Ekstraksi Organ dan Pembuatan Suspensi Koi herpesvirus 10

Tabel 5 Gejala klinis pasca infeksi suspensi virus KHV 10 Gejala Klinis Kelompok Ikan Coba Ekor 1 2 3 4 A B A B A B A B Mata cekung 2 3 1 4 0 0 2 0 Gerakan lambat 4 4 3 7 0 0 3 0 Gerakan tidak seimbang 2 4 3 5 0 0 2 0 Ikan selalu di tepi akuarum 4 8 3 6 3 Ikan tidak mau makan 4 6 3 7 0 0 1 0 Ikan mati mendadak tanpa gejala sakit 0 1 0 0 0 0 0 0

4.4.2 Perubahan Makroskopis

Setelah dilakukan nekropsi dan pemeriksaan makroskopis ternyata ikan- ikan tersebut menunjukkan perubahan makroskopis. Secara umum, perubahan makroskopis tersebut berupa ptechiae pada ekor, sirip punggung dan sirip dada, ptechiae dan nekrosis pada ekor, hemmorhagi pada bagian caudal, nekrosis pada kulit bagian caudal dan ekor, bercak putih ringan pada insang, nekrosis pada insang dan ptechiae pada ginjal Gambar 7 dan Tabel 6. a b c d e f Gambar 7 Perubahan makroskopis suspect KHV: aptechiae pada ekor, b ptechiae pada sirip punggung, c ptechiae dan nekrosis pada ekor, d ptechiae pada sirip dada, e hemmorhagi pada bagian caudal, fnekrosis pada kulit bagian caudal dan ekor, g bercak putih ringan pada insang, h nekrosis pada insang, dan i ptechiae pada ginjal Tabel 6 Perubahan makroskopis pasca infeksi virus KHV 10 Keterangan Kelompok Ikan Uji Coba Ekor 1 2 3 4 A B A B A B A B Lesi putih pada insang 1 2 3 Nekrosis pada insang 4 7 4 8 3 Nekrosis pada sirip punggung 1 0 0 2 0 0 1 0 Nekrosis pada sirip ekor 4 5 2 5 1 Lesi pada kulit 1 Ptechiae pada ginjal 1 1

4.4.3 Pemeriksaan Biologi Molekuler dengan Metode Nested PCR

Nested PCR adalah salah satu teknik untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan tingkat sensifitas dan spesifitas yang tinggi. Nested PCR dilakukan 2 kali siklus amplifikasi dengan menggunakan 2 pasang primer sehingga dapat mendeteksi material dalam jumlah sedikit. Mekanisme kerja dari Nested PCR adalah memperbanyak potongan DNA dengan bantuan enzim DNA polymerase dan dua pasang primer. Pasangan primer pertama akan mengamplifikasi fragmen dengan cara kerja mirip single PCR atau PCR biasa. Pasangan primer kedua biasanya disebut nested primers yang berikatan di dalam fragmen DNA produk PCR pertama untuk memungkinkan terjadinya amplifikasi produk PCR yang kedua, yang mana hasilnya lebih pendek dari primer pertama. Dengan menggunakan nested PCR, jika ada fragmen yang salah diamplifikasi maka kemungkinan bagian tersebut diamplifikasi untuk kedua kalinya oleh primer yang kedua sangat rendah. Dengan g h i