Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 3
2. Meningkatkan keuntungan sosial yaitu dengan memberikan kesempatan terjadinya kontak sosial antar masyarakat, serta keuntungan ekonomi yaitu dengan memperluas
lapangan kerja baru. 3. Memberikan imagecitra baru bagi kota Medan.
4. Ikut mendukung visi dan kebijakan pemerintah dalam keanekaragaman objek pariwisata dan rekreasi dalam usahanya untuk berbenah menata diri yang akhirnya
dapat menambah devisa daerah. 5. Tempat rekreasi indoor ini akan dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata dan
meningkatkan kreatifitas serta imajinasi pengunjung.
1.3 Masalah Perancangan
Beberapa permasalahan yang akan dijawab dalam perancangan Trans Studio Medan, antarlain adalah sebagai berikut :
1. Banagimana merancanakan sebuah tempat rekreasi permainan indoor? 2. Bagaimana merencanakan tempat rekreasi yang dapat menyediakan fasilitas rekreasi
berdasarkan kapasitas, ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan? 3. Bagaimana menerapkan tema rekreatif ke dalam bangunan?
4. Bagaimana merencanakan tampilan bangunan rekreasi yang terintegrasi dengan masalah teknik infrastruktur bangunan?
5. Bagaimana membuat tempat rekreasi permainan di kota Medan ini menjadi suatu sarana rekreasi yang menyenangkan sehingga setiap pengunjung ingin kembali
menikmatinya secara berulang-ulang?
1.4 Pendekatan
Pendekatan ini dilakukan untuk mempertajam permasalahan tentang: 1. Studi literatur dengan mengumpulkan berbagai permasalah yang ada, kemudian
mencari pemcahannya melalui referensi-referensi yang dianggap relevan dan sesuai, baik memalui buku panduan, artikel, ataupun blog, yang berkaitan dengan fungsi
proyek dan kelayakannya. 2. Studi banding dengan proyek sejenis ataupun yang memiliki kesamaan kasus baik
dalam fungsi maupun tema, atau permasalahan lain yang sesuai dengan proyek ini. 3. Studi langsung ke lokasi site guna menganalisa potensi maupun kendala yang ada
pada lokasi, serta menganalisa pola tingkah laku dan aktivitas pengguna.
Universitas Sumatera Utara
Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 4
1.5 Lingkup Batasan
Adapun Iingkup dan batasan perancangan yang didapat adalah: 1. Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur,
sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan
asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai dengan
kemampuan yang ada. 2. Kajian terhadap tema, pengertian, dan penerapannya pada kasus proyek. Lingkup
batasan yang ada mempengaruhi proses perancangan meliputi : peraturan pemerintah, asumsi kelayakan, dan program ruang.
3. Proyek ini merupakan inisiatif pihak swasta dan bekerja sama dengan pemerintah serta dinas pariwisata kota Medan.
4. Kondisi perekonomian Indonesia khususnya di kota Medan menjadi lebih baik sehingga permasalahan dana tidak menjadi hambatan.
Universitas Sumatera Utara
Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 5
1.6 Kerangka Berpikir
Sistematika yang dilakukan dalam perancangan proyek adalah:
Latar Belakang
Meningkatnya rutinitas kerja, sering membuat seseorang lelah dan bosan. Terutama bagi masyarakat perkotaan
yang akrab dengan suasana kemacetan dan hiruk pikuk keramaian.
Rekreasi pun menjadi pilihan tepat karena mampu mendorong kembalinya kesegaran tubuh dan pikiran.
Saat ini pembangunan sarana rekreasi yang paling dominan di kota Medan adalah pusat perbelanjaan yang mengakomodasi kegiatan belanja sifat kegiatan bersuka.
Sementara pembangunan sarana rekreasi taman hiburan berjenis theme park serta edukasi yang memperhatikan
fungsi permainan itu sendiri seperti fungsi kognitif, sosial, dan emosi, masih sangat minim.
Selain itu tempat rekreasi yang cocok untuk keluarga seperti taman hiburan berada di luar kota Medan.
Maksud dan Tujuan
Menciptakan suatu taman hiburan indoor yang menjadi tempat rekreasi serta edukasi Edutainment yang benar-
benar dapat memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat kota Medan khususnya bahkan turis domestik dan turis mancanegara dalam bentuk beraneka ragam permainan.
Meningkatkan keuntungan sosial yaitu dengan memberikan kesempatan terjadinya kontak sosial antar
masyarakat, serta keuntungan ekonomi yaitu dengan memperluas lapangan kerja baru.
Memberikan imagecitra baru bagi kota Medan.
Ikut mendukung visi dan kebijakan pemerintah dalam keanekaragaman objek pariwisata dan rekreasi dalam usahanya untuk berbenah menata diri yang akhirnya dapat menambah devisa daerah.
Tempat rekreasi indoor ini akan dapat menjadi salah satu alternatif tujuan wisata dan meningkatkan kreatifitas
serta imajinasi pengunjung.
Permasalahan
Banagimana merancanakan sebuah tempat rekreasi permainan indoor?
Bagaimana merencanakan tempat rekreasi yang dapat menyediakan fasilitas rekreasi berdasarkan kapasitas,
ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan?
Bagaimana menerapkan tema rekreatif edukatif ke dalam bangunan?
Bagaimana merencanakan tampilan bangunan rekreasi yang terintegrasi dengan masalah teknik infrastruktur bangunan?
Bagaimana membuat tempat rekreasi permainan di kota Medan ini menjadi suatu saran rekreasi yang
menyenangkan sehingga setiap pengunjung ingin kembali menikmatinya secara berulang-ulang?
Pengumpulan Data
Studi Literatur Studi Banding
Studi Tapak
Analisa Perancangan
Konsep Perancangan
Kasus dan Tema
Proyek: Trans Studio Medan Tema: Arsitektur Rekreatif
Desain
Universitas Sumatera Utara
Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 6
1.7 Sistematika Penulisan Laporan