IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi dan Identifikasi Koi herpesvirus
Ada 12 sampel ikan Koi yang di duga sakit dan diberi kode sampel yaitu D138, D139, D140, D141, D142, D143, D144, D145, D146, D147, D148 dan D149.
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan metode PCR ternyata ada 5 dari 12 sampel yang positif terhadap KHV yaitu sampel ikan koi yang diberi kode D139 lane 2
tertera pada 229bp, D143 lane 6 tertera 440 bp, D144 lane 7 tertera pada 630
bp, D147 lane 10 tertera pada 440 bp dan D149 lane 12 tertera pada 630 bp Gambar 5.
Gambar 5 Isolasi dan identifikasi Koi herpesvirus dengan metode PCR A: lane M marker, lane K+ kontrol positif, lane K- kontrol negatif, lane 1,3,4,5,8,9 dan
11 adalah sampel insang ikan coba negatif KHV, lane 2, 6, 7, 10 dan 12 adalah sampel positif KHV
4.2 Ekstraksi Organ dan Pembuatan Suspensi Koi herpesvirus 10
Pada penelitian ini, organ insang diekstraksi dan dibuat suspensi dengan konsentrasi 10 yaitu dengan perbandingan 1 gram organ insang dan 9 ml PBS
pH 7.1. Sampel organ yang digunakan berasal dari kode D139, D143 dan D144
sampel asal lapang dan M628 isolat KHV asal Balai Besar Karantina Ikan Makassar. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sampel mempunyai perbedaan
kuantitas copies DNA dan semikualitas. Secara berurutan, semikualitas dari D139, D143, D144 dan M628 pada uji nested PCR adalah 229 bp, 240 bp, 630 bp dan 630
bp. Nilai semikualitatif tersebut setara dengan kuantitasjumlah copies DNA yang mana 229 bp setara 20 copies DNA, 240 bp setara 200 copies DNA dan 630 bp setara
2000 copies DNA.
4.3 Injeksi Suspensi virus KHV 10 pada Ikan Coba Suspensi virus KHV 10 diinjeksikan pada 5 ekor ikan coba dari masing-
masing kelompok. Injeksi tersebut dilakukan secara intra peritoneal sebanyak 0.1 mlekor. Suspensi virus KHV dengan kode D144 diinjeksikan untuk kelompok ikan
848 bp 630 bp
333 bp
630bp 440bp
229bp
M K+ K- 5
2 3 4 12
6 7 8 9 10 11 1
1A dan 1B, D143 untuk kelompok 2A dan 2B serta D139 untuk kelompok ikan 3A
dan 3B. Ikan-ikan pada kelompok 4A dan 4B diinjeksi suspensi KHV 10 berkode
M628.
4.4 Diagnosa
Ikan-ikan coba dinyatakan sakit setelah dilakukan 3 macam pemeriksaan yaitu berdasarkan gejala klinis dan perubahan makroskopis level 1 serta
pemeriksaan biologi molekuler dengan metode PCR level 3 Anonim, 2007 .
4.4.1 Gejala Klinis
Secara umum ikan menunjukkan gejala klinis yang hampir sama, tergantung tingkat keparahannya. Ikan sakit akan mendekati pusat aerasi, mata
cekung, sirip punggung dan ekor ptechiae dan geripis, ikan berada di tepi dan gerakan menjadi tidak seimbang, lesi pada ekor, lesi pada sisik bahkan mati tanpa
gejala klinis Gambar 6 dan Tabel 5.
Gambar 6 Ikan menunjukkan gejala klinis suspect KHV: a mendekati aerasi, b mata cekung, c ikan berada di tepi, d dan e ikan kohab tertular penyakit dan
f gerakan tidak seimbang
a
d c
b
f e