Menurut Susanto 2000, ikan Koi di dalam air mampu mengenali pakannya dan bahkan mencarinya diantara lumpur di dasar kolam, karena ikan
Koi mempunyai organ penciuman yang sangat tajam. Organ penciuman ini berupa dua pasang kumis yang terletak pada bagian kiri dan kanan mulutnya. Ikan Koi
akan memburu sepotong pakan atau mengaduk-aduk lumpur untuk mendapatkan pakan yang dibutuhkan. Mulut ikan Koi berukuran cukup besar dan dapat
disembulkan. Pakan berukuran kecil bersama-sama air memasuki rongga mulut langsung ditelan masuk ke dalam kerongkongan dan dicerna di usus. Sedang air
melewati lamella insang setelah oksigen dalam air diserap.
2.1.3 Jenis Koi
Berbagai jenis ikan Koi, diantaranya adalah ikan Koi Kohaku, Koi Taisho Sanke, Koi Showa Sanshoku, Koi Utsurimono, Koi Asagi, Koi Ogon yang, Koi
Kin Ginrin, Koi Bekko, Shiro Bekko Ki Bekko Aka Bekko, Koi Tancho dan Koi Koromo atau Goromo Tiara dan Muhananto 2011.
Gambar 1 Jenis ikan Koi Pertumbuhan ikan Koi tergantung pada suhu air, pakan dan jenis kelamin.
Enam bulan pertama, ikan Koi tumbuh sangat cepat. Sampai umur 2 tahun, ikan Koi jantan tumbuh pesat dibandingkan ikan Koi betina. Namun setelah umur 2
tahun ikan Koi betina tumbuh pesat dibandingkan ikan Koi jantan Tiara dan
Muhananto 2011. 2.2 Kualitas Air
Air merupakan media hidup yang sangat mendukung dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme akuatik. Setiap jenis ikan memiliki batas
toleran yang berbeda-beda dan dinyatakan dengan kisaran nilai tertentu. Ada beberapa parameter kelayakan perairan perikanan disebut kualitas air. Parameter
kualitas air ini digolongkan menjadi 2 yaitu secara fisika dan kimia. Kualitas air tersebut diantaranya adalah suhu, salinitas, kekeruhan, oksigen terlarut, pH,
amonia, nitrat dan nitrit Effendy 2003. Suhu merupakan salah satu parameter air yang berperan penting sebagai
controlling factor. Metabolisme optimal akan terjadi pada suhu yang optimal. Setiap jenis ikan mempunyai batas toleran yang berbeda-beda. Effendy 2003
mengatakan bahwa ikan Koi dapat hidup pada kisaran suhu 8-30ºC, oleh sebab itu ikan Koi dapat di pelihara di seluruh Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah
pegunungan. Suhu ideal untuk pertumbuhan ikan Koi adalah 15-25ºC.
2.2.1 Power of hydrogen pH
Kesuburan air juga ditentukan oleh pH dimana logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen pH = -log [H]. Air murni pada suhu 25 C memiliki
konsentrasi pH 7. Perairan dengan pH netral sampai alkalis dapat digunakan untuk budidaya ikan daripada perairan dengan pH asam. Ikan Koi bertahan hidup pada
pH 6,5-8. Perubahan pH biasanya menimbulkan stres pada ikan. Kemampuan air
menahan perubahan pH lebih penting daripada nilai pH itu sendiri. Namun Boyd 1982 mengatakan bahwa ikan akan mati pada pH 4; ikan tidak dapat
bereproduksi pada pH 4-5; laju pertumbuhan ikan menjadi lambat pada pH 5-6; layak untuk budidaya pada pH 6,5-9; pertumbuhan ikan menjadi lambat pada pH
9-11; dan bila pH 11 maka ikan akan mati.
2.2.2 Deplesi Oksigen DO
Kebutuhan ikan terhadap oksigen tergantung pada jenis, ukuran, aktivitas, suhu dan kualitas pakan. Ikan kecil masih bertahan hidup untuk beberapa saat
pada DO 0,0-0,3 mgliter, namun akan mati pada DO 0,3-1,0 mgliter. Bila DO air berada pada kisaran 1,0-5,0 mgliter, ikan akan mengalami pertumbuhan yang