yang memiliki kisaran nilai potensi biomassa
terendah yaitu sebesar 30 sampai 174 tonha. Stratum 2 merupakan areal yang memiliki kisaran nilai potensi biomassa sebesar 175 sampai 270 tonha. Stratum 3
merupakan areal yang memiliki kisaran nilai potensi biomassa sebesar 271 sampai 366 tonha. Stratum 4 merupakan areal yang memiliki kisaran nilai potensi
biomassa tertinggi yaitu sebesar 367 sampai 510 tonha. Berdasarkan hasil stratifikasi tersebut kemudian diduga potensi biomassa
rata-rata per hektar dan potensi biomassa total pada masing-masing stratum. Biomassa sebagai jumlah total dari bahan organik hidup di atas tanah pada pohon
termasuk daun, ranting, cabang, dan batang utama dinyatakan dalam berat kering
oven per unit area Brown 1997. Biomassa dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu biomassa tumbuhan di atas permukaan tanah above ground biomass dan
biomassa di bawah permukaan tanah below ground biomass. Biomassa yang diduga pada penelitian ini adalah biomassa di atas permukaan tanah above
ground biomass. Proses pendugaan biomassa pada tegakan dilakukan dengan pengukuran keliling cm pohon untuk mendapatkan diameter
≥10cm yang kemudian dikonversi menjadi biomassa melalui persamaan alometrik yang telah
ada sesuai dengan jenis pohon pada tegakan tersebut. Potensi biomassa di atas permukaan tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Potensi biomassa tegakan berdasarkan stratifikasi nilai biomassa
Statistik Stratum
1 2
3 4
Jumlah data plot 54
47 27
14 Luas ha
134,378 112,962
72,334 37,900
Kisaran nilai tonha 28,64
–285,70 52,34
–474,39 43,72
–416,43 147,81–516,74 Kesalahan baku tonha
6,11 9,06
13,00 19,97
Penduga rata-rata a. Batas atas tonha
136,07 242,39
296,45 328,12
b. Rata-rata tonha 124,10
224,64 269,73
284,99 c. Batas bawah tonha
112,13 206,88
243,01 241,86
Penduga total a. Batas atas ton
18.284,81 27.381,12
21.443,76 12.435,85
b. Rata-rata ton 16.676,28
25.375,62 19.510,70
10.801,09 c. Batas bawah ton
15.067,76 23.370,11
17.577,65 9.166,34
Koefisien variasi 4,92
4,03 4,82
7,01
Keterangan: Stratum 1 = areal dengan potensi biomassa 30
–174 tonha Stratum 2 = areal dengan potensi biomassa 175
–270 tonha Stratum 3 = areal dengan potensi biomassa 271
–366 tonha Startum 4 = areal dengan potensi biomassa 367
–462 tonha
Rata-rata tertinggi potensi biomassa tegakan terdapat pada stratum 4 sebesar 284,99 tonha dan rata-rata terendah terdapat pada stratum 1 sebesar 124,10
tonha. Potensi biomassa tegakan masing-masing dapat diduga dengan penduga selang pada selang kepercayaan 95. Selang dengan interval terpanjang adalah
stratum 4, yaitu antara 241,86 sampai 328,12 tonha sedangkan selang potensi biomassa yang paling sempit adalah pada stratum 1, yaitu antara 112,13 sampai
136,07 tonha. Sementara itu, dugaan biomassa total tertinggi berada pada stratum 2 yaitu sebesar 25.375,62 ton dan dugaan biomassa total terendah berada pada
stratum 4 yaitu sebesar 10.801,09 ton. Koefisien variasi pada stratum 4 merupakan koefisien variasi dengan nilai terbesar yaitu sebesar 7,01. Variasi
yang terjadi pada stratifikasi ini cukup kecil karena kurang dari 10. Selain dilakukan pendugaan biomassa dengan stratifikasi berdasarkan nilai
biomassa, juga dilakukan stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi untuk menduga potensi biomassa pada masing-masing jenis vegetasi yang ada di lokasi penelitian.
Seperti yang dilakukan sebelumnya pada pendugaan volume. Tabel 11 menyajikan dugaan potensi biomassa tegakan berdasarkan jenis vegetasi.
