46
Model regresi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= α + β
1
X
1
+ ε
Y = variabel terikat X
1
= variabel bebas α = konstanta
β = koefisien regresi. ε = eror
6. Uji Beda Sampel Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-
rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara
kelompok sampel maka digunakan uji one way anova. Sebelum melakukan Uji Anova maka dilakukan Uji kesamaan varian dengan levene test dengan
kriteria pengujian: - Jika signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka varian
yang digunakan adalah sama - Jika signifikansi 0,05 maka ho ditolak dan Ha diterima, maka varian
yang digunakan adalah berbeda
47
Selanjutnya dilakukan uji anova dengan kriteria sebagai berikut: - Jika F
hitung
F
tabel,
makaHo ditolak dan Ha diterima, berarti tidak ada perbedaan antara rata-rata sampel yang digunakan
- Jika F
hitung
F
tabel,
makaHo diterima dan Ha ditolak, berarti ada perbedaan antara rata-rata sampel yang digunakan
48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unit Usaha Syariah untuk tahun 2009-2013. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1 mempublikasikan laporan keuangan triwulan selama maret 2009- september 2013; 2 perusahaan tersebut memiliki
data lengkap terkait dengan aset, akuitas, pendapatan, beban, biaya karyawan, laba; 3 memiliki nilai value added yang positif. Dari 23 Unit Usaha Syariah
yang ada, hanya 3 Unit Usaha yang memenuhi kriteria.
B. Hasil Perhitungan Return On Asset ROA Unit Usaha Syariah Triwulan I
2009- Triwulan III 2013 Tabel 4.1
Perkembangan ROA Unit Usaha Syariah
Tahun Kuartal
Return On Assets ROA UUS DKI
UUS CIMB UUS BTN 2009
I 0,0140
0,0133 0,0020
II 0,0163
0,0256 0,0026
III 0,0278
0,0376 0,0052
IV 0,0477
0,0307 0,0140
2010 I
0,0077 0,0030
0,0042 II
0,0162 0,0066
0,0058 III
0,0193 0,0106
0,0068
49
IV 0,0242
0,0084 0,0104
2011 I
0,0066 0,0050
0,0043 II
0,0183 0,0070
0,0090 III
0,0188 0,0116
0,0138 IV
0,0356 0,0139
0,0152 2012
I 0,0088
0,0037 0,0069
II 0,0221
0,0110 0,0117
III -0,0105
0,0122 0,0156
IV 0,0046
0,0152 0,0183
2013 I
0,0075 0,0052
0,0054 II
0,0191 0,0092
0,0103 III
0,0277 0,0140
0,0170 Rata-rata
0,0175 0,0128
0,0094 Sumber: data diolah
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROA yang dihasilkan oleh masing-masing UUS, ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai ROA paling tinggi diperoleh oleh UUS Bank
DKI dengan nilai rata-rata ROA 1,75. Hal ini berarti selama periode maret 2009-september 2013 UUS DKI dapat dikatakan berada pada kondisi keuangan
yang sehat. Tetapi pada september 2012 ROA UUS DKI mengalami penurunan yang signifikan karena mendapat nilai -1,05. Hal terjadi karena manajemen
tidak dapat menggunakan aset yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan keuntungan.
Sedangkan hal berbeda dialami oleh UUS BTN, rata-rata nilai ROA UUS Bank BTN adalah 0,9. Hal ini berarti pada periode maret 2009-september 2013
50
kinerja keuangan UUS BTN berada pada posisi yang kurang baik. UUS BTN harus mengevaluasi kinerja manajemennya dalam mengelola aset yang dimiliki
agar aset yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan laba. Pada UUS CIMB memiliki trend nilai ROA yang stabil, dibandingkan
dengan kedua UUS lainnya. Kemampuan manajemen dalam mengelola aset sudah baik.
C. Hasil Perhitungan Return On Equity ROE Unit Usaha Syariah Triwulan I
2009-Triwulan III 2013 Tabel 4.2
Perkembangan ROE Unit Usaha Syariah
Tahun Kuartal
Return On Equity ROE UUS DKI
UUS CIMB UUS BTN
2009 I
0,01496 0,01060
0,00130 II
0,01986 0,02020
0,00180 III
0,03194 0,03000
0,00470 IV
0,05585 0,03920
0,00730 2010
I 0,00877
0,00380 0,00240
II 0,00877
0,01080 0,00350
III 0,02054
0,01680 0,00440
IV 0,02450
0,01720 0,00810
2011 I
0,00938 0,00790
0,00340 II
0,02251 0,01530
0,00850 III
0,02826 0,03020
0,01370 IV
0,06262 0,04530
0,01740 2012
I 0,01645
0,01320 0,07800
II 0,04335
0,03890 0,01410
III -0,01994
0,05770 0,01860
IV 0,06130
0,08540 0,02700
2013 I
0,01080 0,03350
0,09200
51
II 0,01964
0,05440 0,01820
III 0,03287
0,08190 0,02840
Rata-rata 0,0249
0,0322 0,0186
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROE masing-masing UUS selama periode maret 2009-september 2013. ROE menunjukkan kemampuan
bank dalam menghasilkan pendapatan dari ekuitas. Rata-rata nilai ROE tertinggi diperoleh oleh UUS Bank CIMB dengan rata-rata nilai 3,2.
Sedangkan rata-rata nilai ROE terendah diperoleh oleh UUS BTN dengan nilai rata-rata 1,8. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen UUS masing
kurang memaksimalkan ekuitas yang ada untuk menghasilkan laba. Rata-rata nilai ROE yang diperoleh masing-masing UUS masih tergolong
dalam peringkat kurang sehat, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian kepada para pemegang saham masih terbilang rendah, nilai ROE tertinggi hanya
9 yang diperoleh oleh UUS BTN, hasil ini masih berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 12. Jika UUS tidak meningkatkan kualitas
manajemennya maka para investor akan menarik modalnya.