penelitian ini, penggunaan alat KB kemudian dihentikan jika tahu bagaimana informannya hamil. Karena ingin mempertahankan dan meneruskan
kehamilan tersebut maka informan kemudian memilih untuk tidak lagi terus ber-KB. Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu informan:
“...Maunya dia pengen dia hamil terus punya anak lagi...”
4.6 Harapan-harapan dalam meningkatkan akseptor KB aktif
Harapan-harapan mengenai peningkatan kinerja di dalam rangka menjangkau lebih banyak akseptor KB serta untuk mendorong penggunaan KB di masyarakat
disampaikan dengan jelas oleh PLKB. Para petugas tersebut menyampaikan dalam wawancaranya bahwa mereka ingin mendapatkan honor beserta dengan
penambahan tenaga PLKB. Sebagaimana disampaikan oleh salah satu informan:
...Harapannya yaaaa
Dalam wawancara terungkap juga bahwa mereka tidak hanya menginginkan penambahan finansial. Beberapa responden juga mengungkapkan bahwa beban kerja
mereka terlalu tinggi. Karena itu mereka berharap bahwa mereka bisa mendapatkan sumber tenaga baru melalui penambahan tenaga petugas PLKB.
bisa la.... penambahan tenaga kerja dan honor tadilah dek...
Hal ini umumnya disuarakan oleh PLKB yang non-PNS. Bagi mereka, pekerjaan untuk mencari akseptor dan melayani program KB adalah pekerjaan yang
cukup melelahkan sementara dukungan finansial tidak mereka terima dibandingkan mereka yang bekerja sebagai PNS. Faktanya adalah setiap kali ada kegiatan yang
dikerjakan, PLKB tidak memperoleh pendapatan tambahan yang mereka sebut sebagai uang masuk. Sebagaimana disampaikan oleh PLKB,
Universitas Sumatera Utara
...dulu dana BPKBD kan 25 ribu per bulan sekarang enggak ada lagi.. memang nol, jadi kita pun ngapain orang kan susah...
Penghasilan mereka pun hanya berasal dari pendapatan bulanan sebagai PNS, jika petugasnya adalah PLKB PNS.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Masalah Utama
Program Keluarga Berencana adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan kesehatan
reproduksi, serta hak-hak reproduksi. Adapun Program Keluarga Berencana ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas yang sejahtera, sehat, maju,
mandiri mempunyai anak yang ideal, mempunyai wawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa BKKBN, 2008.
Untuk memenuhi sasaran tersebut perlu adanya usaha-usaha penyebaran ide- ide KB yang menyeluruh, antara lain melalui Petugas Lapangan KB yang secara
intensif dan sistimatis melakukan kegiatan motivasi dari rumah ke rumah para pasangan usia subur untuk menjadi akseptor KB.
Akan tetapi hal tersebut jelas sulit dilakukan dalam situasi keberadaan PLKB di Kabupaten Padang Lawas. Sebagaimana diungkapkan dalam masalah-masalah
yang dihadapi oleh PLKB dalam hasil penelitian, telihat bahwa kurangnya tenaga
Universitas Sumatera Utara
yang ada ditambah dengan minimnya dukungan dana menyebabkan program KB tidak berjalan baik dan peran PLKB menjadi tidak maksimal.
Padahal, sesungguhnya peran PLKB amat penting untuk menumbuhkan, mengembangkan dan mengarahkan semua potensi yang ada didesaRT untuk
melembagakan keluarga kecil di masyarakat. Tidak heran sebagaimana disampaikan di bagian awal penelitian, terjadi penurunan yang signifikan terhadap jumlah akseptor
KB. Untuk mencapai tujuan ini peran PLKB sebenarnya tidak mudah. Selain PLKB
harus bekerja sama dengan institusi-institusi lain di tingkat kecamatan, PLKB harus juga mencari dukungan dari berbagai organisasi yang bergerak di tingkat lokal. Kerja
sama antara tim PLKB dan tenaga puskesmas merupakan syarat utama untuk merealisasikan program KB. Di dalam pembagian kerja di antara PLKB dan staf
puskesmas meliputi petugas PLKB merekrut akseptor-akseptor dan memberikan penyuluhan kepada mereka BKKBN, 2008. Tetapi sebagaimana ditemukan dalam
penelitian, peran tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5.2 Upaya Peningkatan Akseptor KB