Tabel 11 Potensi biomassa tegakan berdasarkan stratifikasi jenis vegetasi
Statistik Stratum
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jumlah data plot 12
3 23
3 35
2 13
10 36
5 Luas ha
27,426 7,964
54,045 7,418
104,003 4,260
29,692 23,880
89,464 9,422
Jumlah pohonha 96
123 197
55 141
260 275
266 126
206 Kisaran nilai tonha
102,41 –
364,89 43,43
– 262,58
59,15 –
325,80 43,17
– 155,65
67,78 –
516,74 197,20
– 325,67
85,03 –
474,39 46,32
– 456,09
28,64 –
297,99 68,94
– 232,98
Kesalahan baku tonha 14,77
56,54 12,70
28,86 12,96
46,79 26,44
26,04 8,98
25,49 Penduga rata-rata
a. Batas atas tonha 280,24
362,73 226,10
205,05 271,56
855,91 278,04
301,19 163,16
210,18 b. Rata-rata tonha
247,72 119,45
199,76 80,85
246,15 261,44
220,42 242,29
145,57 139,41
c. Batas bawah tonha 215,20
-123,83 173,41
-43,36 220,75
-333,04 162,807
183,39 127,97
68,64 Penduga total
a. Batas atas ton 7.685,79
2.888,76 12.219,62
1.521,07 28.243,34
3.646,16 8.255,63
7.192,36 14.596,87
1.980,28 b. Rata-rata ton
6.793,97 951,30
10.795,82 599,72
25.600,84 1.113,71
6.544,85 5.785,81
13.022,83 1.313,50
c. Batas bawah ton 5.902,15
-986,17 9.372,02
-321,62 22.958,35
-1.418,73 4.834,07
4.379,26 11.448,79
646,73 Koefisien variasi
5,96 47,33
6,36 35,70
5,27 17,90
12,00 10,75
6,17 18,29
Keterangan : Stratum 1 = tegakan agathis
Stratum 6 = tegakan pinus dan agathis Stratum 2 = tegakan agathis, pinus, dan puspa
Stratum 7 = tegakan pinus dan kayu afrika Stratum 3 = tegakan agathis dan puspa
Stratum 8 = tegakan pinus dan puspa Stratum 4 = tegakan kayu afrika
Stratum 9 = tegakan puspa Stratum 5 = tegakan pinus
Stratum 10 = tegakan puspa dan mahoni
41
Tabel 11 menyajikan dugaan potensi biomassa berbagai jenis tegakan yang ada di HPGW. Potensi biomassa tegakan agathis memiliki rata-rata sebesar
247,72 tonha dengan total potensi biomassa untuk seluruh tegakan luas efektif yaitu 357,574 ha diduga sebesar 6.793,97 ton. Potensi biomassa tegakan
campuran agathis, pinus, dan puspa memiliki rata-rata sebesar 119,45 tonha dengan total potensi biomassa sebesar 951,30 ton. Potensi volume tegakan
campuran agathis dan puspa memiliki rata-rata sebesar 199,76 tonha dengan total potensi biomassa sebesar 10.795,82 ton. Potensi biomassa tegakan kayu
afrika memiliki rata-rata sebesar 80,85 tonha dengan total potensi biomassa sebesar 599,72 ton. Potensi biomassa tegakan pinus memiliki rata-rata sebesar
246,15 tonha dengan total potensi biomassa sebesar 25.600,84 ton. Potensi biomassa tegakan campuran pinus dan agathis memiliki rata-rata sebesar 261,44
tonha dengan total potensi biomassa sebesar 1.113,71 ton. Potensi biomassa tegakan campuran pinus dan kayu afrika memiliki rata-rata sebesar 220,42
tonha dengan total potensi biomassa sebesar 6.544,85 ton. Potensi biomassa tegakan campuran pinus dan puspa memiliki rata-rata sebesar 242,29 tonha
dengan total potensi biomassa sebesar 5.785,81 ton. Potensi biomassa tegakan puspa memiliki rata-rata sebesar 145,57 tonha dengan total potensi biomassa
sebesar 13.022,83 ton. Potensi biomassa tegakan campuran puspa dan mahoni memiliki rata-rata sebesar 139,41 tonha dengan total potensi biomassa sebesar
1.313,50 ton. Tegakan pinus memiliki dugaan total terbesar dibandingkan dengan tegakan
lain dan dugaan total biomassa terendah pada tegakan kayu afrika. Hal tersebut dapat terjadi karena pohon pinus memiliki diameter rata-rata pohon cukup besar.
