Latar Belakang Masalah Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah (Studi Pada Unit Usaha Syariah Bank Dki, Unit Usaha Syariah Bank Cimb Dan Unit Usaha Syariah Bank Btn)
4
Persaingan yang semakin tajam ini harus didukung dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di industri perbankan. Kemampuan bersaing tidak
hanya terletak pada kepemilikan aset berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh
karena itu, hal-hal tersebut telah menyebabkan pergeseran paradigma dalam dimensi kehidupan manusia, yaitu dari paradigma lama yang menitikberatkan
pada kekayaan fisik physical capital menjadi paradigma baru yang memfokuskan pada nilai kekayaan intelektual intellectual capital. Saat ini
banyak perusahaan berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan Research and Development RD, hubungan konsumen, sistem
komputerisassi dan administrasi, dan lain-lain. Pertumbuhan kehidupan bisnis yang sangat pesat di era globalisasi saat ini
termasuk juga dalam kehidupan bisnis islami, melahirkan kebutuhan SDM berkualitas yang mendesak untuk dipenuhi. Adanya gap antara kebutuhan dengan
ketersediaan SDM yang ada, seringkali juga menimbulkan anggapan skeptis dalam masyarakat, bahwa kehidupan bisnis Islami baru menyentuh nama
perusahaannya saja, tetapi belum menyentuh kepada para pelaku bisnisnya. Aspek Sumber Daya Manusia pun menjadi salah satu faktor yang penting dalam upaya
peningkatan kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan menciptakan nilai dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi
5
terletak pada pikiran manusia yang berada dibelakang penciptaan nilai dari produk tersebut
4
. Pada saat ini perbankan syariah masih kekurangan akan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau perbankan syariah secara khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan bank
syariah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis ekonomi syariah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan
perbankan syariah dan kalah bersaing dengan perbankan konvensional karena pengetahuan karyawan akan ekonomi syariah masih sedikit. Perubahan kondisi
ekonomi di dunia, membuat pengetahuan berbasis Sumber Daya Manusia Knowledge-based resources menjadi faktor utama dalam keberlangsungan
kompetisi diantara perusahaan saat ini. Intellectual Capital atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut dengan modal intelektual merupakan komponen yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dalam mengukur nilai sumber daya manusia didalamnya. Saat ini, banyak perusahaan yang ada negara-negara maju didunia
seperti Amerika, Inggris, Australia dan Denmark telah menggunakan dan mengungkapkan Intellectual Capital pada Laporan keuangan mereka
5
. Dalam sistem manajemen yang berbasis pengatahuan ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis yang nantinya
4
Rizka Apriliani, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah D
i Indonesia”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011h.5
5
Ibid h.4
6
dapat memberikan keunggulan dalam bersaing. Intellectual Capital memang masih baru dan belum banyak ditanggapi oleh para pelaku bisnis. Intellectual
Capital IC merupakan aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern tetapi saat ini akuntansi tradisional belum mampu untuk mengidentifikasi dan
mengukur intangible assets. Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 revisi 2000 tentang aktiva tidak
berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak
berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif
6
. Kesulitan dalam pengukuran IC menyebabkan keberadaannya dalam
perusahaan sulit untuk diketahui dan pengukuran yang tepat terhadap IC belum dapat ditetapkan. Pulic mengembangkan Value Added Intellecutal Coefficient
VAIC
TM
untuk mengukur IC perusahaan. Metode VAIC
TM
dirancang untuk menyediakan informasi mengenai efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud
dan tidak berwudjud yang dimiliki sebuah perusahaan
7
. Komponen utama dari VAIC™ dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital Value
6
Ihyaul Ulum, Imam Ghozali dan Anis Chariri “Intellecutal Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan
Partial Least Square” h.1
7
Eko Wibowo, “ Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan” Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang,2012 hlm. 2
7
Added Capital Employed - VACA, human capital Value Added Human Capital - VAHU, dan structural capital Structural Capital Value Added - STVA. Lebih
lanjut Pulic menyatakan bahwa intellectual ability yang kemudian disebut dengan VAIC™ menunjukkan bagaimana kedua sumber daya tersebut physical
capital dan intellectual potential telah secara efisien dimanfaatkan oleh perusahaan
8
. Dengan demikian, VAIC dapat dinilai memenuhi kebutuhan dasar
ekonomi kontemporer dari sistem pengukuran yang menunjukkan nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada
perusahaan dapat memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sangat berguna bagi stakeholder yang berada di dalam value
creation process pemberi kerja, karyawan, manajemen, investor, pemegang saham, dan mitra bisnis dan dapat diterapkan pada semua tingkat aktivitas bisnis.
Terkait dengan intellectual capital, Firer dan William menyatakan industri perbankan merupakan salah satu sektor yang memiliki intellectual capital paling
intensif. Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya
9
. Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek
yang membantu bank untuk berkembang, salah satunya adalah Intellectual
8
Ibid
9
Dimas Nurdy Prasetya,”Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Islamicity Financial Performance Index Bank Syariah Indonesia” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang, 2011 hlm.5
8
Capital. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA UNIT USAHA SYARIAH
”