Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk Gaya sesuai arah serat Ringan Aplikasi pada plafon dan partisi Kuat pada fungsi tertentu TANGGPAN Air Bersih

Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 102

b. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk

ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya.

c. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat

stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat. Kriteria Bentuk Dasar Bangunan Kesesuaian Bentuk Site Baik Baik Kurang Baik Orientasi Bangunan Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala Arah Tidak Jelas Efisiensi Ruang Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan Lebih Mudah Cukup Sulit Mudah Kesan yang Ingin Dicapai Baik Baik Kurang Baik Ekonomi Bangunan Lebih Hemat Hemat Tidak Ekonomis TANGGAPAN : berdasarkan faktor di atas adanya penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungannya, yaitu penggabungan antara bentuk persegi, lingkaran, dan segi dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya. Tabel 4.18 Bentuk Bangunan Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 103

4.8.2 Analisa Sirkulasi

Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fungsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari sistem bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertikal. Sirkulasi horizontal dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertikal dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Pada sirkulasi pameran , sirkulasi bergantung pada tata letak ruang dan objek pameran. H O R I Z O N T A L Objek Gambar Keterangan Linear Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. Tabel 4.19 Sirkulasi Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 104 Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan- jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. V E R T I K A L Elevator a. Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai b. Waktu tempuh lebih singkat c. Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus d. Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift. Eskalator a. Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain b. Waktu tempuh relatif singkat c. Orientasi jelas Tangga a. Pencapaian terbatas b. Waktu tempuh relatif lama c. Alternatif pencapaian pada saat darurat d. Memerlukan tenaga Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 105

4.8.3 Analisa Struktur

Dasar Pemilihan system struktur antara lain : Faktor Penentu Pertimbangan Keterangan Fungsi bangunan Tuntutan dari kegiatan terhadap fleksibelitas dan efesiensi ruang Mempengaruh pemilihan struktur atas bangunan Kodisi fisik tapak Daya dukung tanah Kedalaman tanah keras Ketinggian bangunan Mempengaruhi pemilihan struktur bawah Factor ekonomis Metoda pelaksanaan Pemeliharaan bangunan Mempengaruhi pemilihan struktur atas dan bawah Beban Besaranya beban yang dipikul untuk menampung kegiatan Mempengaruhi pemilihan struktur bawah Bentangan Jarak bentangan Jenis kegiatan yang ditampung Mempengaruhi pemilihan struktur atas yang bentanglebar Teknis Kaku, kuat dan lentur Mempengaruhi pemilihan struktur atas dan bawah Tabel 4.20 Dasar pemilihan struktur Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 106 Sturktur bangunan dapat dibedakan antara :

1. Struktur bawah pondasi

Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk bangunan ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:  Keadaan tanah pondasi  Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan:  Batasan-batasan dari sekelilingnya Beberapa jenis struktur bawah seperti pondasi setempat, pondasi menerus, pondasi sumuran, pondasi tiang pancang, dan sebagainya. Objek Keterangan Pondasi tiang pancang a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar Pondasi sumuran a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8 meter c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah Pondasi Bore pile a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10 meter c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Memerlukan keahlian khusus g. Tidak memakan waktu lama h. Tidak ekonomis Tabel 4.21 Struktur Pondasi Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 107

2. Struktur atas

 Struktur Vertikal, Terdiri dari Rangka dan dinding pemikul dari pasangan batu bata  Struktur horizontal, yang terdiri dari plat dasar dan balok  Atap, berupa aap Zincalum, Genteng, atap seng ataupun plat beton.  Penggunan dimensi dari struktur atas diseuaikan dengan beban yang ditampung dan bentang bangunan.makin berat yang ditampung, maka semakin tebal dimensi dari struktur atas disesuaikan dengan beban yang di tampung dan bentang bangunan. Makin berat yang ditampung, maka semakin tebal dimensi yang digunakan. Untuk dimensi balok ditentukan dengan 112 bentangan bangunan sedangkan untuk plat lantai minimal 10 cm.

3. Bahan Struktur

Beberapa contoh kriteria dan bahan struktur bangunan : Kriteria Beton Baja Komposit Unsur Agregat kasarhalus, air, dansemen Besi, karbon, oksigen Beton dan baja Sifat Mudah dibentuk,praktis Kaku Relatif Fleksibel Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Gaya tekan dan tarik Daya tahan apicuaca 100-450º C 250ºkorosi 100-450º Cnon korosi Pengontrola n kualitas Ketat Relatif merata Ketat Keahlian Menegah Ahli khusus Ahli Khusus Pelaksanaan Bertahap dilapangan Singkat, pabrikan Singkat,pabrikan,d an lapangan. Jenis Bertulang, praktekan Variasi rangka dan profil Variasi Contoh Balok,kolom,lantai,core Balok,kolom,kabel,struktur Balok, kolom, lantai,dinding core. Tabel 4.22 Bahan Struktur Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 108 Beberapa contoh kriteria dan bahan bangunan : Objek Keterangan Kayu a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif

f. Gaya sesuai arah serat

Aluminium a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas

f. Ringan

Gipsum a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Ant i serangga e. Ringan Pemasangan praktis

f. Aplikasi pada plafon dan partisi

Kaca a. Sebagai sturktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban e. Ringan Transparan

f. Kuat pada fungsi tertentu TANGGPAN

: Sesuai dengan tema. Maka sistem struktur yang digunakan sesuai fatkor bentuK bangunan, ketinggian bangunan, teknis dan teknologi. Tabel 4.23 Bahan Bangunan Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 109