Semakin besar diameter pohon semakin besar pula kandungan biomassa pohon tersebut karena biomassa tersusun oleh senyawa karbohidrat yang terdiri dari
elemen karbon, hidrogen, dan oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman White Planskett 1991 diacu dalam Salim 2005. Pada proses
fotositesis tumbuhan menyerap CO
2
dari udara kemudian mengubahnya menjadi bahan organik sehingga jumlah total biomassa tumbuhan dapat bertambah seiring
dengan pertumbuhan pohon. Selang kepercayaan terlebar adalah pada tegakan pinus dan agathis yaitu antara -333,04 sampai 855,91 tonha dan selang
kepercayaan tersempit adalah pada tegakan puspa yaitu antara 127,97 sampai 163,16 tonha. Stratum 2 lebih bervariasi potensi biomassanya dibandingkan
stratum lain. Variasi potensi biomassa dipengaruhi oleh keragaman dimensi pohon berupa diameter dan tinggi. Strata vegetasi lebih bervariasi dibandingkan dengan
variasi strata biomassa karena biomassa tegakan hutan dipengaruhi oleh umur tegakan hutan, sejarah perkembangan vegetasi, komposisi, dan struktur tegakan
Lugo Snedaker 1974 diacu dalam Onrizal 2004. Selain itu faktor iklim, seperti curah hujan dan suhu merupakan faktor yang mempengaruhi laju
peningkatan biomassa pohon Johnsen et al. 2001 diacu dalam Onrizal 2004. Nilai-nilai dugaan potensi biomassa tegakan di HPGW dengan stratifikasi
yang diketahui dari hasil pendugaan dengan metode stratified sampling dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Nilai-nilai dugaan potensi biomassa seluruh tegakan di HPGW
Statistik Potensi biomassa
strata biomassa Potensi biomassa
strata vegetasi Rata-rata tonha
202,37 202,82
Ragam rata-rata tonha 24,85
34,78 Kesalahan baku rata-rata tonha
4,98 5,90
Selang kepercayaan 95 bagi rata-rata tonha 192,60
–212,15 191,26
–214,38 Total tegakan ton
72.363,70 72.522,35
Kesalahan penarikan contoh 4,83
5,70
Terlihat pada Tabel 12, hasil pendugaan menunjukan bahwa potensi biomassa per hektar yang dihitung berdasarkan stratum biomassa dan stratum
vegetasi menunjukkan hasil yang berbeda. Potensi biomassa pada stratifikasi berdasarkan nilai potensi biomassa memiliki nilai dugaan antara 192,60 sampai
212,15 tonha dengan rata-rata sebesar 202,37 tonha. Sedangkan total potensi biomassa untuk seluruh tegakan yang ada di HPGW luas efektif 357,574 ha
diduga sebesar 72.363,70 ton. Potensi biomassa pada plot-plot contoh yang diukur memiliki nilai dugaan yang bervariasi. Adapun potensi biomassa berdasarkan
strata vegetasi memiliki nilai dugaan antara 191,26 sampai 214,38 tonha dengan rata-rata sebesar 202,82 tonha. Total potensi biomassa untuk seluruh tegakan
yang ada di HPGW diduga sebesar 72.522,35 ton. Nilai kesalahan sampling dipengaruhi oleh pendugaan ragam. Hasil pendugaan tersebut dapat dianggap
cukup teliti karena kesalahan penarikan contoh sampling error yang terjadi
cukup kecil yaitu sebesar 4,83 dan 5,70. Namun demikian, kesalahan penarikan contoh pada pendugaan biomassa tanpa stratifikasi lebih besar
dibandingkan dengan kesalahan penarikan contoh pada pendugaan biomassa tanpa stratifikasi yaitu sebesar 6,24.
5.2.3 Potensi Cadangan Karbon Tegakan