UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.4.2 Uji Sentrifugasi
Setelah disentrifugasi mikroemulsi tetap stabil, jernih dan tidak terjadi pemisahan fase creaming. Hasil terlihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.3. Mikroemulsi Setelah Sentrifugasi
4.1.4.3 Uji pH
Hasil pengukuran pH setelah pembuatan 6,240; sebelum cycling test 6,357; setelah cycling test 6,368 dan sesudah penyimpanan selama 2 bulan 6,403.
4.1.4.4 Uji Ukuran Partikel
Hasil pengukuran dapat dilihat pada table 4.2.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Partikel Mikroemulsi
Formula Terpilih Ukuran nm
Sebelum cycling test 91,4 + 26,2
Sesudah cycling test 86,8 + 24,2
4.1.5 Uji Difusi
4.1.5.1 Kurva Kalibrasi Testosteron Undekanoat untuk Cuplikan Uji Difusi
Pembuatan kurva kalibrasi diperoleh dari seri konsentrasi dan data luas area. Luas area tiap konsentrasi testosteron undekanoat setelah diukur
menggunakan KCKT dapat dilihat pada lampiran 2 serta kurva kalibrasi testosteron undekanoat pada gambar 4.4.
Dari tabel kurva kalibrasi testosteron undekanoat Lampiran 2 dimasukan ke dalam perhitungan statistik intersep, slope dan pearson pada Microsoft exel
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hingga diperoleh variable a, b dan r yaitu, a = 0,010763, b = 0,721795 dan r
2
= 0,999766 sehingga diperoleh persamaan
= 0,010763 + 0,721795.
Gambar 4.4. Kurva Kalibrasi Testosteron Undekanoat TU
4.1.5.2 Hasil Penetapan Kadar Zat Aktif pada Sediaan Mikroemulsi dan
Kosolvensi yang Beredar di Pasaran
Perhitungan konsentrasi sebenarnya didapat dari konsentrasi sediaan dikalikan dengan faktor pengenceran yaitu 1000x 5µL sediaan diencerkan
menjadi 5 mL. Tabel 4.4 Kadar Zat Aktif dalam Sediaan Mikroemulsi dan Kosolvensi yang
Beredar di Pasaran
AUC Konsentrasi
sediaan ppm Konsentraasi
sebenarnya mgmL
Sediaan yang beredar
143,751 + 0,803 248,654 + 1.3321
248,654 + 1,3321 mikroemulsi
141,708 + 0,476 245,267 + 0,7889
245,267 + 0,7889
4.1.5.3 Hasil Uji Difusi Sediaan Mikroemulsi dibandingkan Sediaan
Kosolvensi yang Beredar di Pasaran
Profil difusi testosteron undekanoat per satuan waktu dalam sediaan mikroemulsi dan kosolvensi yang beredar di pasaran.
y = 0,721795x - 0,010763 R² = 0,999766
0.0000 0.5000
1.0000 1.5000
2.0000
0.3 0.9
1.5 2.1
2.4
A U
C m
A U
m in
Konsetrasi ppm
AUC Linear
AUC
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5 Persen Jumlah Kumulatif Testosteron Undekanoat yang Terpenetrasi dari Sediaan Mikroemulsi dan Kosolvensi yang Beredar di Pasaran
Jam Mikroemulsi
Sediaan yang beredar Jumlah
terakumulasiµg Zat yang
Terakumulasi dari dosis
yang diaplikasikan
Jumlah terakumulasiµg
Zat yang Terakumulasi
dari dosis yang
diaplikasikan
1 64,911
0,053 392,067
0,315 2
175,783 0,143
512,286 0,412
3 274,815
0,224 739,273
0,595 4
425,361 0,347
1386,334 1,115
5 528,340
0,431 1837,518
1,478 6
801,994 0,654
2273,700 1,829
7 962,441
0,785 2823,872
2,271 8
1258,528 1,026
3354,958 2,698
Gambar 4.5. Grafik Persen Jumlah Kumulatif Testosteron Undekanoat yang Terpenetrasi dalam Sediaan Mikroemulsi dan Kosolvensi yang Beredar di
Pasaran
0.5 1
1.5 2
2.5 3
1 2
3 4
5 6
7 8
P e
rs e
n t
e st
o st
e ro
n u
n d
e k
a n
o a
t ya
n g
te rp
e n
e tra
si
Jam
Mikroemulsi Kosolvensi di Pasaran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fluks mikroemulsi dan sediaan kosolvensi yang beredar.
Tabel 4.6 Fluks TU dari sediaan mikroemulsi dan sediaan komersial
Gambar 4.6. Fluks Testosteron Undekanoat dari Sediaan Mikroemulsi dan Sediaan Kosolvensi yang Beredar di Pasaran Selama 8 Jam
4.2 PEMBAHASAN
Mikroemulsi adalah suatu sistem dispersi antara 2 carian yang tidak tercampurkan yang stabil secara termodinamika, jernih, transparan dan terbentuk
secara sepontan El-Laithy, 2003. Mikroemulsi dipilih sebagai pembawa karena keuntungan pembuatan mikroemulsi yaitu stabil secara termodinamika,
pembentukan yang mudah tegangan antarmuka yang kecil dan terbentuk secara spontan, serta dapat distrerilisasi dengan filtrasi,Talegaonkar, Sushama et al.,
2008. Percobaan pendahuluan kali ini dilakukan optimasi campuran minyak
dengan tujuan mencari perbandingan komposisi minyak yang dapat meningkatkan solubilisasi testosteron undekanoat di dalam mikroemulsi. Hal ini diperlukan
karena testosteron undekanoat mempunyai kelarutan yang sangat kecil di dalam
63.95 170.476
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Sediaan
F lu
k s
μ g
cm
-2
ja m
-
1
Mikroemulsi Sediaan kosolvensi
Sediaan Fluks
μg cm
-2
jam-
1
Mikroemulsi 63,950
Sediaan kosolvensi 170,476