26
Tabel 3. Rincian penggunaan lahan restoran Pro AB Chicken Kota Jambi
Bagian Bangunan Luas Penggunaan m
2
Persentase Penggunaan
Area Makan Pengunjung 62
30,39 Dapur 40
19,61 Gudang 55
26,96 WC 4
1,96 Parkir 40
19,61 Bangunan produksi atau dapur dibangun dari batu bata yang diplaster dengan semen
sedangkan bagian area makan pengunjung dibuat bangunan dengan suasana semi outdoor dengan menggunakan kerangka besi dan gipsum yang sebagian lagi
menggunakan batu bata yang bagian lantainya dilapisi keramik. Bangunan gudang terletak dibagian belakang dari bagian produksi. Bagian gudang terbuat dari bahan kayu
dan bagian lantai dilapisi dengan semen.
6. Kapasitas Poduksi
Kapasitas optimal produksi restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi didapat menurut saran dari manajemen pusat penjualan dari outlet Pro AB Chicken pusat.
Besaran produksi yang disarankan adalah jumlah produksi dengan menggunakan ayam potongras sebanyak 516 kg pada bulan pertama. Sekitar 90 akan digunakan untuk
memproduksi ayam goreng krispi. Jumlah produksi ayam krispi diperkirakan akan menghasilkan 125 potong ayam krispi per hari. Kapasitas Produksi pada bulan
selanjutnya dapat ditingkatkan setelah jumlah pelanggan bertambah.
Tabel 4. Kapasitas optimal dan rencana produksi
Bulan Kapasitas Optimal
Potongbulan Rencana Produksi
Potonghari Potongbulan 1 6500
50 125
3250 2 6500
60 150
3900 3 6500
70 175
4550 4 6500
80 200
5200 5 6500
90 225
5850 6 sd seterusnya 6500
100 250 6500
27
Besar kapasitas setelah bulan pertama yaitu 50 persen dari kapasitas optimal. Pada bulan kedua menjadi 60, bulan ketiga menjadi 70, bulan keempat menjadi 80, pada
bulan kelima menjadi 90, dan pada bulan keenam menjadi kapasitas optimal yaitu 100.
Kapasitas optimal dari produksi dipengaruhi oleh beberapa hal pokok yaitu: a.
Keberhasilan promosi dan penjualan yang dilakukan. b.
Kapasitas deep frying yang tersedia. c.
Jumlah karyawan yang tersedia. d.
Jam kerja karyawan.
7. Pengawasan Kualitas Produksi
Restoran waralaba cepat saji Pro AB Chicken menerapkan kebijakan pengawasan langsung oleh manajemen pusat. Pengawasan ini dilakukan agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar mutu dari pusat sehingga kualitasnya tetap terjamin secara berkesinambungan. Pengawasan dibagi menjadi 2 dua bagian, yaitu: pengawasan
bahan baku dan pengawasan proses produksi.
8. Hasil Analisis Aspek Teknik dan Teknologi
Rencana aliran bahan baku utama berupa ayam ras memperlihatkan bahwa usaha ini mendapat suplai ayam potong dengan harga kompetitif . Selain itu, keuntungan lainnya
adalah karkas ayam potong dapat diantar ke tempat tujuan. Bahan penunjang lain dapat dijamin ketersediannya oleh usaha tersebut.
Analisis pemilihan dan perencanaan produk memperlihatkan bahwa produk utama dari restoran siap saji ini telah ditetapkan sesuai dengan keputusan dari manajemen
pusat. Sehingga dari kualitas dan penerimaan pasar sudah terjamin kualitasnya. Terdapat faktor-faktor yang menguntungkan dari lokasi outlet seperti lokasi yang
strategis dan ketersedian listrik serta air membuat usaha tersebut dilihat dari lokasi usaha layak untuk dijalankan.
Kapasitas produksi berjalan sesuai dengan skenario yang direncanakan dari bulan April hingga September. Hal ini ditunjang dengan pemilihan teknologi yang tepat.
Pemilihan chest freezer sebagai tempat penyimpanan bahan dan deep frayer sebagai salah satu alat primer dalam proses produksi harus sesuai dengan kapasitas produksi
sehingga target kapasitas produksi dapat terpenuhi. Kualitas produksi dilaksanakan langsung oleh manajemen pusat sehingga kualitas
diharapkan antara outlet yang satu dengan yang lain bisa seragam dan terjamin. Secara keseluruhan menurut analisa teknik dan teknologi usaha ini layak untuk dijalankan.
28
D. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Perencanaan Komposisi dan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan
Perencanaan sebuah proyek bisnis yang sukses sangat bergantung pada perencanaan SDM-nya. Salah satu hal pokok yang perlu direncanakan pada aspek SDM adalah
jumlah dan komposisi tenaga kerja. Penentuan jumlah karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Besaran anggaran rutin yang akan dikeluarkan perbulannya untuk menggaji
karyawan. b.
Banyaknya posisi pekerjaan yang harus diisi. c.
Beban pekerjaan yang harus dikerjakan per posisinya. d.
Pengalaman dan saran dari manajemen pusat Pro AB Chicken. Jumlah tenaga kerja yang harus dipekerjakan harus direncanakan seoptimal mungkin
sehingga besaran anggaran rutin untuk menggaji dapat ditekan serendah mungkin akan tetapi menghasilkan kualitas pekerjaan yang terjamin. Jumlah karyawan Pro AB Chicken
berjumlah 11 orang yang terdiri dari 1 orang menejer, 2 orang cooker, 6 orang asisten cooker, dan 2 orang kasir.
Sistem pengaturan jam kerja dibuat menjadi dua periodeshift dalam satu harinya. Jadi setiap periode akan bekerja 1 kasir, 1 cooker, dan 3 asisten cooker di restoran Pro
AB Chicken. Sistem ini dibuat untuk menyesuaikan dengan para pekerjanya yang sebagian besar bekerja paruh waktu part time job. Selain itu agar adanya variasi jam
kerja sehingga tidak membuat karyawan jenuh. Jadwal kerja karyawan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi
Seorang karyawan yang handal diperlukan agar segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu karyawan yang akan direkrut harus
memenuhi spesifikasi pekerjaan yang ditetapkan oleh restoran Pro AB Chicken. Pada awalnya owner dari restoran Pro AB Chicken cabang kota Jambi dibantu dengan
karyawan supervisi outlet pusat merekrut menejer terlebih dahulu. Setelah itu, bersama- sama dengan manager terpilih baru menentukan staf lainnya. Penyebaran berita tentang
rekrutmen karyawan dilakukan dengan menggunakan media koran harian Jambi Express selama 1 minggu.
Proses seleksi karyawan dilakukan dengan wawancara langsung setelah berkas lamaran calon karyawan lulus seleksi. Proses wawancara melibatkan owner, menejer,
dan manajemen pusat Pro AB Chicken. Setelah proses wawancara selesai maka penyeleksi akan berdiskusi untuk memutuskan karyawan yang akan direkrut ke restoran
Pro AB Chicken.
3. Analisis Spesifikasi Pekerjaan
Setelah menentukan deskripsi kerja dari masing-masing posisi maka sebelum dilakukan rekrutmen maka dilakukan pekerjaan perlu dilakukan penspesifikasian
berdasarkan kualitas yang harus dipenuhi dari masing-masing posisi yang ada.