Aspek Teknik dan Teknologi Aspek Manajemen Aspek Sumber Daya Manusia

11

3. Aspek Teknik dan Teknologi

Studi pada aspek ini adalah untuk memberikan gambaran apakah secara teknis dan pilihan teknologi, usaha tersebut dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Pokok bahasan dari studi ini adalah sebagai berikut: a. Pemilihan strategi produksi. b. Pemilihan dan perencanaan produk. c. Rencana kualitas. d. Pemilihan teknologi. e. Rencana kapasitas produksi. f. Perencanaan letak pabrik. g. Perencanaan tata letak. h. Perencanaan jumlah produksi. i. Manajemen produksi. j. Pengawasan kualitas produk.

4. Aspek Manajemen

Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan serta dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Aspek yang dikaji adalah: a Perencanaan kegiatan. b Pengorganisasian yang terdiri dari struktur, bentuk, dan prestasi organisasi. c Penentuan sistem pengendalian yang efektif.

5. Aspek Sumber Daya Manusia

Keberadaan SDM hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM yang diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak atau sebaliknya. Kajian yang akan dilakukan meliputi: a Jumlah karyawan yang dibutuhkan. b Penentuan deskripsi kerja. c Kebijakan rekrutmen dan seleksi. d Produktifitas kerja. e Program pelatihan dan pengembangan. f Keselamatan dan kesehatan kerja. g Mekanisme PHK. 12

F. ASPEK FINANSIAL

Kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan suatu evaluasi terhadap investasi proyek adalah Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Net BC, dan Payback Period.

1. Net Present Value NPV

Net Present Value merupakan manfaat bersih yang diterima selama umur proyek pada tingkat diskonto tertentu. Ukuran ini bertujuan untuk mengurutkan alternatif yang dipilih karena adanya kendala biaya modal, yang mana proyek ini memberikan NPV biaya yang sama atau NPV penerimaan yang kurang lebih sama setiap tahun. Proyek dinyatakan bermanfaat jika NPV lebih besar dari nol. Jika NPV sama dengan nol, berarti biaya dapat dikembalikan persis sama besar oleh proyek. Pada kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. Jika NPV lebih kecil dari nol maka proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang digunakan dan ini berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan Gray et al., 1992.

2. Internal Rate of Return IRR

Internal Rate of Return IRR menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan internal tahunan perusahaan yang melaksanakan investasi dan dapat dinyatakan dalam persen. IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat nilai NPV proyek sama dengan nol. Investasi dikatakan layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto. Apabila IRR lebih kecil dari tingkat diskonto maka proyek tersebut tidak layak dlaksanakan. Tingkat IRR mencerminkan tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dinyatakan layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto Gray et al., 1992.

3. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio

Net Benefit Cost Ratio adalah besarnya manfaat tambahan pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan. Net BC adalah merupakan perbandingan antara nilai sekarang present value dari net benefit yang positif dengan net benefit yang negatif. Proyek dikatakan layak bila Net BC Ratio lebih besar dari satu Gray et al., 1992.

4. Payback Period

Payback Period merupakan penilaian kelayakan investasi dengan mengukur jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat waktu pengembalian investasi, maka semakin baik untuk diusahakan Gray et al., 1992.