4.9 Analisa Utilitas

4.9.1 Sistem Penghawaan

Bangunan di bedakan atas, penghawaan alami dan penghawaan buatan. a. Penghawaan alami Penghawaan yang di gunakan secara langsung tanpa bantuan alat mekanik Kelebihan:  Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara.  Kesejukan udara alami Hemat energi dan ekonomis. Kekurangan:  Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk.  Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol.  Memiliki banyak bukaan. b. Penghawaan buatan Penghawaan yang di gunakan dengan bantuan sistem mekanikal Chiller dan AHU umumnya di sebut sebagai AC Air Conditioner. Kelebihan :  Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara.  Tidak memerlukan bukaan yang banyak.  Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu. Kelemahan:  Udara tidak sesegar udara alami.  Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak.  Menggunakan banyak energi dan biaya. No Tinjauan Package Unit Split Unit Central Station Unit 1 Kemampuan supply 100-600 m² 3000-4000 m² 800-8000 m² 2 Sistem Air Cooled,Water Cooled Air Cooled,Water Cooled Air Cooled,Water Cooled 3 Letak Mesin Kompresor diluar ruang, evaporator Kompresor didalam ruang, evaporator Evaporator,kompresor,dan kondensor, merupakan satu unit Tabel 4.24 Tijauan Utilitas Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 110 kondensor di dalam ruangan kondensor diluar ruangan 4 Kebisingan Relatif besar karena seluruh mesin terketak di dalam ruangan Relatif kecil karena seluruh mesin terletak di luar ruangan Kecil karena seluruh mesin terletak di luar ruangan 5 Sistem instalasi Sederhana Tanpa ducting Dengan Ducting 6 Distribusi udara Kurang merata Disesuaikan dengan kebutuhan Disesuaikan dengan kebutuhan 7 Daya tahan mesin 10 tahun 10 tahun 20 tahun 8 Mantenaince Per unit Per unit Per unit 9 Bebab peralatan Ringan Ringan Besar dan berat Sistem penghawaan yang di gunakan pada MDFI ini adalah sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan buatan pada area-area tertentu.

4.9.2 Sistem Pencahayaan

Sumber pencahayaan di bedakan : a. Sumber pencahayaan alami day light yaitu melalui bukaan-bukaan yang ada pada bangunan sistem ini dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya. Kelebihan :  Hemat energi dan ekonomis  Ketika pagi, sinarnya menyehatkan  Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan :  Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi  Hanya bisa dimanfaatkan pagi hari  Cahaya tidak dapat dikontrol Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 111 b. Sumber pencahyaan buatan artificial Light yaitu melalui penggunaan lampu untuk penerangan didalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan :  Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari  Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah  Dapat digunakan di saat malam hari Kelemahan :  Memerlukan banyak sumber penerangan  Banyak menggunakan energi listrik dan biaya  Krisis listrik pada kota

4.9.3 Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

a. Pencegahan aktif terhadap bahaya kebakaran Alat pencegahan aktif Luas pelayananJarak Keterangan Fire Hydrant Jarak maks 30 dan luas pelayanan 800 m² Ditempatkan di koridor, hall, dan tempat lain yang mudah di capai. Kimia Portable Jarak maks 25 m² m dan luas pelayangan 200 m² Di tempatkan di daerah umum atau pada ruangan kecil seperti dapur dan ruang panel Pylar Hydrant Jarak maks 100 m² Ditempatkan di halaman yang mudah di capai oleh mobil pemadam kebakaran Sprinkler Jarak maksimum 2-9 m² dan luas pelayanan 25 m² Digunakan untuk penanggulangan kebakaran pada tingkat awal yang bekerja secaraotomatis karena pengaruh suhu 135º-160º F Head Detector dan Smoke Detector Luas pelayanan 75 m² Dihubungkan dengan alaram untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kebakaran Tabel 4.25 Sistem Kebakaran Aktif Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 112 b. Pencegahan pasif terhadap bahaya kebakaran Alat pencegahan pasif Luas pelayananjarak Keterangan Tangga kebakaran si lengkapit pintu kebakaran Jarak maksimum 30 m Lebar tangga dan lebar bordes minimum 1,2 m Antrade minimum 28 m Optrade maksimum 20 cm Kedap asap ada cerobong asap dan dilengkapi dengan penerangan darurat. Koridor Lebar minimum 1,8 meter Dilengkapi dengan penerangan darurat Sistem kompartemensi Lokalisasi proses kebakaran agar api tidak menjalar ketempat lain untuk memudahkan pengendalian dn peadamannya Sumber daya listrik darurat genset dan baterai Bekerja untuk penanganan darurat sprinkler, hydean dan detector

4.9.4 Sistem Pengelolahan Air Bersih dan Air Kotor

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu :

a. Air Bersih

 Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang- ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan.  Tangki Atap Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan. Tabel 4.26 Sistem Kebakaran Pasif Universitas Sumatera Utara Mahendra Dalamora Athos Putra Daulay 080406073 113

b. Air Kotor