Prosedur dan Alat Pengujian Difusi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta suhu 37 o C disirkulasikan melalui sel Franz untuk menjaga suhu sesuai dengan keadaan fisiologis tubuh Bronaugh and Raymond, 1984. c Tempat Peletakan Membran Membran diletakkan diantara pertemuan dua bagian gelas utama dan direkatkan dengan penjepit logam. Biasanya pada pertemuan kedua gelas utama ini terdapat karet O ring. Pada saat pengujian karet ini harus dilepas karena dapat mengabsorbsi bahan-bahan yang bersifat lipofil Bronaugh and Raymond, 1984. d Pencampuran Isi Reseptor Magnetic stirrer biasanya digunakan untuk mengaduk medium reseptor pada sel Franz. Magnetic stirrer ini digunakan agar senyawa yang ada dalam medium difusi tetap tercampur homogen Bronaugh and Raymond, 1984. Gambar 2.8. Franz Diffusion Cell Pjanovic, Rada, 2009

2.8 Prosedur dan Alat Pengujian Difusi

Sel dengan konstruksi yang sederhana, seperti yang telah dilaporkan oleh Aguiar dan Weiner, diduga paling baik untuk pekerjaan difusi. Sel tersebut dibuat dari gelas atau plastik terang, yang mudah untuk dirakit dan dibersihkan, dan memberikan kemudahan untuk melihat cairan dan pengaduk yang berputar. Alat- alat seperti itu dilengkapi dengan alat untuk mengumpulkan sampel dan uji secara otomatis. Kompartemen sebelah atas atau kompartemen donor diisi dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta larutan obat. Larutan reseptor dipompa dari tempat yang lebih rendah. Sampel dikumpulkan dalam suatu tabung di dalam alat pengumpul fraksi otomatis, kemudian berturut-turut ditentukan kadarnya secara spektrofotometri. Percobaan bisa dilakukan selama berjam-jam pada kondisi yang terkontrol ini Martin, Swarbrick, Cammarata, 1983. Biber dan Rhodes membuat suatu konstruksi sel difusi tiga kompartemen dari pleksiglas untuk penggunaan baik dengan membran sintetis maupun membran biologis yang diisolasi. Obat tersebut dibiarkan berdifusi dari kedua kompartemen donor sebelah luar ke dalam suatu ruang reseptor pusat. Hasilnya dapat direproduksi dan dibandingkan dengan hasil penelitian lain. Sel dengan desain tiga-kompartemen menciptakan pemukaan membran yang lebih besar dan memperbaiki sensitivitas analitik Martin, 1983. Permeasi uap air dan senyawa organik aromatik dari larutan air melalui lapisan film plastik bisa diselidiki dalam sel gelas dengan dua-ruang serupa dengan desain yang digunakan untuk menyelidiki larutan obat pada umumnya. Nasim et al. melaporkan tentang permeasi senyawa 19 aromatik dari larutan dalam air melalui lapisan film polietilena. Higuchi dan Auguiar menyelidiki permeabilitas uap air melalui bahan yang bersalut enterik dengan menggunakan sel difusi gelas dan ukuran McLeod untuk mengukur perubahan tekanan melewati lapisan tersebut Martin, 1983. Dalam menyelidiki absorpsi melalui kulit, yang biasanya diperoleh dengan cara autopsi, digunakan kulit manusia atau hewan. Scheuplein menerangkan suatu sel untuk percobaan penetrasi kulit, dibuat dari Pireks dan terdiri dari dua belahan. Ruang donor dan ruang reseptor dipisahkan oleh sampel kulit yang ditunjang pada piring berlubang-lubang dan disekrup kencang di tempatnya. Cairan dalam reseptor diaduk dengan batang magnet yang dilapis teflon. Alat ini direndam dalam bejana yang mempunyai temperatur konstan. Sampel diambil secara periodik dan diuji dengan cara yang sesuai. Untuk senyawa seperti steroida, penetrasinya lambat. Telah ditemukan metode radioaktif yang diperlukan untuk menentukan konsentrasi yang rendah tersebut Martin, 1983. Wurster et al. mengembangkan suatu sel permeabilitas untuk menyelidiki difusi melalui lapisan kornea lapisan kornea diambil dari manusia, dari berbagai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta zat yang berpermeasi, termasuk gas, cairan dan gel. Selama percobaan difusi alat tersebut dijaga pada temperatur konstan dan perlahan-lahan diaduk pada daerah sekitar membran. Sampel diambil dari ruang reseptor pada waktu-waktu tertentu dan dianalisis zat yang berpermeasi melalui mebran tersebut Martin, 1983.

2.9 Solubilisasi