meningkatkan akseptor KB aktif yang dapat menyebabkan turunnya jumlah akseptor KB aktif.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Peran Petugas Lapangan Keluarga
Berencana PLKB dalam Meningkatkan Akseptor KB Aktif di wilayah Kabupaten Padang Lawas Tahun 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana PLKB dalam meningkatkan akseptor KB aktif di wilayah Kabupaten Padang Lawas.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam meningkatkan
akseptor KB aktif di wilayah Kabupaten Padang Lawas. 2.
Mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah akseptor KB aktif di wilayah Kabupaten Padang Lawas.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menurunkan akseptor KB aktif
di wilayah Kabupaten Padang Lawas. 4.
Mengidentifikasi harapan-harapan dalam meningkatkan akseptor KB aktif di wilayah Kabupaten Padang Lawas.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
Kabupaten Padang Lawas dalam meningkatkan kualitas cakupan akseptor KB aktif.
2. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan penurunan akseptor KB aktif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Keluarga Berencana
Pengertian Keluarga Berencana dalam arti sempit adalah upaya pengaturan kelahiran dalam rangka mewujudkan hak-hak pasangan usia subur untuk menentukan
kapan akan melahirkan, berapa jumlah anak ideal, jarak anak yang dilahirkan, kapan berhenti untuk tidak punya anak lagi BkkbN, 2008.
Menurut UU RI tahun 1992, pengertian Keluarga Berencana KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinaan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera BkkbN, 2005.
Menurut International Conference on Population and Development ICPD ke X di Kairo, KB adalah penginteraksian faktor kependudukan dalam pembangunan
melalui program KB, dimaksudkan untuk kualitas penduduk, pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, mengarahkan mobilitas penduduk, memperbaiki
kesejahteraan dan pemberdayaan lansia dan memperbaiki pendidikan serta informasi BkkbN, 2005.
2.2 Program KB