UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.3 Ko
– Surfaktan
Kosurfaktan merupakan molekul kecil bersifat amfifilik, sebuah alkohol rantai pendek hingga medium C
2
-C
10
. Surfaktan dalam keadaan sendiri tidak dapat menurunkan tegangan antarmuka air-minyak secara cukup untuk
menghasilkan sebuah mikroemulsi. Penambahan kosurfaktan dapat membantu menghasilkan tegangan antarmuka mendekati nol. Tegangan antarmuka yang
mendekati nol mengakibatkan diameter globul menjadi sangat kecil. Secara luas molekul yang dapat berfungsi sebagai kosurfaktan meliputi surfaktan nonionik,
alkohol, asam alkanoat, alkanediol dan alkil amina Lawrence, 2000.
2.2.4 Komponen Mikroemulsi
2.2.4.1 Benzil Benzoat
Benzil benzoat adalah ester dari benzil alkohol dan asam benzoat, dengan rumus C
14
H
12
O
2
. Sinonim benzil benzoat adalah benzil ester, benzyl benzene carboxylate, benzylis benzoas, benzil phenylformate, phenylmethyl benzoate.
Benzil benzoat adalah larutan yang jernih dengan bau yang khas. Untuk menjaga kejernihannya maka benzil benzoat disimpan pada suhu 17
o
C. Benzil benzoat larut dalam aseton dan benzen, praktis tidak larut dalam gliserin dan air dan dapat
bercampur dalam kloroform, etanol 95, eter dan minyak esensial. Benzil Benzoat merupakan pelarut yang non polar dengan nilai logP 3.7. Benzil benzoat
terutama digunakan sebagai pelarut yang banyak digunakan untuk sediaan intramuskular dengan kadar 0,01-46 vv. Selain itu benzil benzoat digunakan
juga pada berbagai macam produk kosmetik seperti sampo, kondisioner, parfum, pelembab dan cat kuku Rowe, Paul, Marian, 2009. Penggunaan benzyl benzot
tidak boleh terlalu tinggi karena akan menyebabkan reaksi anafilaksis.
Gambar 2.5. Rumus Bangun Benzil Benzoat
Rowe, Paul, Marian, 2009
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.4.2 Isopropil Miristat IPM
Gambar 2.6. Rumus Bangun Isopropil Miristat
Rowe, Paul, Marian, 2009
Isopropil Miristat atau 1-Methylethyl tetradecanoate merupakan sebuah
solven yang bersifat lipofilik dengan bobot jenis sama dengan 0,846 – 0,854
gcm
3
. Isopropil miristat IPM berbentuk cairan bening atau jernih berbau lemah. IPM larut dalam aseton, kloroform, etanol, etil asetat, lemak, lemak alkohol,
campuran minyak, larutan hidrokarbon, toluen dan lilin. Praktis tidak larut dalam gliserin, propilenglikol dan air Rowe, Paul, Marian, 2009.
Tabel 2.2 Kegunaan IPM dalam Formulasi Farmasetik
Kegunaan IPM Konsentrasi
Deterjen 0,003-0,03
Olic Suspension 0,024
Mikroemulsi 50
Krim dan Lotio Topikal 1,0
– 10,0
Isopropil miristat IPM merupakan pelarut non air pada sediaan parenteral yang memiliki toksisitas rendah Rowe, Paul, Marian, 2009. Selain itu, IPM
tidak menimbulkan aktivitas karsinogenik, mutagenik dan toksisitas akut rendah dari studi toksisitas secara oral, dermal, inhalasi atau parenteral. IPM tunggal
dapat meningkatkan solubilisasi progesteron 3300 kali dibanding kelarutanya dalam air. Solubilisasi progesteron dalam IPM dan air berturut
– turut adalah 17,0 mgmL dan 0,007 mgmL Nandi, Bahri, Joshi, 2003.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.4.3 Minyak Jarak Castrol Oil